𝐓𝐨𝐮𝐜𝐡 𝐌𝐄 𝐍𝐨𝐭! ~ | Part - 16 Deja Vu | ~

6.7K 1K 1K
                                    

UP! UP! UP!

TMN up!

Mr. CEO and Ms. Secretary in your area!!!

Tekan bintang di bawah pojok kiri jangan lupa ^-^

Bagikan cerita ini ke teman-teman kalian yang lain ;)

Emot 🐻 untuk big baby Jisoo jangan dilupain, Readers Gak Ada Akhlak!

Ramain bab ini yuk! Biar Pak Haji seneng.

Enjoy~

I hope you like it.

Happy reading!

*******************

Playlist
Deja Vu - Olivia Rodrigo

*****************

"PAK Ri? Apa yang kau lakukan disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"PAK Ri? Apa yang kau lakukan disini?"

Dengan dasi yang tersampir pada lengan, Taehyung mendekati meja kerja Jisoo---yang berada tak jauh dari ruangannya----untuk menghampiri pria setengah baya dalam balutan jas formal berwarna hitam. Meski usianya telah memasuki angka lima puluh, ia tetap masih terlihat segar dan tegap saat menoleh dengan berwibawa, mengulum senyuman formalnya yang hangat untuk menyambut kedatangan Taehyung.

"Apa sekretaris Kim tidak mengatakan pada Anda?"

Kernyitan samar muncul di kening Taehyung. Netranya yang tajam menyipit dengan otak yang berusaha berpikir keras. Mengingat-ingat sekiranya hal penting apa yang wanita itu katakan dan ... nihil. Taehyung tak menemukan satupun di dalam ingatannya, selain fakta bahwa pagi ini, Jisoo tidak berada di tempat seharusnya saat ia terbangun.

Karena itu pula, dasi yang seharusnya terikat rapih justru tersampir menjuntai di lengan kirinya.

"Nona Kim akan beristirahat sementara waktu sampai kakinya kembali bisa digunakan untuk berjalan," jelas Pak Ri yang membuat Taehyung mengangguk-angguk sekaligus membuat raut wajahnya berubah total. "Sementara itu, saya yang akan menggantikannya."

Kembali mengangguk sambil lalu sembari melenggang masuk ke dalam ruangannya, punggung Taehyung menghempas pada kursi kebesarannya, memutar benda itu untuk mendapati langit Seoul hari ini begitu mendung. Matahari tak terlihat sejauh matanya memandang dan ketika satu kakinya terlipat di atas kaki yang lain bersama jari mengetuk tangan kursi diikuti bahu yang terkulai lemas, Pak Ri mulai membaca satu-persatu agendanya pagi ini seperti kebiasaan Jisoo.

𝐓𝐨𝐮𝐜𝐡 𝐌𝐄 𝐍𝐨𝐭!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang