6) Pak Angkasa & Rencana kuliah

412 43 5
                                    

Peringatan!
Jangan lupa vote + komen ya bray!

6) Pak Angkasa & Rencana Kuliah

Angkasa Atehaan
Di atas apa di bawah?

Kinara langsung keluar kamar, ia berjalan menuruni tangga, terdapat Angkasa yang berbincang dengan Bundanya dengan membawa bingkisan yang entah itu apa. Angkasa yang menyadari itu langsung mendongak menatap Kinara yang cengo dengan muka khas baru tidur, hal itu membuat Angkasa tersenyum geli.

Kring!

Angkasa Atehaan
Kalau lo gak mau ke bawah, gue yang ke atas sekarang.

Kinara melotot, ia langsung ngibrit menuju kamarnya. Dengan segara Kinara menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. Doa nya, semoga Angkasa membatalkan niat mengajarinya pelajaran sialan itu.

"Gue gak mau, gue malu. Masa iya cowok ngajarin cewek 'kan aneh. Gak kayak di wattpad si cewek good girl terus ngajarin cowoknya yang bad boy belajar," gerutu Kinara dengan memeluk guling-nya lalu mencoba berpura pura tidur. "Eh lupa, kalo gue aja males belajar." ujarnya langsung memasuki alam mimpi.

                                 ~00~

"Ini Angkasa 'kan? Yang sering jadi pajangan terus waktu pendaftaran murid baru juga?" tanya Bunda dengan menarik tangan Angkasa ke dalam.

Angkasa langsung menyalimi tangan Bunda Kinara dengan menyerahkan bingkisan yang ia bawa. "Hehe, iya Kak, Kinara nya ada di dalem? Mau izin ajakin Kinara belajar."

"Ha? Kakak? Berarti gue keliatan muda dong!!" batin Bunda dengan hati yang tergonjang-ganjing. Bunda lalu memegang kedua pipinya yang bersemu merah.

"Kok Kakak?" celetuk Bunda di susul tawanya sendiri. "Panggil aja Bunda, Bunda muda." ucapnya dengan menjawil lengan Angkasa.

Hal itu membuat Angkasa canggung, ia jadi merasa tak enak padahal Bunda Kinara udah baper. "Maaf Bunda, Angkasa jadi gak enak." maafnya dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gapapa ganteng, kebetulan Kinara-nya kalau libur bangunnya jam 12 siang, ke bawah cuma ngambil sarapan. Gimana kalau belajarnya setelah dia bangun?" usul Bunda, kebetulan Bunda mengerti isi hati anaknya.

Angkasa menyela dengan melambaikan kedua tangannya. "Ah, enggak kok, Bun. Angkasa udah janji sama Kinara dari kemarin malem."  tolak Angkasa. "Nah itu anaknya udah mau turun," ucap Angkasa menunjuk Kinara yang mau turun tapi gak jadi.

Bunda akhirnya mengalah. "Ya udah, Angkasa langsung ke atas aja. Bunda mau nyiapin cemilan buat kalian berdua." ujar Bunda seraya menunjuk kamar Kinara di atas.

"Kalau bisa tembak aja Kinara-nya, ya, ganteng. Katanya dia suka kamu dari dulu." ujar Bunda agaknya bisa di ajak kompromi.

Hal itu membuat mereka sama-sama tergelak. "Do'ain aja, ya, Bunda. Ini lagi proses pendekatan."

Setelah Bunda pergi menuju dapur, Angkasa langsung menaiki tangga menuju kamar Kinara yang pintunya tertutup setengah. "Anak sama Bunda, sama aja." ucapnya di lanjut gelengan.

Perbincangan dengan Bunda membuat mood Angkasa naik, hal itu membuatnya semangat untuk mengajari Kinara pelajaran favoritnya.

Angkasa memutar bola matanya melihat Kinara yang tertidur di balut dengan selimut tebal hingga badannya tenggelam. Namun bukan Angkasa namanya kalau tidak memaksa. Angkasa tahu cari ini buat Kinara kesal.

Bruk!

Angkasa menjatuhkan pantatnya pada spring bed Kinara sangat keras, membuat gadis yang di bawahnya terperajat kaget hingga membuka selimutnya. Namun detik kemudian Kinara menutup selimutnya rapat-rapat dengan berbagai umpatan di bibirnya.

MILIK ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang