CHAPTER 7 - SLOWLY FALLING

291 24 8
                                    

Bab 7

Trevor's POV

Sinar mentari pagi menampakan sinarnya.Cahaya matahari memasuki pintu balkoni kaca yang dibuka oleh Thea awal pagi lagi.Saya melirik kearah katil,kelibat Thea sudah tiada disitu.Mungkin dia sudah turun ke bawah mengurus Lukas untuk bersiap ke taska.

Satu hal yang membuatkan aku mengagumi Thea.Dia selalu bangun awal pagi dan menyediakan sarapan untuk Lukas dan semua isi rumah ini.Pada mulanya saya hanya membiarkan dia melakukan semua itu tapi setelah aku mengetahui yang Zara sering menyuruhnya membuat kerja membersih dan memasak.Hatiku jadi panas.

Sehingga saat ini Thea masih lagi menuruti kata-kata Zara.Semua benda yang berlaku dalam rumah ini aku tahu semuanya.Mansion ini dalam diam aku minta tolong Charlie memasang kamera litar tertutup.Setakat ini Zara belum lagi melewati batasnya.Jika dia membuat Thea terluka kelak,tahulah apa yang akan aku lakukan terhadapnya.

Sudah seminggu Thea tidur di dalam bilik ini dan sudah seminggu juga aku tidur di atas sofa.Ada sekali tu aku cuba menyentuh Thea tapi dia kata dia period lagi dan berabis membungkuskan dirinya di dalam selimut tebal itu.

Aku bangun dan bersiap untuk ke pejabat.Semalam Conor ada menghubungi aku yang hari ini ada meeting dengan pemegang saham yang lain.Mereka adalah rakan bisnes daddy.Disebabkan daddy tiada disini sebab dia berada di Australia menghadiri bisnes trip terpaksa aku yang uruskan seorang diri.

Setelah siap,aku turun ke bawah dan menuju ke ruang makan.Tapi langkah aku terhenti apabila terdengar suara Zara menengking Thea dari arah dapur.Aku melirik kearah jam tangan yang sudah menunjukkan jam 8 pagi.Saat ini Lukas sudah dihantar oleh Thea ke taska.Sejak Thea disini aku tidak pernah lagi mendengar tangisan Lukas yang haus akan kasih sayang seorang ibu.Thea menjaganya dengan sangat baik.

"Macam mana kau buat kerja hah?!Habis pinggan mahal ni kau pecahkan!!" tengking Zara.Aku berjalan perlahan menghampiri muka pintu ruangan itu.Aku mengintai mereka.Thea hanya tertunduk manakala Zara menunjal kepala Thea berulang kali.Zendaya pula hanya tertawa sinis melihat kejadian itu.

"Maaf saya tidak sengaja."ucap Thea.Walaupun Zara melakukannya seperti itu tapi dia cuma mendiamkan diri.Salah satu perangai Thea yang aku sedar.Dia amat menghormati orang yang lebih tua dari dia.Cuba kalau Zendaya di tempat Zara sekarang pasti Thea sudah memberikan tendangan padu kepadanya.Tiba-tiba..

PAKKK!!

"Itu saja yang kau tahu cakap.Maaf!Maaf!"Zara menampar pipi mulus Thea.Aku sudah panas hati melihatnya tapi aku masih menunggu Thea membalas tapi dia hanya terdiam dan tunduk.Pembantu rumah yang lain memandang simpati pada Thea.Tiada apa yang mereka boleh lakukan.Zendaya pula maju dan menarik rambut Thea ke belakang.Jelas mata itu indah itu mengalirkan air mata.

"Lebih baik kau berambus dari sini lah,jalang.Kau tidak layak pijakkan kaki kau yang kotor tu dalam rumah ni."mereka saling berpandangan.Jelas kemarahan Thea pada matanya tapi dia sedaya upaya menahannya dari meledak.Zendaya menolak tubuh itu sehingga terduduk di lantai dan tanpa sengaja tangan Thea terkena serpihan kaca di lantai.

"Ouch!!"

"Hahaha..padan muka kau!"maki Zara.Aku sudah tidak tahan dengan perangai dua manusia yang bertopengkan wajah manusia ini.

"ZARA!!ZENDAYA!!"

"Trevor.."kata mereka tergagap.Mereka lantas menjauh dari Thea.Aku segera menghampiri Thea dan menarik tangannya yang terluka.Apabila diteliti betul-betul lukanya agak besar dan perlu dijahit.Hatiku meluap-luap marah.Nafasku sudah tidak teratur.Thea yang sedar akan hal itu,menyentuh lenganku.Aku memandang tepat ke matanya.Dia tersenyum.Sesaat dunia ini aku rasa seperti berhenti bergerak untuk seketika.Ini pertama kalinya dia tersenyum seperti ini padaku.

MY HEART BELONGS TO HIMWhere stories live. Discover now