Kelahiran seorang putra di tengah keluarga kecilnya, adalah sebuah anugrah bagi kedua pasangan muda Jung Jaehyun dan Jung Taeyong.
Sedangkan di lain tempat di kala hujan besar yang turun dari langit malam hari itu juga, kelahiran seorang anak lelaki turut hadir dengan wajah yang tampan dan sehat.
Tak banyak tawa yang terdengar setelah kelahiran bayi tersebut, hanya ada lirih yang mengiris sepanjang malam hingga hujan penuh kegelapan itu reda.B e g g i n i n g .
Anak itu tumbuh lebih cepat dari anak lain se- usianya, kecerdasanya dalam menulis dan menghafalnya sudah sangat sempurna di umur tujuh tahun.
Anak yang di beri nama Jung Jeno itu kini tumbuh menjadi anak lelaki yang tampan, sopan dan hidup berkecukupan.Anak lelaki itu kini bahkan mempunyai kelebihan, Tak ada yang tahu bahwa anak itu dapat melihat para mahluk yang tak terlihat, sejak umur empat tahun.
Hingga saat ia bertemu seorang anak lelaki yang menghampirinya di taman bermain untuk berlarian ke tengah hutan di antara gelapan, menuntunya untuk duduk di atas batang pohon besar di tengah keheningan.
Saat itu mungkin Jeno mengira mark sama seperti dirinya, tapi perlahan jeno mulai mengerti.
– Bahwa Mark itu berbeda . .
Jeno tidak merasa takut sama sekali setelah mengetahui hal itu. Karena jujur saja, berbicara pada hantu itu terasa lebih baik daripada berbicara dengan manusia.
Meskipun begitu tetap saja Jeno juga masih sering berbicara dengan manusia.Jeno tumbuh besar bersama dengan Mark, mereka semakin dekat layaknya anak kembar.
Tidak banyak yang tahu bahwa Jeno mempunyai teman hantu yang tak terlihat, selain teman hantunya yang lain." Jeno, apa belajar itu menyengkan?"
Anak laki- laki itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan Mark, tanpa menghentikan kegiatan melukisnya.
" tergantung, ada beberapa pelajaran yang tidak menyenangkan. ."
"apakah itu matematika jeno?"
tanya mark semakin penasaran, dan semakin menggemaskan di mata sahabatnya itu." bukan, aku menyukai matematika tapi aku membenci olahraga"
mark yang mendengar sedikit merasa kecewa, sepertinya jeno berbeda degan haechan, pria gendut berkulit coklat itu selalu saja kesal saat guru matematika itu mengajar.
" jeno. . apakah aku boleh ikut pergi ke sekolah? "
karena, jujur saja berada di rumah jeno sendirian itu sangat membosankan.
apalagi jika banyak hantu nakal yang mengejar mark kesana kemari hingga bocah hantu tampan itu kelelahan.
" jeno aku ingin ikut, boleh yaaa kumohon. ."
lihatlah bocah bule ini terus memohon, itu sangat menggemaskan." yatuhann, baiklah tapi janji jangan nakal dan jangan mengganguku saat belajar, kau mengerti mark? "
yang di panggil hanya mengganguk dengan antusias, lalu berjalan mengikutin jeno untuk berangkat ke sekolah bersama paman jung.
saat ini mark sedang duduk di dalam mobil tepatnya duduk di sebelah jeno sambil menggengam tanganya senang.
" jeno, apa sekolah mu lancar nak? "
"tentu ayah" jawab jeno dengan singkat, ia memang sangat jarang bicara kepada orang lain termasuk kepada orang tuanya sendiri.
jaehyun sudah menebak bagaimana jawaban dari anaknya tersebut, sehingga ia hanya mengganguk dan memilih kembali fokus menatap jalanan.
------
sesampainya di sekolah, tidak banyak yang jeno lakukan, hanya mendengarkan dan mencatat.
sedangkan mark hanya memperhatikan dan mendengar, ya kira-kira seperti itu..mark bilang ia sangat menyukai pelajaran bahasa inggris.
seperti sekarang, ia terus saja menyuruh jeno maju kedepan untuk menjawab soal bahasa inggris yang di berikan mr.jhonny di depan sana.
"ayolah jeno, maju kedepan.. aku tahu jawabanya adalah bendera canada!"
mark terus saja merengek, sebenarnya jeno juga tahu itu adalah bendera canda.
tapi tetap saja ia hanya malas ke depan, karena ia tidak menyukai guru di hadapanya, terlalu banyak bicara dan itu sangat menjengkelkan.
"baiklah, jika tidak ada yang mau jawab biar mr tunjuk ya!! "
masa bodoh, jeno sangat mengantuk sekarang ia akan tidur dalam hitungan beberapa detik lagi. .
namun -"baiklah, jung jeno? kau boleh jawab pertanyaan ku"
jeno sudah meringis geram, sedangkan mark terlihat sangat bangga karena keinginanya terkabul.
" jeno? jangan bilang kau tidak tahu jawabnya. ."
jeno tidak menjawab, sedangkan mark di sampingnya sedang sibuk mengangkat tanganya tinggi-tinggi di hadapan mr. jhonny
"canada- " gumam jeno,
jujur saja jhonny merasa sangat senang, bagaimana tidak jeno adalah murid yang sangat pelit dalam berbicara di kelas ini.
namun sekarang ia berhasil membuat jeno bicara walaupun hanya enam huruf. . tidak masalah jhonny tetap senang.
"okay, great job jeno!"
setelah itu pelajaran berakhir, karena bel pulang telah berbunyi.
jeno perlahan memasukan barang- barangnya kedalam tas, sedangkan mark hilang entah kemana..sepertinya mark sedang sedih, tetapi ia harus segera pulang, ayahnya sudah menunggu di depan gerbang.
-----
sedangkan di lain tempat, mark meringkuk di dalam lemari sambil membenamkan wajahnya di antara tangan mungilnya itu sambil menangis.
" M - mark juga ingin belajar dan menjawab seperti jeno, hikss... "
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST [MARKNO]
Fanficsaat itu mungkin jeno mengira mark sama seperti dirinya, tapi perlahan jeno mulai mengerti. - mark itu berbeda . .