#Can You Hug Me?

15 3 0
                                    

Jam 5 sore...
Haechan masih nginep di sini, gak tau dah kenapa dia gak mau pulang...
Minji baru saja selesai mandi, sekarang giliran Haechan yang mandi. Setelah selesai Haechan menghampiri Minji yang sedang duduk di taman belakang rumah Minji.

"Dor!"

"Gak kaget! Keliatan ada bayanganmu" Haechan tertawa sebentar lalu ia duduk di kursi dekat Minji.

"Ngapain?"

"Lagi duduk aja..."

"Kamu kayak gak sehat gitu..."

"Ah masa sih..." Minji mengecek suhu tubuhnya dengan telapak tangannya.

"Enggak ih. Aku gak sakit"

"Kamu ada masalah?"

"Gak ada kok" Minji tersenyum kaku setelah itu.

Haechan curiga ia mengerutkan keningnya lalu bertanya sekali lagi, "Ada masalah ya? Cerita aja..."

"Beneran gak ada Chan"

"Aku sih gak maksa. Tapi kalo kamu mau cerita, cerita aja..." Haechan beranjak dari tempat duduknya.

"Chan."

"Hmm?"

"Sebenarnya..."

"Sebenarnya aku ada masalah, aku lagi bertengkar sama ayahku. Aku ketahuan debut gara-gara masuk tv. Awalnya ibu selalu sembunyiin hal ini, tapi ketahuan pas ada berita tentang grup ku. Huh, gak tau kenapa ayah ngelarang aku debut. Padahal ini bukan suatu kejahatan..."

"Mungkin ayahmu khawatir. Kamu anak perempuannya wajar saja jika ayahmu marah"

"Tapi ini bukan tentang khawatir. Ayah dulu sempat ada konflik dengan temannya dari korea. Di situ ia mulai benci dengan orang korea, bahkan aku tidak diijinkan berkencan dengan orang korea. Tapi ibuku bilang boleh melakukan itu jadi aku nurut dengan ibu saja, tapi aku takut ibu dinarahi sama ayah gara-gara ijinin aku lakuin ini"

"..."

"Sorry..."

"Kenapa kamu minta maaf Chan?"

"Maaf, aku malah kepo tadi. Harusnya aku diem aja kan?"

"Enggak Chan. Makasih udah dengerin curhatan ku"

"Sama-sama. Kalo kamu butuh teman untuk curhat kamu bisa cari aku"

"Thanks..."

"Kalo gitu aku masuk dulu, aku gak mau ganggu kamu dulu..."

"Haechan...!"

"Kenapa?"

"Can you hug me?" Haechan tersenyum saat mendengar permintaan itu.

"Tentu." Minji berdiri, berjalan mendekati Haechan lalu memeluknya. Haechan memeluknya balik ia mengusap punggung Minji.

"Kamu sudah bekerja keras. Kerja bagus Minji~"

"Hiks.."

"Don't cry..." Minji memeluk Haechan erat-erat, ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Haechan.

"Makasih Chan, hiks...hiks...."

"Jangan nangis, nanti cantiknya luntur" ia mencubit pipi Minji.

"ih, Haechan!"

"Iya maap." Haechan mengusap air mata Minji lalu tersenyum ke arahnya.

"Don't cry again, promise?" Minji mengangguk perlahan. Haechan menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Minji.

Rumor [Lee Haechan] [Slow Update!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang