Seorang pria tanpam berwajah baby face baru saja menjejakkan kaki di Bandara Haneda International Airport. Rambut semerah darahnya berkibar menyilaukan di tengah-tengah keramaian orang-orang yang berlalu lalang. Dia baru saja landing lima belas menit yang lalu dari penerbangan Osaka menuju Tokyo untuk mengunjungi sang adik manis kesayangannya.
Drrtttt...
Ponsel di saku jaketnya bergetar. Pria itu berhenti sejenak dan menepi mencari tempat yang sunyi.
"Halo!"
"Halo, Sasori! Apakah kau sudah sampai, nak?" sahut suara riang sang Ibu dari seberang sana.
Ya, Pria itu adalah Sasori―Akasuna no Sasori. Pria tanpam dari anak angkat sulung yang telah diadopsi oleh keluarga Haruno. Sasori adalah anak sebatang kara dan ditinggal untuk selamanya oleh Nenek Chiyo yang sudah membesarkannya sejak bayi. Orang tuanya tak tahu pergi ke mana setelah membuangnya. Nenek Chiyo hanya bercerita bahwa dia menemukannya di depan pintu rumah dalam keadaan memprihatinkan. Dengan kekuatan rentanya, Beliau mengasuh Sasori dengan penuh cinta sebagaimana menganggap Sasori sebagai cucu kesayangan.
Waktu itu, Sasori kecil yang berusia tujuh tahun harus mengenal sakitnya perpisahan. Merasa iba, Keluarga Haruno memutuskan mengadopsi Sasori dan memperlakukan selayaknya anak kandung. Sasori kecil yang bersedih, kini beralih bahagia setelah merasakan kehangatan keluarga nan mendamba. Dan dia berjanji akan selalu menjadi anak baik untuk Keluarganya dan menjadi Kakak yang kuat untuk menjaga sang adik―Haruno Sakura.
"Sasori?!"
Lamunan akan kejadian tahun silam, buyar dalam benaknya. Dia menyugar rambut merahnya ke belakang dan menjawab pertanyaan sang Mama, "Ah ya, Aku sudah sampai. Kenapa memangnya?" Sasori bertanya balik dalam usahanya mengalihkan kekhawatiran sang wanita yang dianggap sebagai Ibu.
"Oh... Sekarang kau di mana? Sudah di Apartment Sakura?" Wanita paruh baya beranak satu itu bertanya dengan semangat. Sepertinya beliau sudah tidak sabar ingin segera berkomunikasi dengan anak bungsunya.
"Belum, masih di Airport." Matanya bergulir menatap orang-orang yang sibuk berlalu lalang di depannya. "Ada apa, Kaa-san?"
"Em itu... Kaa-san hanya ingin berbicara sebentar dengan Sakura, tapi kau belum sampai di sana." Helaan napas terhembus di seberang sana. Sasori tahu wanita itu kecewa, terbukti dari nada melemahnya.
Berusaha menghalau kekecewaan sang Ibu, Sasori memberikan usulan, "Aku akan naik taxi sekarang! Kaa-san boleh meneleponku lagi ketika kusampai di Apartement-nya. Oh, atau apakah Kaa-san ada pesan untuk putrimu?" Tungkai kekar nan jenjangnya melangkah lebar-lebar meninggalkan Bandara dan memberhentikan taxi yang lewat.
"Sepertinya, Kaa-san tidak bisa meneleponmu lagi nanti. Kaa-san harus berangkat sepeluh menit dari sekarang! Tou-san-mu sudah memesan tiket ke Las Vegas." Haruno Mebuki―Ibu dari Haruno Sakura―berucap menyesal. Kesibukan selalu menjadi penghambat untuk quality time bersama keluarga. Ini semua disebabkan oleh urusan masalah bisnis yang menyita waktu sepasang patsuri paruh baya itu.
"Ah, seperti itu! Kalau begitu pesan apa yang ingin Kaa-san sampaikan?" tanya pria imut itu sambil masuk ke dalam taxi dan menyuruhnya menjalankan taxi sesuai alamat yang ia berikan.
"Kaa-san hanya berpesan; suruh anak itu untuk datang ke rumah―menjenguk Kaa-san dan Tou-san sesekali―di sela kesibukannya. Kaa-san merindukannya!" Suaranya bergetar seperti menahan tangis. "Anak itu selalu sibuk dengan dunianya dan tak meluangkan waktu untuk kami!" curhat wanita paruh baya bermata sama seperti anak gadisnya, Emerald.
"Yeah mau bagaimana lagi.... Sebagai orang tuanya saja―Kami selalu sibuk menumpuk kekayaan. Kaa-san orang tua yang buruk! Tidak bisa melimpahkan kasih sayang pada an―" Ungkapan kesesalannya terpotong di sela suara pria di seberang sambungan telepon. "Jangan berkata seperti itu, Kaa-san! Kau orang tua yang baik! Hanya saja kalian sibuk bekerja, tapi kami memaklumi hal itu! Dan aku yakin, Sakura tak akan senang mendengar Kaa-san berbicara seperti itu!" sanggah pria tampan berketurunan klan Akasuna. "Kaa-san tetap wanita terbaik seduniaaa... di hati kami! Jadi, jangan bilang hal seperti itu lagi! Aku tak suka mendengarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET BOYFRIEND
Fanfiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] ⚠️Hiatus Entah Sampai kapan⚠️ #Rank 1 in fanfictionnaruto - Maret 2022. #Rank 1 in sakura - Agustus 2022 #Rank 4 in harunosakura -Juni 2022. #Rank 68 in secret - April 2022. #Rank 100 in boyfriend - April 2022. #Rank 1...