Sering dibilang jutek/galak padahal tidak lagi kesal atau marah, adalah hal yang kerap kali dialami pemilik wajah dingin alias resting bitch face.
Karena penasaran apa yang menyebabkan seseorang mengalami sindrom ini, Perusahaan inovasi dan riset internasional Noldus Information Technology memutuskan untuk melakukan penelitian, dibantu oleh peneliti perilaku Jason Rogers dan Abbe Macbethi.
Mereka menggunakan aplikasi canggih bernama FaceReader untuk mengetahui apa yang membuat orang-orang ini mengalami RBF.
FaceReader mampu mengidentifikasi ekspresi wajah berdasarkan sebuah katalog yang terdiri dari 10 ribu gambar wajah manusia. Lebih canggih lagi, aplikasi ini bisa membaca wajah yang diambil dari kamera, foto dan video.
Dengan aplikasi itu, kedua peneliti bisa memetakan 500 titik pada wajah manusia untuk kemudian dianalisis sehingga bisa menentukan ekspresi wajahnya.
Ekspresi wajah itu ditentukan berdasarkan delapan emosi dasar manusia, yaitu senang, sedih, marah, takut, terkejut, muak, jijik atau netral.
Awalnya para peneliti memasukkan foto tanpa ekspresi sebagai percobaan. Mereka menemukan bahwa FaceReader membacanya sebagai ekspresi netral dengan tingkat 97 persen.
Sedangkan 3 persen sisanya, FaceReader membacanya sebagai ekspresi dengan sedikit emosi di dalamnya, seperti sedih atau terkejut, meski tidak signifikan.
Setelah itu, mereka memasukkan foto para pesohor yang menderita RBF, seperti Kanye West, Kristen Stewart dan Ratu Elizabeth II.
Ternyata, tingkat emosi yang terdeteksi oleh FaceReader memperlihatkan fluktuasi yang tajam, dari rata-rata 3 persen menjadi 6 persen.
Salah satu emosi yang paling berfluktuasi setelah FaceReader membaca foto para pesohor berasal dari ekspresi jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychology
Non-FictionPsikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah. Seseorang yang melakukan praktik klinis ilmu dalam psikologi disebut sebagai...