Dari zaman kerajaan kemiskinan selalu ada. Walau suatu daerah dipimpin oleh penguasa yang arif dan bijaksana tak pelak membuat kemiskinan menghilang begitu saja.
Begitu pula di zaman kerajaan ini. Mungkin para cendikiawan mengklaim masa ini adalah masa yang paling makmur diantara masa yang pernah ada. Namun tetap saja kemiskinan akan selalu ada di pelosok-pelosok kerajaan.
Jake misalnya, seorang anak desa yang entah berasal dari mana dan merupakan anak pungut dari sebuah keluarga miskin bisa menjadi salah satu contoh atas korban kemiskinan.
Tak hanya Jake, ada satu pemuda lagi yang merupakan saudara tirinya bernama Sunoo. Mereka berdua adalah pemuda miskin yang berbagi satu atap yang sama.
Jadi, keluarga Kim-lah yang telah mengangkat Jake menjadi anak.
Jake patut bersyukur telah dipungut yang konon kata ayah ibu Kim, Jake ini dulu mereka temukan di pinggir sungai yang ada di dekat gubuk kecil mereka.
Entah apa jadinya Jake jika ayah dan ibu Kim tidak mengambilnya di tengah cuaca dingin itu.
Tak hanya Jake, Sunoo pun merupakan anak angkat. Bedanya, Sunoo didapat lebih elegan, ia ditemukan di sekitar rumah di dalam tandu yang diyakini merupakan tandu kerajaan.
"Aku yakin jika diriku ini adalah anggota keluarga kerajaan." Ungkap Sunoo di suatu pagi pada Jake.
Jake yang saat itu sedang memanggang ubi untuk makan siang mereka hanya bergumam menanggapi.
"Minggu depan aku akan menyelinap ke kerajaan!"
Jake langsung menoleh pada Sunoo, "Jangan ngawur. Kau pikir gampang masuk kesana?"
Sunoo hanya mengedikkan bahu tak peduli, "Kau lihat kulitku hyung, putih bersih tanpa noda. Lalu lihat mataku, sangat indah bukan? Aku tak mungkin orang sembarangan. Aku pasti keturunan kerajaan apalagi appa bilang ia menemukanku di dalam tandu yang sangat bagus!"
Jake memutar bola mata malas, sejujurnya ia tau alasan mengapa Sunoo memiliki kulit yang bagus, pemuda itu hanya berdiam diri di rumah. Tak seperti Jake yang tiap hari harus masuk keluar hutan untuk mencari kayu bakar dan rempah-rempah yang bisa dijual.
Jake malas berdebat, jadi ia memilih bungkam.
Setelah mengambil mangkuk untuk meletakkan ubi bakarnya, Jake duduk di sebelah Sunoo. Mengajak adik tak sedarahnya untuk makan siang berdua.
Ayah ibu Kim telah setahun meninggal, maka kini hanya tersisa mereka berdua yang mencoba bertahan hidup di gubuk tua ini.
"Hyung, aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku." Ujar Sunoo di tengah makan siang mereka.
"Sunoo, tak akan mudah untuk masuk ke kerajaan, kau hanya akan dianggap gila jika memaksa masuk dan berteriak menyatakan kalau dirimu itu anggota kerajaan." Realistis Jake.
"Aku tak mungkin melakukan hal bodoh itu, hyung. Maksudku untuk menyelinap ke kerajaan adalah aku akan mendaftar menjadi abdi kerajaan."
"Uhuk uhuk," Jake buru-buru minum karena tersedak. Setelahnya ia tertawa, "Bagaimana bisa kau menjadi abdi kerajaan, lihat dirimu, kau bahkan tak pernah melakukan pekerjaan apapun."
"Yak, kau pikir abdi kerajaan hanya prajurit? Aku kan bisa jadi pelayan!"
Jake tak lagi menyanggah, ia dapat melihat binar semangat dari mata Sunoo.
Kemudian pandangannya teralih pada kalung yang berbentuk kristal berwarna merah.
Kalung itu sangat cantik, kata appa Kim kalung itu sudah ada di leher Sunoo saat ia ditemukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Real Prince - Sungjake
Fanfiction[PDF Version Available] ❝Kim Jaeyun, seorang pangeran hilang yang dicari selama belasan tahun akhirnya ditemukan. Namun, bagaimana jika pangeran yang ditemukan bukanlah pangeran asli?❞ Start : 08 Juli 2021 End : 1 Februari 2022 PDF tersedia selalu...