pesawat yang seharusnya terbang malam itu gagal terbang. tak ada kursi penumpang di dalamnya hanya tiga kursi kosong dengan meja bundar di tengahnya. dan sayangnya, sepertinya makanan yang terjadi hanya akan menjadi pajangan di antara mereka bertiga.
"kami memiliki orang-orang yang bisa memasuki handphone ini," mulai taeyong, duduk lebih awal saat mark sendiri tanpak bingung dengan keadaan.
"aku membiarkan mark mencobanya hingga tersisa satu kesempatan lagi" haechan duduk mengikuti taeyong, matanya terus melirik mark yang masih bediri tegak di depan pintu pesawat.
"adakah yang lebih baik darinya?," sambung haechan. "dear, mark. katakan padanya apa yang kau temukan di handphone milikku"
"pelindung dalam dan kuduga mengandung asam atau bahan peledak kecil," ujar mark akhirnya turut duduk di satu kursi yang tersisa. "setiap usaha untuk membukanya akan membakar hard drive"
"beberapa data selalu bisa di pulihkan" taeyong berkata positif.
haechan akhirnya menoleh pada taeyong, "ambil resiko itu"
"kau memiliki kode masuk untuk membuka ini. tapi, kami memiliki cara agar membuatmu bicara"
"mark.." haechan menoleh lagi pada mark.
"ada dua cara," sambung mark paham dengan ujaran haechan. "satu untuk membuka telephone, satu untuk membakar drive. bahkan di bawah tekanan, kau takkan dapat mengetahui apa yang ia berikan"
mark mengambil jeda dengan menyeruput air yang tersedia, "dan tak ada dua kesempatan"
"sangat bagus, mark" dan mengulurkan tangan ingin menyentuh lengan mark. "tak pernah tak membuatku kagum"
"kami akan membakarnya hingga takkan ada lagi apapun yang ada dalam handphone ini," ujar taeyong bersikukuh.
"lakukan, jika itu takkan mempengaruhi nyawa seseorang" haechan terkekeh.
"apakah ada?"
haechan hanya mengerling tanpa berniat memberi jawaban pada taeyong.
"haechan.." mark mencoba bicara.
"ini bentuk perlindungan diri," putus haechan.
"maka percaya padaku"
"kenapa harus? kau tak berpikir aku tertarik padamu, kan? hanya karena kau mark lee yang hebat, detektif pintar yang menyusun indeks tentang semangka?
"tidak" mark meraba lengan bawah haechan, lalu mendekati telinga lawannya itu dan berbisik, "karena aku meraba denyutmu"
"denyutmu meningkat, pupilmu melebar. cinta itu misterius, tapi sangat sederhana dan merusak" sambung mark, mengambil hanphone dari tangan haechan.
"menyamar selalu merupakan potret diri, tepat seperti dirimu" haechan menatap mark saat yang di tatap lebih dulu menatapnya dalam.
"kombinasi brankasmu adalah ukuran tubuhmu. tapi ini" jeda mark, mulai menekan layar handphone. "tapi ini, ini jauh lebih intim"
"ini adalah hatimu dan kau tak bisa membiarkan hal ini mempengaruhi kepalamu. kau bisa memilih nomor apapun dan berjalan keluar dengannya" sambung mark. dapat ia lihat mata haechan yang mulai bergetar.
"tapi kau tak bisa menolaknya kan?," tanya mark.
"aku selalu beranggapan bahwa cinta adalah kerugian yang berbahaya," ucap haechan yang mark sendiri bisa mendengar ucapan yang bergetar itu.
"terimakasih atas bukti terakhir" dan di akhiri kecupan kilat di pelipis lawannya itu.
mark bersiap membuka kunci handphone saat haechan menggenggam tangannya berusaha menahan, pupilny bergetar. sebuah bahaya bagi haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
hikesun
Fanfiction[ fin - mark me in your (heart) ponsel's password ] - "ini bentuk perlindungan diri" "maka percaya padaku" - dari film scandal in belgravia sherlock serial bxb | detective | mysteri | criminal | violence - 10/09/21 #12 markdong