E11

233 46 14
                                    

Hati hati ada typo

Happy reading

Orang tua Bomin sampai di depan ruangan Inyeop, beberapa menit yang lalu Inyeop sudah di pindahkan ke ruang inap, dokter mengatakan kepada Bomin Inyeop sudah stabil

Di luar ruangan Bomin sedang berbicara ke orang tuannya

"Ini semua gara gara kalian yang tidak mau membawa kak Inyeop tinggal di rumah" Bomin menyalahkan orang tua nya

"Selama kak Inyeop hidup dia selalu sendirian, apa kalian tidak merasakan rasa kasihan sedikit pun? Aku saja yang masih anak kecil sangat merasa kasihan"

Seperti tertampar dengan ucapan Bomin orang tuanya terdiam, mereka baru menyadari hal ini, mereka kira Inyeop sudah cukup hanya dengan uang dan barang mewah yang sering mereka kirim

Bomin masuk ke ruangan Inyeop, dia sengaja tidak menutup pintunya memberi kode kepada mereka untuk masuk tapi setelah beberapa saat tak ada seorang pun yang masuk, Bomin keluar orang tuanya masih berdiri di tempat yang tadi, Bomin emosi

"Kalian akan tetap berdiri di situ?" Sarkas Bomin

Dengan cepat orang tuanya masuk, mereka melihat ke arah Inyeop dengan sedih dan merasa bersalah

Apalagi sang kepala keluarga, dia malu jika nanti anaknya terbangun dan melihat dirinya dia sudah gagal menjadi seorang ayah, dia tidak akan terkejut jika Inyeop langsung mengusir mereka saat sadar nanti

Ibu Bomin juga seperti sangat menyesal tidak pernah memperhatikan anak dari suaminya sebelum mereka menikah, dia kira anak suami dan matan istrinya itu tinggal dengan mantan istri suaminya, dia tak tau kalau anak ini tinggal sendirian

"Pa, Ma, selama aku tau kak Inyeop dia tidak pernah tersenyum, kak Inyeop selalu menyendiri, apalagi saat waktu kenaikan kelas saat semua orang bersama orang tuanya kak Inyeop selalu sendiri bahkan dia tidak pernah hadir di acara kenaikan kelas atau kelulusan" Bomin

Mereka menatap Bomin, tatapan bersalah mereka layangkan kepada Inyeop yang masih belum sadarkan diri

"Tapi kalian tenang saja, sejak kak Dohyun menjadi pacarnya kak Inyeop, kak Inyeop menjadi lebih terbuka dan ngebolehin aku nginep di rumah dia" jelas Bomin

"Dohyun anak satu satunya keluarga Lee?" Sahut sang ayah

Bomin mengangguk

"Mereka berdua pacaran?" Lanjut ayah Bomin

"Iya, emangnya kenapa? Papa mau ngelarang kakak pacaran sama kak Dohyun dan mau buat kak Inyeop makin benci Papa" sahut Bomin

Seketika ayah Bomin terdiam, dia baru ingat bahwa dia tidak pernah hadir dalam pertumbuhan Inyeop jadi dia tidak berhak untuk melarang Inyeop dia tidak punya wewenang untuk itu semua

"Papa jangan cerita apa apa ke keluarga Lee karena kak Inyeop engga mau identitas nya kebongkar, karena teman temannya mengira kakak anak orang miskin dan selalu bekerja sehabis sekolah, karena itu juga kakak menjadi tidak punya satupun teman di sekolah"

Papa Bomin membeku di tempat, sialan sekali mereka menganggap anaknya seperti itu, saat keadaan sedang hening Inyeop membuka matanya dengan perlahan dia menatap seorang laki laki tua di hadapannya dengan cepat dia berkata "pergi" dengan suara yang masih parau karena baru sadar, tidak ada yang mendengar ucapannya dengan sekuat tenaga Inyeop mengumpulkan suaranya dan berteriak

"PERGI"

"PERGI DARI SINI"

"PERGI"

"PERGI, AKU TIDAK SUDI MELIHAT MUKA MU" teriak Inyeop

Bomin dengan cepat menenangkan Inyeop dia memeluk Inyeop, ibun dan ayahnya dengan tergopoh gopoh segera keluar dari ruangan itu, walaupun sudah menebak reaksi seperti apa yang akan Inyeop tunjukan mereka masih terkejut

Sedalam itukah luka yang mereka torehkan, mereka pulang dengan dengan berat hati karena masih banyak pekerjaan yang harus di lakukan

Bomin terus menenangkan Inyeop dirasa Inyeop sudah tenang dia melepaskan pelukannya dan duduk di kursi sebelah inyeop

"Kak" panggil Bomin agar Inyeop melihat ke arahnya

"Dimana Dohyun?"

Inyeop malah menanyakan Dohyun daripada melihat Bomin

"Kak Dohyun di sekolah, aku tadi panggil papa agar dia tau kakak juga butuh papa, jadi aku suruh kak Dohyun untuk tetap di sekolah agar rahasia kakak tetep aman" bomin

"Sial kenapa harus masuk rumah sakit lagi" gumam Inyeop

Tapi Bomin mendengarnya

"Kakak masuk rumah sakit kapan? Kok engga ngasih tau aku?" Tanya Bomin panik

"Engga kamu salah denger" Inyeop

"Kata dokter kakak bisa pulang besok" Bomin

"Kenapa engga sekarang aja?" Inyeop

"Karena kondisi kakak harus stabil dulu" Bomin

"Lain kali kalo kakak sendirian panggil aku buat temenin biar engga kejadian kaya gini lagi" pesan Bomin

Inyeop hanya mengangguk dia pasti akan melakukannya dia engga mau di sekap di tempat yang gelap lagi

Tok tok tok

Ada yang mengetuk pintu, Bomin mempersilahkan masuk, ternyata itu Dohyun, beruntung orang tuanya sudah keluar dari tadi, Dohyun membawa tiga tas, tas dirinya, Inyeop dan Bomin, menyimpan tas tadi di sofa

"Makasih ya Bomin sudah mau membantu mencari dan membawa Inyeop sampai ke rumah sakit" ucap Dohyun

"Sama sama" ucap Bomin sambil bangkit dari kursi

"Gue mau cari makanan dulu kak Dohyun mau pesen apa sama kak Inyeop mau pesen apa?" Ucap Bomin

"Tenang aja kak Dohyun aku engga akan suka sama kak Inyeop, aku udah anggap kak Inyeop kakak aku sendiri" ucap Bomin saat melihat Dohyun menatapnya dengan tajam

"Apa saja" ucap Dohyun setelah mendengar penjelasan Bomin

Bomin keluar dari ruangan rawat, Dohyun duduk ditempat yang tadi diduduki oleh Bomin

"Kamu udah mendingan" ucap Dohyun sambil mengelus kepala Inyeop, Inyeop hanya mengangguk, matanya terpejam merasakan sentuhan Dohyun

"Kenapa bisa kaya tadi? Kan udah aku bilang untuk tunggu aku dan jangan kemana mana?" Tanya Dohyun

"Aku juga engga kemana mana, perempuan itu datang ke kelas sama temen-temennya terus nyeret aku" Inyeop

Dohyun terdiam dia harus membuat perhitungan ke perempuan itu

.
.
.
TBC

Halo semua, semoga kalian suka, btw kalian stay safe ya, kalo engga perlu perlu banget lebih baik di rumah dulu, aku juga sekarang lagi sakit

Dipublikasikan 13 Juli 2021

EnvyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang