W h i s p e r

4.8K 603 55
                                    

sudah dua hari mark menghilang,
dan sudah dua hari pula jeno mencari mark ke seluruh tempat yang biasa mereka datangi, tetapi mark tak pernah kunjung di temukan.

" mark. . kau kemana sebenarnya?" cemas jeno.

Sepertinya sudah hampir tengah malam, jeno kabur dari kamarnya melalu jendela hanya untuk mencari mark.

jeno akan mencari mark lagi besok, ia harus secepatnya kembali kerumah dan tidur, sebelum ibunya menyadari anak tampan kesayanganya itu tidak berada di kamar.

                     ——————

suara seorang wanita terus muncul menganggunya sejak mark menghilang, bisikan- bisikan dengan bahasa asing terus menggema di pendengaran jeno sehingga ia harus terbangun dengan penuh cemas.

jeno terbangun pukul dua pagi, dimana langit masih gelap dan kedua orang tuanya bahkan masih tertidur lelap.

jeno yang merasa haus bergegas untuk pergi mengambil minuman dingin di dapur, di tengah perjalanan melewati gudang jeno berhenti cukup lama untuk mengamati sebuah pintu yang terlihat usang . .

" lohh? aku baru tahu ada ruangan lain di samping gudang "

jeno memutar knop pintu ruangan tersebut perlahan, namun-

"jeno, kau terbangun nak?"

jeno cukup terkejut oleh kedatangan ayah-nya yang terlalu mendadak, sehingga ia langsung melepaskan peganganya pada knop pintu secepat mungkin.

" ah. . emm- iyaa aku terbangun karena haus ayah" jawabnya ragu, tidak mungkin jeno menjawab bahwa ia di ganggu oleh bisikan setan, mana mungkin ayahnya percaya.

"baiklah sayang, cepat ambil minum dan kembali tidur" titah jaehyun sambil mengusap surai lembut putra sulungnya itu.

jeno hanya menganguk dan berjalan melewati jaehyun untuk pergi ke arah dapur, sedangkan sepeninggalan jeno dari hadapanya jaehyun memandang ruangan tersebut dan mengeluarkan sebuah kunci untuk membuka ruangan rahasia itu.

jeno hanya menganguk dan berjalan melewati jaehyun untuk pergi ke arah dapur, sedangkan sepeninggalan jeno dari hadapanya jaehyun memandang ruangan tersebut dan mengeluarkan sebuah kunci untuk membuka ruangan rahasia itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok.. tokk.. tok..

" jeno sayangku, sudah waktunya sekolah!"

usapan lembut pada surainya, membuat jeno terbangun, ia tersenyum menatap bundanya yang paling cantik sudah menyambut paginya dengan cerah, tak seperti mimpinya semalam yang mencekam.

"selamat pagi bunda bubu, jeno akan mandi terlebih dahulu lalu bersiap" jeno mengecup kening taeyong dengan sayang, lalu bergegas mandi dan bersiap untuk pergi sekolah.

sedangkan setelah sepeninggalan jeno, taeyong terlihat sedikit cemas setelahnya taeyong lalu bergegas untuk menyiapkan sarapan untuk suami dan putranya.


——————
Baru saja menginjakan kakinya di sekolah, jeno sudah di sambut oleh kerumunan wanita yang menutupi akses pintu kelasnya tanpa malu.

"aku tau kalian lumayan masih waras, bisakah kalian minggir dan beri aku jalan?!" tegas jeno.

ia sudah merasa kesal karena sedaritadi ia terus di datangi berbagai hantu yang berbeda untuk meminta pertolongan, dan sekarang ia harus berdebat dengan para wanita gila yang menutupi pintu masuk dengan arogan.

jeno tidak berani membanting para wanita itu satu-satu dari hadapanya, ia masih lumayan waras untuk tidak melakukanya.

karena argumenya tak kunjung di dengar akhirnya jeno menerobos kerumunan wanita gila itu dengan arogan. .

"snake- " desisnya kesal.

akhirnya jeno bisa mendudukan pantatnya di kursi, lelahnya terbayar hari ini, jeno menyenderkan kepalanya di atas meja menatap kursi sampingnya yang kosong.

"aku tau kau sedang mengintip mark, keluarlah. . " mark yang merasa ketahuan berjalan lesu ke arah kursi kosong di samping jeno.

"bagaimana kau bisa tau aku bersembunyi!"

"kepalamu" jeno tersenyum setiap melihat kepala mark, badanya yang kecil dan kepala yang lumayan besar, selalu saja sukses membuatnya tertawa.

"itu sebuah penghinaan, TUAN JUNG JENO!" jawab mark kesal, sambil mengigit lengan berurat jeno.

Rasanya biasa saja, mungkin mark lupa kalau ia hantu. . .

"Selamat pagi murid-murid, hari ini kalian akan kedatangan murid baru pindahan dari kota busan"

"na jaemin? kemari perkenalkan dirimu nak. .!"

"Halo. . namaku na jaemin- "
pandangan jaemin teralihkan saat matanya menatap pria manis di kursi paling belakang

"manis. . " lanjutnya dengan suara parau.

wanita yang berada di barisan depan sudah berteriak tidak karuan mendengar penuturan jaemin, karena jaemin tak kunjung mengatakan hal lain maka perkenalanya di anggap selsai oleh mrs. lee, dan jaemin pun di persilahkan duduk di kursi kosong yang tersedia.

jeno tidak cukup perduli pada hal- hal menarik di sekitarnya, sedari tadi atensinya di berikan pada bocah bule ber-kepala besar di sampingnya.

"boleh aku mengisi kusri kosong di sebelahmu. . jeno, namamu jeno kan? " ucapnya sambil menatap name tag pria manis di hadapan-nya sekilas.

jeno menatap mark seakan meminta izin, sedangkan yang di tatap menggeleng enggan untuk berpindah karena ia merindukan nono-nya karena sudah menghilang dua hari.

"aku tidak mau berpindah jeno, aku mau bersamamuu.." pelukan di pinggang jeno semakin mengerat, jeno menganguk dan menatap pria di hadapanya dengan ramah, dan tentu saja menolaknya dengan terhormat.

"maaf aku lebih tertarik duduk sendirian, kau bisa duduk di samping haechan".

tak ada respond apa-apa dari jaemin, ia hanya tersenyum sinis memandangi kursi kosong di samping jeno dengan kesal, dan berjalan ke arah kursi haechan setelahnya.

"kau bisa melihat mereka rupanya. ."

N a j a e m i n .

N a j a e m i n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GHOST [MARKNO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang