"ok, dejun kau bisa mematikannya sekarang" teriak mark mengarah ke alarm kebakaran yang sudah dejun hidupkan.
di depannya haechan masih berdiri dengan kesal.
tak ada jawaban dari dejun, hanya bunyi tembakan dari luar dan alarm mati kebakaran yang sudah mati.
"terimakasih" dejun berbalik badan.
karena faktanya yang mengacungkan pistol barusan adalah black gin.
"hmm" mark yang belum mengetahui apa yang terjadi pada dejun di luar menatap ke sembilan angka yang akan di rangkainya menjadi pasword brangkas yang barusan ia temukan keberadaanya berkat arah pandang haechan saat alarm berbunyi.
haechan menatap punggung mark dengan awas. ia sudah tak lagi duduk di kursinya.
"kau harus selalu pakai sarung tangan dengan hal-hal seperti ini, kau tau. angka pertama adalah yang paling berminyak dan selanjutnya itu, urutannya.. adalah enam digit kode"
"aku akan memberitahumu kodenya, tapi kau tau?" mark berbalik saat haechan bersuara.
mengangkat alis menunggu jawaban.
"aku sudah melakukannya"
dahi mark semakin berkerut.
kapan haechan memberitahukan passwordnya?
"berpikirlah" haechan berkacak pinggang.
baik, ini sepadan. mereka seri.
brakk!! pintu terbuka dengan kasar.
"tangan di belakang kepala. berlutut, jangan bergerak!" agen black gin yang tadi menahan dejun menyebar dengan cepat saling menodongkan pistol.
"maaf, mark" dejun berjalan setengah membungkuk dengan seseorang di belakangnya dengan pistol di kepala dejun.
"tuan seo, berlutut" yang lainnya menarik tangan haechan ke belakang dan memaksanya berlutut.
"kau tak ingin aku berlutut juga?" mark bertanya pada yang terakhir, sepertinya pemimpin dari ketiganya.
"no, sir. kau membuka brankas" moncong pistol terus mengarah tepat pada dada mark dari jarak semeter.
"black gin. menarik. apa urusan kalian?" melirik haechan yang seharusnya tau tentang ini.
"brangkasnya, sekarang"
"aku tak tau kodenya" mark menggeleng.
"kami sudah mendengar, dia bilang sudah memberitahumu"
"jika kau mendengarnya, kau tau dia dia belum melakukannya" melirik haechan dan orang yang menodongkan pistol kearahnya bergantian.
"kau tak seperti asumsi orang-orang, mr lee"
"dia orang yang tau kodenya, tanya dia!" dejun berseru sambil sikunya menyikut siku haechan yang bersebelahan karena kedua tangan mereka melipat ke belakang kepala.
"aku telah belajar untuk tak percaya padanya" agen black gin itu terus mengoceh dengan air liurnya yang sesekali muncrat.
"mr lee belum-"
"diam" agen itu memutus ucapan haechan yang setengah berbisik.
mark dan haechan saling lirik.
berusaha menyampaikan dan menangkap kode apa seharusnya yang akan membuka brankas.
"satu kata lagi keluar darimu, aku akan menghias dinding itu dengan isi kepalamu" bentak agen itu. "itu bagiku tak sulit sama sekali"
mark menatap agen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
hikesun
Fanfiction[ fin - mark me in your (heart) ponsel's password ] - "ini bentuk perlindungan diri" "maka percaya padaku" - dari film scandal in belgravia sherlock serial bxb | detective | mysteri | criminal | violence - 10/09/21 #12 markdong