Jake mondar mandir gelisah di kamar yang kini untuk sementara menjadi kamarnya.
Beberapa menit yang lalu, pelayannya memberitahu kalau ia diundang dalam jamuan makan malam di istana utama.
Jake sudah dua hari mendekam di tempatnya, beralasan tidak enak badan untuk menghindari Raja atau anggota keluarga kerajaan yang lain.
Yang memenuhi pikiran Jake adalah keadaan Sunoo.
Mengitari pandangan ke seluruh ruangan, Jake sadar seharusnya Sunoo lah yang menikmati semua fasilitas ini.
Jake ingin mengaku kalau dirinya bukanlah pangeran yang sebenarnya. Namun, bagaimana cara untuk mengatakannya?
Bunyi pintu yang berderit karena gesekan mengalihkan perhatian Jake. Pelayan Kang menghampirinya.
"Tiga puluh menit lagi kau harus memenuhi undangan Raja. Apa kondisimu sudah membaik?"
Jake menggeleng, masih ingin berbohong atas kesehatannya.
Namun pelayan Kang tak ingin melepaskannya lagi, wanita paruh baya itu menyentuh dahi Jake.
"Kau sudah sembuh dan terlihat segar, jangan menghindar lagi pangeran. Keluarga kerajaan ingin mengenalmu. Mari kubantu kau untuk bersiap-siap." Ujar pelayan Kang dengan menarik Jake menuju kamar mandi.
Jake sudah memakai hanbok seperti anggota kerajaan yang lain.
Rambut dan kulitnya kini terasa halus karena dirawat sangat baik oleh pelayannya.
Jake tidak bisa berbohong jika ia sangat menikmati kesehariannya di istana. Tak perlu keluar masuk hutan atau bekerja keras untuk mencari sesuap nasi, Jake telah mendapatkan semuanya disini.
Tetapi dirinya dihantui perasaan bersalah, ini bukanlah haknya. Semua ini seharusnya untuk Sunoo.
Jake memandang kalung yang terpantul dari cermin, lalu beralih menatap gurat halus pelayan Kang yang sedang menyisir rambutnya.
"Ahjumma..."
Hanya deheman singkat yang diterima oleh Jake.
"Bagaimana respon kerajaan jika ada seseorang yang berbohong?"
"Kerajaan sangat tidak toleran terhadap suatu kebohongan, itu sama saja dengan sebuah penghianatan. Jika ada seseorang berbohong tentu saja ia dihukum."
Jake terdiam memucat, "A-apa hukumannya berat?"
"Tidak berat, bibirnya akan dijahit permanen agar tidak mengulangi kesalahan yang sama."
Jake bergerak gelisah, "Kejam sekali." Lirihnya pelan.
"Kuharap kau bisa menjaga sikapmu, Nak. Kesalahan sekecil apapun tak akan diterima oleh kerajaan ini."
Jake tak bereaksi apa-apa, kini dirinya sadar jika ia telah terjebak dalam labirin takdir yang tak sengaja ia masuki.
'Sunoo, apa yang harus aku lakukan?'
***
Jake duduk dengan gugup diantara meja panjang dengan berbagai hidangan lezat di atasnya.
Selama kegiatan makan malam berlangsung semua orang tampak hikmat menikmati. Tak ada sedikitpun suara yang timbul.
Jake memegang alat makannya dengan tangan bergetar, daritadi ia tak bisa menenangkan diri di tengah situasi menegangkan ini.
Sebelumnya pelayan Kang telah mengajari tabble manner ala kerajaan padanya, tetapi entah kenapa sulit sekali menerapkan hal itu saat ini.
Semua orang telah menyelesaikan ritual makan mereka, piring Jake masih penuh tak tersentuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Real Prince - Sungjake
Fanfiction[PDF Version Available] ❝Kim Jaeyun, seorang pangeran hilang yang dicari selama belasan tahun akhirnya ditemukan. Namun, bagaimana jika pangeran yang ditemukan bukanlah pangeran asli?❞ Start : 08 Juli 2021 End : 1 Februari 2022 PDF tersedia selalu...