"jadi siapa yang mengejarmu?" mark bertanya langsung begitu haechan keluar dari kamar mandi dalam keadaan bersih dan segar. tidurnya sungguh nyenyak tadi malam.menginap di rumah dan di kasur yang sama dengan seorang detektif memang beda.
"orang yang ingin membunuhku"
"siapa itu?"
"pembunuh" haechan menoleh menatap mark yang duduk jauh di seberang sana. di sisinya ada dejun duduk membawa laptop.
"ini akan membantu jika kau sedikit lebih spesifik" dejun juga mulai jengah.
"jadi kau memalsukan kematianmu sendiri untuk menipu mereka?"
"berhasil untuk sementara waktu" haechan melipat kedua kakinya ke atas kursi.
"kecuali kau membiarkan dejun tau kau masih hidup, karena itu aku"
"aku tau kau akan menjaga rahasia"
"kau tak bisa"
"but, you did, did you?
dejun hanya menolehkan kepalanya setiap salah satu dari mereka berbicara.
"di mana handphoneku?" haechan menjulurkan tangannya.
"tak ada di sini" dejun merapikan laptopnya.
"apa yang telah kau lakukan dengan itu?" haechan menarik tangannya kembali. "aku membutuhkannya"
"jadi.." mark mengayunkan handphone yang baru ia keluarkan dari saku celananya dan menyalakannya. "apa yg kau simpan di sini? secara umum maksudku"
"naskah-naskah berita palsu.. gambar, informasi, apapun yang aku pikir berguna"
"untuk pemerasan" dejun memotong.
"untuk perlindungan. aku membuat jalanku di dunia. aku ingin orang-orang berada di sisiku saat aku membutuhkan mereka"
"jadi, bagaimana kau mendapatkannya?"
"haruskah kukatakan?"
"tapi, yang kau dapat justru lebih ke bahaya daripada sebuah perlindungan. apa kau tau?"
"ya" haechan berdiri berjalan mendekati mark. "tapi, aku tak paham"
"hm, tunjukkan padaku" mark tak mendapat jawaban justru hanya uluran tangan, "passwordnya"
keduanya sikukuh dan hanya saling lempar tatapan kekeras kepalaan. mark menyerah dan mengulurkan tangannya, menyerahkan hp itu ke tangan haechan yang sejak tadi tetap terulur.
empat kali nada berbeda keluar dari setiap tekanan pada layar. seharusnya mark bisa menebaknya.
dan bip! kata sandi yang haechan masukkan salah. "ini tidak bekerja" melirik mark.
"tidak. karena itu duplikat yang aku buat. dimana kau memasukkan angka 0606" mark berdiri dan merebut handphone tersebut di saat haechan hanya terdiam. bahkan dejun turut tersenyum mengejek.
"kukira kau akan memilih sesuatu yang lebih spesifik dari itu, tapi.. terimakasih!" mark berjalan ke sofa tempat donghyuck duduk tadi dan menyelipkan tangannya di sana hingga sebuah handphone asli berada di genggamannya.
segera memasukkan angka sama dengan angkuhnya, tapi yang mereka dengan hanya bunyi 'bip' menandakan ia hanya memiliki satu kali kesempatan terakhir lagi.
"aku sudah bilang bahwa handpphone itu adalah hidupku. aku tau itu ketika berada di tanganku" mengulurkan tangannya menyentuh bahu mark.
"kau lebih baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
hikesun
Fanfic[ fin - mark me in your (heart) ponsel's password ] - "ini bentuk perlindungan diri" "maka percaya padaku" - dari film scandal in belgravia sherlock serial bxb | detective | mysteri | criminal | violence - 10/09/21 #12 markdong