⚠︎ dosen 𝘬𝘪𝘭𝘭𝘦𝘳.

443 37 18
                                    

chan sedang bersiap-siap untuk pergi kekampusnya. dia tak boleh telat hari ini. bahkan, chan sampai melewatkan sarapannya.

chan tak ingin mendapat nilai buruk untuk semesternya kali ini. ia benar-benar malas mengulang.

chan berjalan dari rumah menuju halte tempat ia biasa naik bus untuk pergi kekampus.

dihalte, chan langsung duduk dan menunggu. sembari menunggu ia mengoyangkan kedua kaki mungilnya kesana kemari.

" busnya kemana sih? bentar lagi gw bisa telat. " gumam chan.

di halte tersebut chan tak sendirian. tapi anehnya, tak ada anak sepantaranya lagi.

yang ada hanya wanita dan pria yang sepertinya telah bekerja. lalu seorang wanita datang menghampiri chan.

" hai nak. " ujar wanita tersebut.

" iya ada apa bibi? "

" apa kau benar sedang menunggu bis nomor 17? "

" iya, itu benar. "

" oh, tidak. bis nomor itu sudah tak beroperasi lagi sejak kemarin nak. yang ada hanya bis nomor 43. "

" apa? jadi sudah tak ada bis lagi untuk mahasiswa sepertiku? "

" iya. "

" terimakasih, atas informasinya bibi. aku pamit dulu. "

setelah itu chan cepat-cepat memberhentikan sebuah taksi yang lewat. what a bad day?

' kalo kek gini gw beneran telat,
sial banget '

dan benar saja. chan telat selama 15 menit lebih. tentu saja itu melanggar peraturan dosen killer nya kemarin.

hal itu tentu saja akan membawanya pada dosen killer itu.

' mati lo choi jung chan. '

———

diruang pribadi, dosen.

" mengapa dirimu telat selama 15 menit choi jung chan?... " tanya dosen tersebut.

dosen itu menatap tepat pada kedua bola mata chan dengan tatapan yang dingin dan tajam.

" maaf pak... tapi, saya datang telat memang ada alasannya... " kata chan dengan menundukkan kepala.

" haruskah saya beri hukuman... " ujar dosen tersebut.

oh tidak, setelah berujar demikian sebuah seringaian jahat sudah terpantri pada wajah dingin dosen tersebut.

" pak seungcheol... saya mohon...
ini kali pertama saya untuk datang telat...

apa tidak bisa memaafkannya saja... saya janji tak akan mengulanginya... " ucap chan meminta maaf.

setelahnya, sang dosen yang dipanggil dengan nama seungcheol itu mendekat dan memojokkan chan ke dinding ruangan pribadinya.

" kamu sendiri tau kan kalau matkul saya tak bisa sembarangan ada orang yang telat...

saya bisa saja maafin kamu...

tapi, nilai mu di semester ini saya kurangi mau?... " tanya seungcheol dengan mengapit pinggang chan posesif.

" mas... channie kan memang telat karena bisnya tak beroperasi hari ini... channie juga gak mau dikurangi nilainya... " ujar chan dengan memeluk erat leher kokoh seungcheol.

" saya akan maafin kamu... tapi ada satu syarat... " ucap seungcheol.

" apa, terserah deh... yang penting channie gak dikurangi nilainya... " kata chan pasrah.

" gak boleh ngelawan atau ngeberontak dengan apa yang saya lakuin ke kamu sekarang... " ujar seungcheol dengan suara beratnya.

" hmm, apapun untuk mas choi seungcheol... " balas chan sambil mengelus rahang tegas dosennya itu.

senyum kemenangan sudah terpantri jelas pada wajah datar seungcheol.

kemudian, seungcheol langsung mendekatkan wajahnya pada sang submissive. chan yang memang paham, langsung menutup matanya.

pasrah saja ketika suaminya itu mencium dan melimat bibirnya sedikit kasar. sesak, tapi chan sangat menyukainya.

" eummhh... " ujar chan melenguh karena seungcheol yang menggigit bibir bawah chan dengan agresif.

seungcheol terus saja mencium dan melumat kasar bibir mungil milik chan. seungcheol juga meng-eksplor bagian dalam mulutnya.

mengajak lidah chan untuk saling membelit dengan lidahnya. dan seungcheol sangat menyukainya.

tangan seungcheol tak tinggal diam, ia menyibak kaos putih polos milik chan. kemudian, mengelus pelan pinggang ramping serta punggung halus milik chan.

yang dimana membuat chan sangat meremang.

butuh pasokan udara, akhirnya chan menepuk pelan pada dada bidang milik seungcheol.

setelah terlepas, mereka saling bertatapan. chan dengan kondisi yang berantakan membuat seungcheol semakin bergairah.

" ahhh... mas... pelan-pelan... jangan digigit terlalu kencang... " erang chan saat leher putihnya seungcheol hisap dan gigit.

setelah puas pada area leher, tangan seungcheol turun untuk membuka kaos putih chan. ia ingin menyusu lagi pada chan.

karena, tadi pagi kegiatannya itu hanya sebentar.

" eummhh... mas... terus jangan berhenti... " pinta chan saat seungcheol mulai menyusu pada dadanya.

" ahhn... mas, susu channie enak kan?... tadi pagi mas nyusunya belum lama cuma sebentar... " kata chan dengan binal.

" dada kamu mas suka... susunya juga, rasanya manis... kalo mas boleh pilih, mas lebih suka nyusu di dada kamu daripada minum kopi... " balas seungcheol tanpa menghentikan kegiatannya.

" eumm, ahhh... channie memang yang terbaik bukan... ahh... lebih dalam... " kata chan dengan mendorong lebih dalam kepala seungcheol ke dada berisinya.

dan setelah lebih dari 3 jam, barulah sang dosen tersebut menyudahi kegiatannya.

setelah pulang nanti, ia akan lanjut dan meminta jatah lebih pada chan.

nilai semesternya juga tak akan dikurangi. beruntungnya jika sudah punya suami seperti ini...










gw lagi candu sama beginian. keknya chapt depan bakal rated lagi.

jadi gw harap, lo pada yang baca harus bijak juga.

thanks buat yang mampir sama vote cerita gw.

IT MEANS A LOT FOR ME!

90's love | cheolchan. Where stories live. Discover now