🌸Chapters 2 : Move On🌸

1.5K 177 19
                                    

Ketika matahari bertahta di singgasananya, Sakura pun terbangun dari alam mimpinya. Dalam keadaan masih setengah sadar, Sakura menolehkan kepalanya ke arah jam dinding yang terpasang di sisi kiri dinding kamarnya. Pukul 11:00 P.M. Waktu yang sangat lama bagi Sakura demi mengistirahatkan tubuh serta pikirannya di atas ranjang.

"Kupikir ini masih pagi," kata Sakura di dalam hati sambil memalingkan pandangannya ke arah luar jendela. "Eh, ternyata sudah siang saja! Pantas saja, di luar jendela, nampak begitu terang jika dilihat dari sini," pikir Sakura yang berbicara pada dirinya sendiri.

Gadis bersurai merah jambu itu segera bangkit dari posisi berbaringnya dengan perasaan suram dan malas yang melanda. Melangkahkan kakinya ke arah meja rias berada, Sakura mematut dirinya di depan cermin.

Sosok dirinya di dalam pantulan kaca itu amatlah menyedihkan. Bagaimana ia tidak menyedihkan? Rambut Sakura kusut seperti tarzan. Mata sembab disertai lingkaran hitam---bagaikan seekor panda. Dan juga wajah suram nan pucat pasinya itu terlihat selayaknya hantu yang bangkit dari alam kubur.

Benar-benar paket complete bagi dirinya yang bakal di cap sebagai orang gila yang hilang kewarasan! Sungguh ironis sekali hidupmu, Sakura!

Terduduk diam di kursi, Gadis berusia dua puluh lima tahun ini mulai melamun dengan tatapan kosong bagaikan raga yang sudah tak bernyawa. Di dalam benaknya, kini muncul kenangan-kenangan manis antara kebersamaan dirinya dengan sang pujaan hati hingga hari di mana semuanya telah berakhir.

Permata seindah emerald itu kembali mengeluarkan kesucian dari air matanya. Sedih merasuk ke dalam kalbu. Hati remuk tak terelakkan. Begitu juga dengan lolongan isakan yang menyayat hatinya, terlantun melankolis. Ia masih tak percaya bahwa hari patah hati akan tiba untuknya. Dulu Sakura berpikir, ia satu-satunya wanita yang paling berbahagia di muka bumi. Tetapi, semua itu terpatahkan setelah kenyataan pahit menampar dirinya kemarin. Membuatnya terbangun dari khayalan-khayalan indah lalu terperosok jatuh ke dalam jurang.

Benar-benar takdir yang kejam!

Tampilannya berbeda daripada yang biasanya. Seolah-olah, Haruno Sakura yang ceria dan cantik dengan seulas senyum manis telah lama mati. Kini, senyuman itu telah tergantikan dengan lengkungan kurva yang tertarik ke bawah. Wajah cerianya sudah tidak ada lagi, yang ada hanyalah raut penuh kepiluan yang menyesakkan lara.

Air mata ini seolah tak mau berhenti bermuara. Menangis semalam suntuk nyatanya tak cukup demi menenangkan relung dadanya. Jika boleh jujur, sebenarnya ia lelah menangis. Namun, liquid suci ini tak jua mengering. Selalu saja tumpah setiap kali hatinya dihinggapi oleh rasa sakit.

CKLEK!

Pintu kamar terbuka secara perlahan. Muncul lah seorang gadis dengan surai hitam berpotongan sebahu memasuki kamar dengan derap langkah pelan. Mengedarkan pandangannya, Shizune terkejut setelah melihat kondisi kamar sang idol yang seperti baru saja di terjang badai. Sangat berantakan dengan banyaknya gumpalan tissue bekas tersebar di sekujur ruangan.

"Sakura!"

Merasa namanya dipanggil, Sakura segera menolehkan kepalanya ke arah asal suara.

"Shinzune-nee~" rengek Sakura selayaknya bocah kecil yang dirampas mainannya.

"Oh tuhan ... kau terlihat kacau!" seru Shizune panik seraya berlari kecil menghampiri Sakura.

SECRET BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang