Cinta

12 2 0
                                    

Rana Tau bahwa dia sudah memiliki kekasih tapi tak urung menemani Fia, mantannya. Menjelajahi mall yang luas ini. Hatinya gelisah jika dia bertemu dengan Lyca perempuan itu pasti akan memberitahukan Revi bahwa dia jalan bersama Fia.

Ketika melihat mobil Ferrari 488 yang baru saja masuk area parkir, saat itu Rana menahan napasnya. Dia tau itu mobil Lyca, jelas berdoa semoga tidak ada Revi. Tapi doanya tidak terkabul karena beberapa detik seorang perempuan berambut ikal memakai kemeja tosca keluar. Rana benar-benar pasrah jika bertemu dengan mereka nantinya. Memang mall ini luas tapi bisa jadi mata elang Lyca bisa melihatnya bahkan dari kejauhan.

Fia mengajak Rana menjelajahi mall itu.
Ketika ditanya Rana bengong tidak menjawab dengan tatapan kosong.

"Heh Lo kenapa diem aja dah budek Lo?" Kata Fia sambil memukul lengan Rana

"Hah? Gak, liat topi aja tu bagus. Hehe"
Ya dia tidak fokus diotak nya hanya memikirkan bagaimana jika Revi tau bahwa dia menemani Fia.

"Ini bagus gak si di gue, atau bagus pink atau merah?" Kata Fia sambil mencocokkan baju-bajunya

"Merah" Rana menjawab sekenanya tanpa melihat kearah Fia.

Jadilah Fia mengambil warna merah dan setelah itu pergi kekasir. Hari itu dia tidak berbelanja hanya membeli dress untuk pesta besok malam. Lalu setelahnya berjalan-jalan.

"Mau makan dicafe itu gak?" Fia nanya karena dia lapar.

Ketika melihat ke care dia kontak mata dengan seseorang yang dia hindari, Lyca.

"Makan di luar aja yuk kayaknya disana rame" Kata Rana. Tidak tau bahwa jantung Rana sudah pindah kedengkul.

Akhirnya mereka menuju lantai bawah untuk pergi dari situ. Dia tidak tau bahwa Revi sendiri melihat mereka dengan senyum kecut.

~~

Rana sudah sampai dirumah langsung merebahkan diri, lalu menghela napas hari ini benar-benar bikin jantungan.

Ponsel Rana bergetar menandakan ada seseorang yang menghubungi lewat pesan. Iya itu Revi dia tanya lagi dimana? Tentu dia balas dirumah. Tapi ketika orang diseberang tanya apa ada keluar? Rana bingung harus jujur atau tidak. Jika jujur sudah pasti itu bisa membuat Revi marah, Jika berbohong. ah Rana kesal rasanya. Rana akhirnya memutuskan untuk berbohong. Tidak tau nanti ya jika Revi tau yang sebenernya berdoa saja Lyca tidak memberitahunya.

Tapi Rana tidak mendapat balasan setelah 10 menit. Dia yakin pasti Lyca memberitahu nya.
"Ah sial!" Batinnya.

🌹🌹🌹🌹

Pagi ini rasanya berat sekali untuk berangkat kesekolah. Hari senin, sebagian siswa benci hari Senin dikarenakan harus bangun lebih awal lalu melaksanakan upacara pas sekali sang Surya sudah menampakkan cahayanya dengan terang.

Tapi ternyata tidak diduga hari ini tidak ada upacara dikarenakan gurunya akan rapat, Ini sangat melegakan kan?

Ketika Revi masuk kekelas Lyca langsung menyapa nya dengan ceria, tapi matanya seperti sedang berkaca-kaca.

"Lo habis nangis?"

"Hah? Gak kok. Cuma kelilipan aja, tadi gue disuruh ke perpus buat beresin buku gitu. Ya you know lah pasti banyak debu"
Lyca menjawab dengan terbata.

Revi percaya karena bisa jadi seperti itu, dia tidak perlu mencemaskan Lyca.

~~

Jam pertama itu Jamkos seluruh siswa tetap sibuk, tidak belajar hanya murid yang ambisius saja. Mungkin separuh nya sudah kelayapan. Ada yang ke kantin, perpus, melipir ke kelas sebelah, caper ke doi, ada juga yang di pojok kelas membentuk lingkaran membicarakan hal yang tidak perlu tapi penting!

ASMARALOKA ||HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang