Pelukku yang jauh, sesekali mengetuk pintu rumah itu. Tuan rumahnya sangat babak belur, bersimpuh darah dan pilu. Bibirnya tak banyak bicara, telinganya seluas samudra namun harinya tak banyak memuaskannya. Pelukku yang jauh, menghampiri dirimu. Dibawah rintik hujan itu, aku berseru,
"semoga kau bertemu hari baru yang menyayangimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Rapuh dan Tumbuh
Genel KurguKali ini biarkan ia mengalir, tidak perlu lagi memikirkan hasil. Karena proses yang sebenarnya kau hadapi.