M o t h e r [end]

3.6K 484 51
                                    

Jeno terbangun dari mimpinya dengan gemetar, mencoba menetralkan nafasnya yang sempat tersenggal dengan langsung meraup udara di sekitarnya dengan rakus.

Mulutnya terbuka saat menatap Mark berada di hadapan-nya, tanpa basa-basi Mark langsung saja memeluk tubuh gemetar itu dengan cepat, perlahan jemarinya mendekat berusaha meraih tangan itu agar mendekat untuk di genggam erat, tak ada kata Mark hanya mampu menatapnya dengan cemas cukup lama, pandangan itu seakan memberi isyarat bahwa Jeno akan baik-baik saja karena Mark ada bersamanya di sini bersamanya.

Mulutnya terbuka saat menatap Mark berada di hadapan-nya, tanpa basa-basi Mark langsung saja memeluk tubuh gemetar itu dengan cepat, perlahan jemarinya mendekat berusaha meraih tangan itu agar mendekat untuk di genggam erat, tak ada kata Mark hany...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"maafkan aku jeno, dia membangun-kan mu padahal aku sudah melarangnya tadi . ." Mark mengecup bahu Jeno perlahan, bibirnya kini mengerucut karena merasa lalai untuk membuat Jeno tertidur lelap.

Jeno masih merasa ketakutan, matanya itu kini terpejam, bahkan pipinya kini sudah di banjiri oleh air mata di selingi isakan ketakutan, tangan Mark kini terulur untuk membelai pipi Jeno, sesekali wajahnya mendekat untuk memastikan bahwa Jeno terlihat sangat kacau sekarang.

P

ria itu terus menangis di dalam pelukan Mark cukup lama, namun  selang beberapa lama tangisan lain ikut muncul dari bocah kecil yang sedari tadi ikut berada di samping Mark.


"hikss.. yoan nakal, yoann buat paman nangis- huwaaaa!" tangisan anak itu semakin menjadi-jadi, membuat Jeno yang sedari tadi menangis, malah ikut memeluk anak itu dan mulai ikut menangis sama kencang-nya.

Mark yang berada di tengah-tengah pelukan kedua lelaki cengeng itu hanya menggeleng-kan kepalanya sambil menghela nafas kasar,
karena sekarang telinganya dipenuhi oleh tangisan dua mahluk hidup dan mati yang menggemaskan.


M o t h e r [end]

Pagi ini Jeno terbangun dengan mata sembab-nya karena kejadian semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Jeno terbangun dengan mata sembab-nya karena kejadian semalam.

Jeno meregangkan badan-nya yang terasa pegal, lalu bergegas melepas-kan atasan-nya karena berniat untuk pergi mandi menyegarkan tubuh-nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GHOST [MARKNO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang