06

18 1 0
                                    

Eunjoo bersiap untuk memulai harinya. Pergi ke pantry dan mulai mempersiapkan sarapan sederhananya.

Ia kemudian terpaku pada payung kuning yang mengerucut diletakkan di atas wastafel.

Terlintas kejadian kemarin saat Hakyeon (entah sengaja atau tidak) menggenggam tangannya sembari memindahkan payung tersebut pada miliknya.

"Apa aku yang kemarin membuatnya flu?"

Memang, Hakyeon saat itu langsung pulang dengan basah kuyup karena menerobos hujan.

"Apa-apaan, cih."

Eunjoo mencoba kembali tak acuh. Ia berencana mengembalikan benda kuning itu saat ia pergi bekerja part-time pukul 10 nanti.

"Oh? Ternyata kau tidak libur juga, Eunjoo-ssi?"

Suara jenaka itu muncul lagi.

"Ini-"

"Aku-"

Keduanya mematung saat mereka tidak sengaja bersuara bersamaan.

"Ini... kantung obat Eunjoo-ssi. Terimakasih obatnya! Aku sudah sembuh kok, lihat!"

Hakyeon memamerkan deretan giginya, tersenyum lebar dan sudah tidak ada tanda-tanda ingusnya akan keluar kapan saja.

Eunjoo tidak bereaksi.

"Aku mengembalikan payungmu."

Tangan Eunjoo terulur memberikan payung kuning milik Hakyeon.

"Eunjoo-ssi, bagaimana kalau-"

"Permisi, aku akan terlambat."

Hakyeon rasanya akan menangis darah menghadapi tetangganya ini yang menurutnya agak-sedikit-menyebalkan (tapi dia suka, dasar aneh).

"T-tunggu!"

"Kau boleh simpan atau membuangnya."

Hakyeon memasukkan sesuatu ke dalam kantung Eunjoo.

Tanpa sepatah kata pun, gadis itu melenggang pergi masuk ke dalam lift, mengabaikan Hakyeon di belakangnya.

Neighbor - Cha HakyeonWhere stories live. Discover now