Kita

33 5 0
                                    

Bulan Revi Priatama, perempuan dari keluarga yang sederhana, berambut sebahu yang ikal. Berperawakan seperti tiang, bukan bodyshamming tapi memang begitu kenyataan nya. Perempuan yang ketika dinilai orang seperti manusia yang jutek, tukang marah dan tidak ramah. Padahal dia orang yang lembut dan ramah tapi tetap saja tukang marah, sifat ini hanya ditunjukkan kepada orang-orang tertentu saja.

Kepada Bumi Pranata Brijaya, pacarnya. laki-laki yang jadi pujaan kaum hawa ya sudah tentu dia sempurna. Kalau dilihat memang wajahnya tampan dia juga pintar, sopan dan kaya. Mertua mana yang akan menolak dia? Tidak ada.
Sebab itu jika dia memiliki pacar sudah pasti pacarnya akan bangga, dan Revi mengakuinya.

Kepada Lyca Aluna Ganendra , sahabatnya. Perempuan yang sudah 4 tahun ini menjabat sebagai teman curhat, teman main, teman saat butuh nya Revi.
Lyca ini memiliki perawakan yang sebagian orang menginginkan nya, Ya bodygoals(?) Tapi sebenernya Lyca sendiri ingin memiliki tubuh seperti Revi. Rambut lurus panjang, dia juga pintar dan kaya. Tapi itu tidak menjamin dia bahagia kan?

💐💐💐

Siang itu Revi terbangun dari tidur nya semalem dia tidak bisa tidur tidak tahu mengapa, hari ini sekolah nya libur. Saat keluar kamar tidak ada orang dirumah Paman dan bibinya sudah pasti berangkat bekerja. Mengingat mereka adalah manusia yang gila kerja, tapi tetap akan ingat bahwa ada manusia juga dirumah selain mereka.

Revi memang tidak tinggal bersama Orang tuanya dikarenakan keadaan ekonomi, makanya paman dan bibinya mengajak dia untuk ke kota agar mendapatkan pendidikan yang wajar.

"dirumah ga ada orang sendiri enak nya ngapain ya? Bude juga pasti lagi kepasar atau malah pulang" Kata Revi sambil membuka tudung saji. Tak lama handphone bergetar, ketika melihat nama Lyca sinting' dia langsung memencet tombol hijau.

"Pagi good morning beb, jalan-jalan yuk bosen dah dirumah mumpung libur gini, hura-hura ayuuk" kata Lyca diseberang sana.

"Gue juga bosen, yaudah ayuk jam 1 otw kemana gitu mana sendiri lagi dirumah segede gini" Revi menyahuti sambil memakan tempe goreng.

"Kuy, mandi Sono buru yaa gue udah siap tinggal otw. BYE BYE BEB"

"Iya udah sana"
Sambungan telepon mati. Revi mengambil roti tawar beserta selai strawberry dan membawanya kekamar. Sebenernya dia tipe orang yang jarang sarapan berat. Bahkan dikampung dia tidak pernah sarapan, tapi disini sudah terbiasa sarapan roti tawar saja karena bibinya bilang sarapan itu penting.

Tingtong
Bel berbunyi ya sudah diduga kalau itu Lyca. Maka dengan buru-buru Revi berlari kearah pintu dengan membawa tasnya. Hari ini dia memakai kemeja tosca dan celana jeans.

Saat membuka pintu tampak lah perempuan cantik dengan rambut digerai memakai kemeja putih serta rok hitam nya. Dan tersenyum membuat matanya sipit.

"Yaudah Ayuk keburu panas" kata Lyca. Padahal siang itu cuaca sudah panas.

Buru-buru Revi mengunci pintunya dan langsung berjalan sambil menggandeng tangan Lyca, ya memang sudah terbiasa.
Langsung menaiki mobil Lyca dan cuss berangkat.

Setelah sampai di mall mereka langsung menuju lantai atas mau makan, laper katanya.
Mencari tempat duduk yang kosong, memesan makanan dan ya tentu saja mengghibah.

Ketika sedang asik mendiskusikan hal yang tidak penting, mata Lyca menemukan seorang laki-laki bersama wanita lain. Ya itu Rana, pacar Revi bersama mantannya!
Karena tidak mau membuat mood sahabatnya hancur jadi Lyca berusaha agar tidak menoleh kearah sana. Tapi ternyata Revi melihatnya dengan senyum kecut. Lyca mati Matian menahan agar tidak meneriaki laki-laki itu sambil menyebutkan isi kebun binatang, ya karena mereka sedang ditempat umum dan ada seorang pramusaji yang mengantarkan makanannya.

"Lo gapapa kan?" Tanya Lyca, ya pastinya kenapa-kenapa lah orang pacarnya jalan sama mantan nya gimana sih!

"Gapapa kok kan udah biasa" jawab Revi
Ya seperti ini Revi berusaha terbiasa padahal hatinya sudah teriris.

"Yaudah dimakan itu makanan mahal awas aja ga dimakan. Tau Lo manusia diluar sana banyak yang ga bisa makan!"

Sebenernya Revi tidak mood tapi karena perkataan Lyca dia jadi benarhbenar memikirkan orsng-orang itu. Jadilah dia makan.

Selesai makan mereka berbelanja ini dan itu semua yang Lyca beli itu double karena sahabatnya dia tau kalau Revi tidak akan membeli apa-apa karena uang nya akan ditabung. Sebenernya Revi sudah bilang tidak tapi Lyca ya tetap Lyca dia akan membelikan apa yang Revi mau dengan embel-embel "duit gue ga bakal habis kok"

Lelah memutari mall kesana kemari akhirnya memutuskan untung pulang mengingat matahari akan tenggelam.

Mengantar Revi lalu pamit kepada paman dan bibinya. Lyca langsung gas menuju rumahnya.

"Kamu udah makan?" Tanya bibi Sintya

"Malem si belum, tapi siang udah kok. Hehe" jawab Revi.

"Yaudah mandi, shalat terus kebawah ya makan"

"Oke bi" lantas menuju tangga untuk kekamarnya.

Dikamar dia ingin menangis mengingat kejadian di mall tadi, tapi rasanya sudah malas meladeni laki-laki itu. Tapi tak urung dia mengetikkan sesuatu untuk pacarnya di aplikasi WhatsApp.

Kamu dimana, Na?
18.07

Dirumah, kenapa?
18.10

Tadi ga kemana-kemana kah?
18.10

Ga lagi mager
18.16

Oke, disini terlihat jelas mana yang benar-benar mengakui hubungan dan mana yang tidak.
Setelah itu Revi bangkit mengambil handuk lalu berendam bathtub nya ya sambil menyalakan shower pastinya.

_____________________.

Halo back nulis lagi setelah hampir setaon ya(?)
Dah Jan mengharap yang itu solnya masih dibenarkan yuk mendalami yang ini dlu yaa. Selamat membaca reader!





ASMARALOKA ||HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang