Sunghoon mengetuk pintu rumah sederhana yang terletak tak jauh dari istana. Dalam ketukan ketiga seorang pemuda membuka pintu tersebut dan tersenyum cerah menatap kekasihnya yang berdiri dengan tegap dan tampan.
Sunoo, pemuda yang dikunjungi Sunghoon segera mempersilahkan sang pangeran masuk ke dalam rumah yang beberapa minggu baru ditempatinya. Rumah yang diberikan khusus oleh Sunghoon agar mereka mudah bertemu.
"Apa kau ingin kubuatkan minuman?" Tawar Sunoo yang mendapat balasan gelengan, pertanda menolak.
Sunghoon tak mau lagi menyicipi minuman yang terkadang terlalu manis atau kadang asin. Entahlah, mungkin Sunoo tidak mengetahui perbedaan gula dan garam, Sunghoon pun tak bertanya lebih lanjut.
"Aku hanya ingin mengatakan perubahan rencana kita padamu." Sunghoon berkata to the point.
"Perubahan rencana?" Kening Sunoo berkerut pertanda bingung.
Sunghoon menarik nafas terlebih dahulu sebelum melanjutkan ucapannya, "Ya, aku belum bisa membuatmu berada di istana saat ini."
Mendengar itu membuat Sunoo memberengut kesal, "Kau telah berjanji membawaku masuk ke istana!"
"Untuk saat ini belum, Sunoo. Mengertilah!"
"Kenapa? Bukankah hal yang mudah jika kita membongkar seluruh kebohongan si penghianat sialan itu?!"
Sunghoon tampak tak suka saat Sunoo berkata kasar dihadapannya. Walaupun sebelumnya ia telah mengata-ngatai Jake dengan hina.
"Jaga bicaramu, Sunoo. Kau lupa jika yang kau ajak bicara saat ini siapa?"
Sunoo hanya mendelik tidak percaya, "Apa kau mengatakan sebuah status saat ini? Aku juga sebenarnya seorang pangeran dan kau tau itu!"
Sunghoon berdecih, "Seorang pangeran tidak bertingkah menyebalkan seperti ini."
Sunoo tercekat, tidak menyangka Sunghoon yang biasanya lembut dan penuh pengertian berkata buruk padanya, "Umpatanku bukan untukmu, tapi untuk si penghianat Jake. Kenapa kau yang marah?" Sunghoon bisa melihat mata Sunoo yang berkaca-kaca.
Sunghoon tak mau terlalu lama disini, sontak dia meminta maaf dan memilih mengalah.
Kini suasana di ruangan itu terasa canggung.
"Sekarang berikan penjelasan padaku kenapa kita harus mengganti rencana?" Setelah lama saling terdiam akhirnya Sunoo kembali mengungkit masalah utama.
"Kau tau, Jake semakin hari semakin dekat dengan Raja. Pemuda itu berhasil mengambil hati Raja dan bukan hal yang mudah untuk membongkar semuanya saat ini."
"Bagaimana dengan pendekatan yang kau lakukan? Kau harus bisa mengambil hatinya dan membuat ia mau mengakui semuanya, Sunghoon."
"Tidak mudah, Sunoo. Kakakmu itu cerdik, ia bahkan mencurigai gerak gerikku sejak awal."
Sunoo mengepalkan tangan dengan erat, "Seorang kakak tidak mungkin mencuri hak adiknya." Sunoo berkata lirih sarat akan kepedihan yang mendalam.
Melihat tatapan Sunoo yang penuh luka, kebencian Sunghoon pada Jake makin bertambah berkali lipat. Lalu pangeran Park itu mendekati Sunoo dan memeluknya memberi ketenangan.
"Percayalah, aku akan membuatnya hancur dan menderita hingga akhir hayatnya. Tunggulah dengan sabar." Bisik Sunghoon.
"Pangeran, bisakah kau menemaniku seharian ini?" Sunoo menatap penuh harap.
Sunghoon tak segera menjawab, dirinya melirik ke arah luar yang makin terang pertanda hari sudah mulai siang.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Real Prince - Sungjake
Fanfic[PDF Version Available] ❝Kim Jaeyun, seorang pangeran hilang yang dicari selama belasan tahun akhirnya ditemukan. Namun, bagaimana jika pangeran yang ditemukan bukanlah pangeran asli?❞ Start : 08 Juli 2021 End : 1 Februari 2022 PDF tersedia selalu...