🐧🦮-eight

4.3K 582 177
                                    

Sudah tiga hari semenjak kejadian buruk yang Sunghoon berikan padanya.

Sudah tiga hari pula Jake sedikit bernafas lega karena Sunghoon yang sibuk membuatnya tak sempat melakukan apapun lagi pada Jake.

Namun tetap saja, dengan kejadian traumatis yang ia alami membuat Jake menjadi murung akhir-akhir ini. Merasa kotor sekaligus terancam, Jake bahkan masih dihantui rasa sakit yang mendera tubuhnya.

Perubahan ekspresi Jake yang semula ceria menjadi pemurung sedikit mengusik perhatian sang Raja.

Sayang sekali Raja Taehyung terlalu sibuk hingga tak sempat bertanya langsung pada Jake. Sehingga ia memerintahkan Pangeran Jongseong selaku putra mahkota untuk mendekati Jake.

Awalnya Jongseong yang akrab disapa Jay itu merasa sedikit enggan karena menganggap apa yang terjadi pada Jake bukanlah urusan penting. Namun sang Ayah terlalu memaksa hingga disinilah Jay berada sekarang.

Di dalam perpustakaan yang bisa dihitung berapa kali Jay kesini karena ia tak suka berada dalam ruangan berdebu seperti ini.

Sebelum menghampiri, ada sekitar lima menit Jay memperhatikan Jake. Pemuda itu sekilas memang terlihat seperti membaca buku, namun jika diperhatikan lagi hanya tatapan kosong yang tertuang dari binar matanya.

"Ehem."

Sepertinya benar jika pikiran Jake telah jauh berkelana, buktinya ia tak bereaksi atas deheman singkat yang dilayangkan oleh Jay.

Tak ingin menghabiskan waktu terlalu lama, Jay memilih duduk di hadapan Jake lalu menarik buku yang ditatap kosong oleh pemuda itu.

Jake terkejut melihat Jay yang menatapnya dengan raut datar, bola matanya melebar dan mulutnya terkatup rapat tak tau harus berbuat apa.

"Kau mengusik pikiran ayah. Ada apa?"

Pertanyaan pertama membingungkan yang tak tau harus dijawab apa oleh Jake.

"M-maaf?"

"Ck, kupikir ayah terlalu berlebihan mengkhawatirkan dirimu."

Jake mengerjap tak mengerti, lalu ia mengulurkan tangan ke hadapan Jay yang dihadiahi kernyitan bingung oleh sang putra mahkota.

"Aku Jaeyun, sebelumnya kita belum pernah berkenalan." Walau sedikit takut tetapi Jake berusaha memberanikan diri, ia melakukan ini karena tak ingin menambah musuh lagi.

Beberapa waktu hening membuat bahu Jake merosot, merasa sapa ramahnya tak ditanggapi baik. Harusnya Jake tau diri mana mungkin ada keluarga kerajaan yang mau menerimanya kecuali Raja Taehyung.

Dengan perlahan Jake menarik tangannya, menunduk sebentar sebelum berdiri untuk berpamitan pergi tanpa ingin tau apa sebenarnya tujuan Jay mendatanginya.

Belum sempat melangkah, pergelangan tangan Jake lebih dulu ditarik oleh putra mahkota.

"Aku Jongseong, kau bisa memanggilku Jay." Senyum tipis yang tersemat dibalas senyuman merekah oleh Jake.


***

"Aku tidak terlalu hebat untuk memanah tapi kemampuan renangku bisa diacungi jempol." Jake bercerita pada Jay sembari berjalan beriringan di tepi danau istana, waktu mulai bergulir menjadi senja membuat langit tampak cantik di tengah-tengah keduanya.

"Aku tidak yakin kau sehebat itu." Jay menyanggah dengan nada mengejek yang menghasilkan rengekan protes dari Jake.

"Aku bisa membuktikannya!" Jake sepertinya ingin sekali dipuji, tetapi Jay tak akan melakukan itu karena ia lebih menyukai raut kesal Jake yang terlihat menggemaskan.

[✔] Real Prince - SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang