marah

1K 165 30
                                    

Setelah rosé menaiki mobil kuning milik eunwoo dan mendengar perkataan eunwoo yang membuat rosé terkejut. Akhirnya eunwoo pun menjelaskan kepada rosé kenapa ia tau bahwa rosé hanya ber pura pura menjadi nerd saja.

"Jadi? Kenapa lo tau kalo gue cuma boongan?"  Tanya rosé pada eunwoo yang sedang fokus menyetir.

"Harus banget sekarang jelasin nya?"

"Gue tampol ya lo! Katanya mau jelasin sekarang"

"Haha iya iya sabar dulu kek. Lo beda banget waktu jadi cupu sama sekarang"

"Nama nya juga jadi cupu"

"Tapi walaupun lo jadi cupu atau engga. Lo tetep sama. Gemesin" ucap eunwoo tersenyum manis yang bikin rosé membeo.

"Woo? Lo gombal? Bhakss gue kira lo orang nya cuek cuek gitu haha" ucap rosé masih tertawa yang membuat senyum eunwoo luntur.

Eunwoo kira. Memuji wanita seperti itu akan membuat sang wanita malu malu dan salting. Nyatanya, tidak untuk rosé. karena jika boleh jujur eunwoo tidak pernah memuji wanita secara langsung begini. Hanya pada bunda nya saja ia sering memuji. Dan kali ini rosé? Ia hanya mencoba, namun respon nya diluar ekspetasi eunwoo. Dan satu lagi, eunwoo tidak pernah tertarik pada wanita manapun. Tapi jika rosé? Entahlah.

"Apaansih. Emang gue cuek ya.. gue belum pernah begini ke cewe,kecuali bunda gue. Tapi sekali gini, respon nya nyebelin" ucap eunwoo sambil mendengus sebal

"Loh curhat si bapak? Hahah miris banget sih lo" ucap rosé sambil tertawa.

Eunwoo berdecak kesal "udah ah diem." Lalu kembali fokus menyetir dengan raut muka kesal.

"Cieee ngambek ciee.. sorry deh. Oke gue ganti respon. Wahh serius gue gemesin?? Uhh thank you emng lo cow-" ucapan rosé terpotong kala jari telunjuk eunwoo yang menempel di bibi mungil gadis itu. Sontak rosé langsung menatap eunwoo yang sedang memandang lurus kedepan memerhatikan jalan sambil tersenyum.

"Gausa gitu. Gue cuma pura pura ngambek kok" ucap eunwoo halus dan tersenyum. Jari telunjuk yang menempel di bibir rosé kini beranjak mengelus lembut pipi chubby rosé yang membuat rosé kaget sekaligus heran dengan tingkah eunwoo.

"Jangan sentuh gue. Tangan lo haram" ucap rosé lalu mengalihkan tangan eunwoo pada pipi nya. Eunwoo hanya terkekeh.

"Kenapa sifat lo labil sih? Kadang nyebelin,cuek datar,gombal, dan sekarang? Kenapa sweet banget?" Ucap rosé tak sadar. Yang membuat eunwoo tersenyum jahil.

"Jadi.. gue sweet nih? Baru di pegang pipi aja udah bilang gue sweet.."

"Ya-yaa.. i-itu taulah lo cowo nyebelin"

"Cie salting ya haha"

"Salting pala lo! Gue malu anj"

"Ternyata selain bawel, omongan lo cukup kasar ya haha.. gapapa gue tetep suka kok"

"Tuh kan. Lo gitu lagi.. emang kayanya lo ga waras deh" setelah rosé mengucap kata itu. Eunwoo dan rosé pun kini saling terdiam. Keadaan hening sampai mobil eunwoo berhenti di depan gerbang besar rumah rosé. Satpam yang melihat pun langsung berlari membuka gerbang.

"Thanks buat tumpangan nya." Ucap rosé lalu keluar dari mobil kuning milik eunwoo.

"Eh bentar. kaya nya habis ini lo bakal ngumpat deh. Haha see you besok roséanne" ucap eunwoo lalu mengegas mobil nya keluar dari pekarangan rumah rosé.

"Sok tau lo marmut. Eh? Lah anjeng rencananya kan gue tadi mau bahas kenapa eunwoo bisa tau identitas gue? Bahkan rumah ini? Gue kan tadi belum bilang rumah gue dimana. Akhhh sayton lo ahh. Eunwoo jabingan!" Teriak rosé kesal lalu masuk kedalam rumah nya dengan menghentakkan kaki sebal.

LIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang