Rasanya aku ingin bicara. Bahwa aku ingin mengatakan semua cerita yang bisa kukatakan. Seperti aku menemukan tempat di mana aku ingin membagi semua ceritaku dan tentang diriku.
Berkali-kali pun aku memujinya. Dalam hati tentunya. Dia sedang menjadi tokoh utama dalam setiap cerita yang kukatakan yang kutulis. Dan hal itu hanya membuat perasaan makin dalam.
Aku ingin mengatakannya, tapi di dalam sana membuatku berpikir, jangan berharap. Mungkin itu hanya akan menambah bebannya. Perasaan ini terlalu mengusik sampai-sampai kaki ingin mundur tiap melihatnya. Tapi, tidak adil karena hati terus berkata "aku ingin melihatnya".
Khawatir membelenggu takut takut bahwa ternyata aku adalah salah satu manusia yang ia hindari. Dan itu makin membuat ruyam keadaan.
Hanya diam dan diam. Rindu bagaimana aku bisa bicara dengannya dengan begitu baik, dulu. Dan kini aku kesal. Selain kerena aku tahu aku mungkin bukan hal baik untuknya, juga karena dia manusia sepertiku.
RekanNakama
Jakarta Selatan
11 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Rumpang
PoetryTerlalu kompleks untuk dituturkan lewat cerita, tapi meminta terus untuk dikeluarkan. Hasilnya ini jalan untuk tetap waras. Tidak bisa dibilang puisi atau sajak. Tapi bisa dibaca layaknya puisi. Minim kata mendayu, hanya kalimat yang dibubuhi perasa...