0.5

131 9 0
                                    

setibanya di rumah, apa yang mark temui pertama kali justru sebuah kejanggalan.

goresan bekas pintu di buka paksa. engsel longgar. pintu rumah nyonya kim yang tak tertutup sempurna. alat kebersihan di bawah tangga. goresan tertahan di dinding tangga. seseorang berusaha menahan diri dari sergapan dan itu adalah nyonya kim. black gin ada di rumah ini.

mark menaiki tangga perlahan dan membuka pintu rumahnya di lantai atas tanpa suara.

"mark!"

seruan itu adalah sambutan kedatangan mark memasuki ruang kerjanya sendiri.

"jangan menangis tersedu-sedan, nyonya kim" tapi mata mark menatap ketiga anggota black gin yang berdiri di belakangnya.

yang menodongkan pistol pada nyonya kim, itu orang yang sama dengan yang menondongkannya pada mark saat itu.

"takkan mencegah terjangan peluru" lalu menatap nyonya kim dengan lembut.

"aku percaya bahwa kau punya sesuatu yanh kami inginkan, mr lee" orang itu semakin mendekatkan pistolnya.

"lalu, kenapa tak memintanya" mark mendekati nyonya kim yang terus menangis untuk memeriksa sesuatu.

"sudah, tampaknya dia tak tau apa2. kau tau apa yang kupinta, kan, mr lee"

mark mengankat kepalanya memerhitungkan beberapal dengan kondisinya saat ini.

"aku yakin begitu" dan berjalan mundur kembali keposisi dimana ia berdiri di awal.

"pertama singkirkan anak buahmu"

"kenapa?"

"aku tak suka kalah jumlah" agen black gin itu ada bertiga. "itu membuat terlalu banyak kebodohan di dalam ruangan ini"

"kalian berdua kembali ke mobil"

"masuk mobil dan pergilah" tambah mark.
"jangan mencoba menipuku, kau tau siapa aku, takkan berhasil"

keduanya tadi mengikuti aba-aba.

"selanjutnya, kau dapat berhenti mengarahkan pistol itu padaku"

"jadi kau bisa mengarahkan pistol padaku?"

"aku tak bersenjata" mark merentangkan tangannya. agen black gin itu mendekat dan memeriksa mark begitu mendapat izin.

dan begitu orang itu berada di belakangnya, mark langsung mengarahkan pembersih kaca semprot pada matanya, segera berbalik saat ia berteriak dan menghantupkan kepalanya pada kepala orang itu hingga jatuh dan tak sadarkan diri.

"terimakasih" mark segera mendekati nyonya kim dan membatu wanita itu pindah ke sofa yang lebih nyaman daripada kursi kerjanya.

"apa yang terjadi?" dejun yang baru saja tiba dengan mobil saat ia berangkat tadi terheran melihat kondisi ruangan berisi seseorang yang terikat di kursi dengan penutup di mulutnya.

"nyonya kim telah di serang dan aku mengembalikan keseimbangan alam semesta" mark menjawab sambil berbicara dengn seseorang di telepon.

"kau baik-baik saja, nyonya kim?" dejun memercepat langkahnya mendekat.

"bawa kebawah dan rawat dia" mark berdiri dari kursinya meminta tolong dejun untuk mengurus nyonya kim.

"aku tak apa" nyonya kim segera berdiri dan belajar lebih dulu.

"apa kau akan menceritakan apa yg terjadi?"

"aku harap begitu, sekarang pergi"

dan lagi, dejun hanya menurut.

hikesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang