sembilan

630 44 1
                                    

Malam hari di kediaman zeen sangat tenang dan damai.

Fely dan fino sedang menonton tv bersama dengan banyak cemilan yang menemani mereka.

Mama dan papa nya sudah masuk ke kamar duluan karena ada something ups... Okey jangan diganggu.

Kembali lagi ke fely dan fino, mereka menonton tv dengan kepala fely yang disandarkan di bahu fino dan di pangkuannya ada cemilan yang dia makan sesekali juga menyuapi fino. Kemudian fino yang mengelus lembut rambut harum fely dan terkadang membuka mulut karena ingin disuapi fely.

"Bang, fely cantik gak?" Tanya fely tiba-tiba. Fino menoleh kesamping dan sedikit menunduk guna melihat muka cantik fely.

"Kamu cantik banget sampe sampe Abang gak mau kalau liat kamu punya pacar apalagi suami. Mau nya buat abang aja" Ucap Fino kemudian memeluk erat fely. Fely langsung saja menggeplak punggung belakang fino dengan keras membuat fino sedikit meringis.

"Sakit fely" Ucap Fino dengan meringis setelah melepas pelukannya.

Fely langsung menjauh dari fino dan menatap fino sedikit takut.

"Bang, lo gak sistercomplex kan?" Tanya fely takut.

Fino yang melihat fely sedikit ketakutan berniat mengerjai fely.

"Fely..." Ucap fino dengan nada serak berat nya. Fely membelakakan mata nya lebar-lebar, susah menelan ludah, dan hawa merinding di sekitar nya membuat ia takut.

Fino perlahan mendekati fely sedangkan Fely kembali mundur. Saat di pinggiran sofa fely memejamkan matanya erat-erat dan mencengkeram pinggiran sofa dengan kuat. Fino semakin mendekat,

"I love you fely..." Ucap Fino yang hanya berjarak beberapa centimeter dari wajah Fely.

Sedangkan fely, tubuhnya langsung menegang. Ihh seriusan si fino sistercomplex? Anjir gw takut banget sumpah. Huaaa ini gimana, bau nafasnya deket banget untung wangi. Batin fely berteriak.

Fely perlahan membuka mata nya dan melihat wajah fino yang hanya beberapa centimeter dari muka nya. Tak lama, fino langsung menjauhkan wajahnya dan tertawa terbahak-bahak melihat muka konyol adiknya.

"HAHAHAHA"

Sialan. Gw dikerjai. Awas lo bang

"FINOOOO KAYA MON & KEY" Teriak Fely kesal kemudian berlari ke arah fino dan langsung memukuli fino dengan brutal.

"HUAAA GW TADI UDAH TAKUT BANGET ANJIR. DASAR LO MON & KEY. SIALAN." Teriak fely masih memukuli fino. Fino hanya tertawa terbahak-bahak dan sesekali meringis merasakan pukulan kuat dari adiknya.

"Udah fel, udah. Abang gak kuat tolong. Gila, gw cape banget ketawa " Ucap Fino kemudian langsung ambruk di lantai karena sudah lemas tak berdaya.

"Sial. Gw mau cari abang yang lebih ganteng sama lebih berakhlak" Ucap Fely. Fino langsung berdiri tegak dari rebahan nya.

"TIDAAAAKKKK"

"KALIAN JANGAN BERISIK. UDAH MALEM INI, JANGAN GANGGU KEGIATAN PAPA SAMA MAMA DONG" Teriak papa nya dari dalam kamar.

Memang kamar papa dan mama nya ada di lantai satu. Sedangkan fely dan Fino di lantai dua.

"KITA GAK MAU PUNYA ADIK" Teriak Fely dan Fino histeris.

Papa nya di dalam kamar sedang tertawa terbahak-bahak membayangkan wajah anak-anak nya. Si mama langsung saja mencubit pelan pinggang suami nya.

"Udah pah. Jangan usil deh. Ayo cepetan di lanjutin" Ucap Mama memberhentikan tawa papa.

"Gak sabar banget si mah" Ucap Papa nya dengan nada menggoda nya.

"Iyalah. Papah ngocok dadu nya lama banget. Mama mau main. Giliran mama lama banget soalnya" Ucap mama ngegas membuat papa gelagapan dan langsung mengocok dadu nya.

Transmigrasi keisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang