Tahun pencuri

17 1 0
                                    

"Apa yang lu temukan di tahun ini?" ucapnya dengan sorot mata penasaran. Disebuah pelataran gedung perpustakan ia mengajakku menikmati pemandangan kota sore itu. Dengan kemeja hitam, celana pendek selutut berwarna coklat muda sambil membawa sling bag yang entah apa mereknya. Ia membawa sepeda hitamnya untuk menemuiku disini, ditempat kami memulai cerita persahabatan.

"Banyak banget bro, bukan menemukan sih, lebih tepatnya kehilangan banyak arti yang gua kejar. Gua kehilangan banyak harapan dan tujuan, terasa banget hampanya disini," jelasku menjawab pertanyaannya. 

"Masa sih gak ada yang lu temuin? Coba lebih mawas lagiii," ucapnya sinis mendengar jawabanku.

"Lah gua tiap hari udah mawas diri terus, apalagi sering dirumah gini hahaha. Gitu amat lu mikirnya," jawabku sedikit menertawainya.

"Yakin? setau gua mawas diri itu bukan cuma melihat hal buruk yang terjadi pada diri kita. Gua yakin sih lu pasti gak teliti ngelihat titik terangnya," dahiku mengkerut

"Gua tau lu lagi kehilangan banyak orang kan? Lu lagi menemukan kebenaran buruk dengan orang yang selama ini ada disekeliling lu kan? Saking buruk dan busuknya mereka lu sampe gak mau buat membuka diri, takut akan kemungkinan yang akan terjadi," ucapnya dengan tatapan yakin kata - katanya benar.

Kamu peramal ya? *chibi face

"Ngapa jadi Dilan anjir," ucapnya terkekeh.

"Nah, sekarang gua tanya sama lu, gua ada disini lu seneng gak!?" lanjutnya sambil mencondongkan badannya kearahku.

*deg

"Seneng gak!?" 

Anjer gak usah ngegas *mendorong wajahnya menjauh

Iyee, gua seneng. SENENG BANGET

"Nah yaudah, syukuri aja. Bersyukur masih ada gua, masih ada yang mau nemuin lu."

Ngapa jadi ngomel sih *cemberut

"Gua ngerasanya, dikondisi yang seperti ini kita hanya perlu memikirkan yang bener - benar ada dan yang masih ada. Yang udah terjadi dan belum terjadi itu masih buram arahnya kemana, ya jadi tinggal kita jalanin aja. Termasuk kehilangan." jelasnya padaku.

"Kehilangan yang pernah terjadi dan yang nanti akan terjadi lagi, belum tentu kita tau arahnya kan? Mungkin aja bisa membawa dirilu kepada titik paling gelap, atau mungkin aja dengan kehilangan itu lu jadi makin tau artinya menghargai dan mencintai dengan sesungguhnya." lanjutnya.

Begitu ya *batinku

"Gapapa, ada gua disini," katanya sambil merangkulku.

Diantara Rapuh dan TumbuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang