Hai deanskleopatra! Bab ini khusus dipersembahkan untuk kamu.
Ehem! Maksudnya dalam bab ini saya akan membantu menjawab pertanyaan kamu.
Dan juga untuk intan_3124, mungkin kamu juga harus membaca bagian ini karena sepertinya berkaitan apa yang kamu tanyakan.
Takut membuat orang lain kecewa? Merasa bersalah? Selalu memaksakan diri?Berdasarkan kata kunci ini, ada beberapa kemungkinan yang sedang terjadi dengan diri kamu.
Dalam psikologi disebutkan beberapa yakni, good girl syndrome, people pleaser, savior complex, dan altruisme.
Apa saja sih yang saya tuliskan di atas?
Pertama, good girl syndrome.
Good girl syndrome, adalah sikap ketika seorang wanita memaksakan dirinya untuk selalu berbaik hati dan menyenangkan orang lain, tanpa memikirkan perasaannya atau bahkan haknya sendiri.
Sikap ini membuatnya cenderung menghindari kritik, konflik, penolakan, dan kesalahan.
Secara garis besar, good girl syndrome sama dengan people pleaser. Keduanya sama-sama berusaha untuk melakukan apa pun agar tidak mengecewakan orang lain. Mereka juga cenderung patuh dan lebih banyak diam karena khawatir ucapannya akan menyakiti orang lain.
Ciri-ciri good girl syndrome :
•Sulit mengatakan "tidak" dan mengungkapkan apa yang diinginkan.
•Takut membuat orang lain sedih atau kesal.
•Prefeksionis.
•Merasa dituntut untuk berprestasi.
•Terpaksa melakukan hal baik untuk menyenangkan orang lain dan berpura-pura bahagia.
•Sangat taat terhadap peraturan, sekalipun itu adalah aturan kecil yang tidak penting.
Bagaimana cara melepaskan diri dari good girl syndrome?
Meski menguntungkan dalam dunia sosial, tetapi syndrome ini sangat membunuh kamu yang mengidapnya. Kamu tidak akan merasa bahagia.
1. Bersikap asertif
Tanamkan pada dirimu. Sikap ini merupakan kemampuan berkomunikasi dengan cara yang tegas dan jujur, tapi tetap menjaga perasaan orang lain. Dengan sikap ini, kamu akan lebih dihargai dan tidak terus dimanfaatkan oleh orang lain.
Cobalah untuk berani menyampaikan pendapatmu. Katakan "tidak" jika kamu diminta untuk melakukan hal yang bisa merugikan dirimu. Berikan pula alasan yang bijak mengapa kamu tidak mau melakukannya.
2. Hindari merasa bersalah
Jangan merasa bersalah ketika harus menolak permintaan dari orang lain. Hidupmu bukan hanya untuk menyenangkan orang lain. Jadi, selagi kamu memiliki alasan yang jujur dan masuk akal, tidak perlu merasa bersalah, ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychology
Non-FictionPsikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah. Seseorang yang melakukan praktik klinis ilmu dalam psikologi disebut sebagai...