prolog

1.2K 70 0
                                    

Malam minggu yang tenang dan ditemani dengan cahaya bulan. Dalam suatu kamar, terdapat seorang gadis cantik dan imut.

"Duh, malam minggu tapi gak ada yang ngajak jalan. Padahal gw itu cantik,imut,baik hati,tidak sombong,rajin menabung,pintar,cerdas,hebat, luar biasa. Intinya paket lengkap. Tapi, gak ada yang nge chat buat ngajak jalan gitu? Dahlah keisya cantik mau nonton ayang jong ki aja" Ucap seseorang gadis yang bernama REVALINA KEISYA HANAFI.

"Nonton kalau gak ada camilan seperti sayur tanpa garam. Hambar sekali epribadih. Jadi gw mau beli cemilan dulu buat nonton ayang Jong ki yang ganteng nya omaygat binggo. Jadi pengin nikahin hehe" Ucap Keisya dengan nada lebaynya dan kemudian turun ke bawah untuk pergi ke mini market membeli camilan.

"Bun, yah kei mau beli cemilan yah di mini market depan. Jangan kangen loh yaaa. Jangan lupain kei. Kei sayang kalian" Ucap Keisya membuat kedua orang tua nya heran dengan kalimat Keisya. Seperti dia mau pergi jauh saja.
Walau tak menampik rasa khawatir ada pada mereka berdua melihat Keisya.

"Yaudah hati² ya sayang" Ucap Bunda dengan penuh perhatian.

"Jangan lama² ya kei. Tiba² perasaan ayah gak enak soalnya" ucap ayah dengan penuh kekhawatiran dan dibalas senyuman manis keisya.

"Tenang yah. Kei nggak lama kok. Kalau kei lama berarti udah waktunya kei nggak pulang ke rumah" Ucap keisya. Dirinya juga bingung. Kenapa mengatakan kalimat seperti itu. Diri nya juga merasa akan pergi jauh entah kemana.

"Yaudah deh kei pamit. Assalamualaikum yah,bun" Ucap keisya kemudian mencium telapak tangan kedua orang tuanya.

______

Saat sudah membeli semua camilan yang dia inginkan dari mini market. Keisya berjalan dengan santai nya. Tiba² ditengah jalan, ia melihat seorang ibu² yang sedang di todong oleh preman seperti nya. Langsung saja, ia membantu ibu² tersebut karena walaupun keisya ini labilan orang nya, dia bisa bela diri karena kata ayahnya,"kamu harus bisa bela diri supaya kamu bisa melindungi diri kamu sendiri dan bantu orang lain yang sedang butuh bantuan kamu".

Tak pikir panjang, dia langsung saja menendang tangan preman itu yang hendak menampar pipi dari ibu² itu. Tak terima ada yang mengganggunya dia langsung saja menyerang kei dengan membabi buta. Untung nya kei bisa menangani serangan dari preman itu. Wajah preman itu sudah babak belur karena keisya. Setelah puas membuat preman itu tak sadarkan diri ia langsung mendekati ibu² itu.

"Ibu gak papa?" Tanya keisya khawatir membuat sang ibu tersenyum.

"Ibu gak papa nak. Makasi yah udah nolongin ibu. Nama kamu siapa nak?" Ucap ibu itu

"Nama saya keisya bu. Ini udah malem ibu mau kemana? Kei cariin taksi ya" Ucap kei kepada ibu itu dan dibalas gelengan oleh ibu itu.

"Gak usah nak. Ibu ngerepotin kamu nanti. Mending kamu pulang yah? Ini udah malem kasian orang tua kamu nanti nyariin kamu" Ucap ibu itu penuh perhatian.

"Oh iya ini buat kamu nak. Ambil yaa jangan nolak pemberian ibu. Itu suatu saat akan bisa membantu mu nak" Ucap Ibu itu disertai senyuman menenangkannya. Dia jelas melihat jika keisya akan menolak pemberiannya. Maka dari itu ia langsung dengan cepat berbicara.

"Sini ibu pasangkan ya nak" Ucap ibu itu kemudian memasangkan barang pemberiannya kepada keisya. Pasti kalian udah pada tau kan? Iyaa itu kalung yang sangat Cantik.

"Makasih ya bu atas kalungnya, kalungnya cantik banget" Ucap Keisya senang karena kalung yang diberikan ibu-ibu itu sangat cantik.

"Makasih ya bu atas kalungnya, kalungnya cantik banget" Ucap Keisya senang karena kalung yang diberikan ibu-ibu itu sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar jawaban keisya membuat ibu-ibu itu tersenyum.

"Sama-sama nak. Ingat ya nak, kalung itu bisa membantumu suatu saat nanti. Ya sudah ibu pergi dulu sekali lagi terimakasih atas bantuannya ya nak keisya" Ucap Ibu itu sambil tersenyum dan dibalas anggukan serta senyuman manis keisya juga. Setelah itu, ibu itu pun pergi.

"Waww kalung nya cantik banget anjir" Ucap Keisya sambil mengangkat kembali belanjaan yang tadi ia geletakkan di tepi jalan.

"Ini kalau dijual laku berapa yah?. Waw cakep sekali kawan" Ucap keisya senang melihat kalung nya sembari berjalan tanpa melihat arah.

"Gak akan gw lepas ini k-" Ucapan keisya terhenti saat merasakan dirinya terhempas jauh begitu saja.

"K-kalung i-ni. M-ma-af-in k-kei b-bun y-yah. S-se l-la m-mat t-ting g-gal" Ucap keisya kemudian menutup mata nya.

Setelah itu banyak teriakan dari orang-orang sekitar nya dan suara ambulance yang terdengar.

()()()()()

Transmigrasi keisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang