we don't know each other

409 82 15
                                    

"Kesehatan anda semakin membaik. Saya senang anda sudah rutin mengikuti kemoterapi dan olahraga yang cukup, Bu," ujar Yeonjun yang berkunjung ke salah satu kamar inap pasiennya.

"Dokter Kim, terima kasih berkat dokter saya juga merasa lebih baik dari sebelumnya."

"Syukurlah," sahut Yeonjun lalu berpamitan untuk mengunjungi pasien lain yang ia ditangani.

Saat ia berjalan di koridor diiringi oleh Perawat Lee dan Perawat Ahn, ia berpapasan dengan Soobin. Namun, ia membuang muka berbeda dengan Perawat Lee dan Perawat Ahn yang menyapa Soobin dengan ramah tetapi Soobin hanya mengangguk. Yeonjun merotasikan kedua bola matanya malas.

"Dokter Kim, nanti malam ada undangan makan malam dari Dokter Hwang karena Dokter Hwang akan dimutasi ke sini," ujar Perawat Ahn yang membuat Yeonjun berhenti sebentar lalu berbalik menatapnya.

"Siapa saja yang diundang?" tanyanya.

"Hanya beberapa dokter terbaik di Hansung dan beberapa perawat, Dokter."

Yeonjun menunjuk Soobin yang berada di meja perawat sedang berbicara dengan seorang perawat di sana dengan lirikan matanya, "Dokter sok perfect itu juga diundang?" tanyanya lagi.

Kepala Perawat Ahn mengangguk. "Iya, Dokter. Memang kenapa, Dok?"

Sejujurnya malas sekali Yeonjun jika harus bertemu dokter tinggi itu. Bosan seperti setiap waktu harus bertemu. Padahal mereka adalah dua orang yang tidak saling mengenal.

"Nanya aja. Ya sudah ayo ke visit selanjutnya."

"Baik, Dok."

Yeonjun tidak berkata apa-apa lagi dan hanya melaksanakan pekerjaannya. Tak terasa jam istirahat tiba, Yeonjun segera keluar dari ruangannya lalu disambut ketiga kawan baiknya. Mereka menyerang Yeonjun dengan pelukan mereka.

"Lo ke mana sih, Jun? Hyunsuk sama Hangyul nangis-nangis tuh gegara gak ketemu lo tiga hari untung lo masuk duluan," ujar Yeri panjang lebar.

Yeonjun terkekeh. "Maaf, maaf ada kepentingan mendadak gitu jadi gue harus selesaiin dulu."

Guys, maafin gue harus bohong.

"Ngantin yuk! Gue kangen sama lo, Jun," kata Hangyul yang disetujui oleh Hyunsuk.

"Lo kaya ngilang makanya gue sama Hangyul nangis-nangis," timpal Hyunsuk.

Kali ini Yeonjun tidak bisa menahan ketawanya lagi. "Serius lo berdua nangisin gue? Seru kayanya liat lo berdua nangis."

"Ntar gue kasih videonya Hyunsuk sama Hangyul nangis ya, Jun," kata Yeri.

"Lo mau mati, Yer?" ancam Hangyul.

"Mending mulut lo diem ya, Yer, dan kalo bisa lo mending nggak ngelakuin apa-apa," tambah Hyunsuk.

Yeonjun dan Yeri tertawa lalu empat sekawan itu berjalan bersama menuju kantin rumah sakit untuk makan siang.

Malamnya Yeonjun sudah siap dengan penampilannya. Ia akan pergi ke undangan makan malam dari Hwang Yeji, dokter baru yang akan bekerja di Rumah Sakit Hansung. Dilangkahkan kakinya lalu berpamitan kepada perawat yang bertugas di balik meja perawat.

"Wah, Dokter Kim selalu sempurna!" puji Perawat Ahn yang menunggu Yeonjun untuk berangkat bersama.

Yeonjun tersenyum menanggapi lalu melirik ke arah Perawat Lee yang hanya diam saja. "Perawat Lee juga nggak mau muji saya seperti Perawat Ahn gitu?" kata Yeonjun.

"Saya malas nanti anda bisa berbesar kepala."

Tawa Yeonjun menggelegar begitu juga dengan Perawat Ahn. Perawat Lee benar-benar menghidupkan suasana. Kemudian ketiganya menaiki mobil Yeonjun yang di mana Perawat Ahn duduk di belakang dan Perawat Lee duduk di sebelah kanan Yeonjun.

another world of usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang