Chapter 6

339 50 64
                                    

hai hai,

aku kembali lagi dengan chapter yang menyebalkan xixixi 🤭

Don't forget to vote, comment, and follow akun author naa!🙏❤️











~

Sedari tadi mew tiada hentinya menatap seseorang yang sedang mengajari adiknya itu, saat ini gulf terlihat sangat imut dan mungil karena pakaian yang ia pakai, apalagi ditambah model rambut yang berponi itu sangat menambah kelucuan seorang gulf kanawut, benar-benar berbeda dengan yang kemarin-kemarin mew temui, ya walaupun sifat denial nya masih ada di dalam diri gulf.

Sedari tadi mew tiada hentinya menatap seseorang yang sedang mengajari adiknya itu, saat ini gulf terlihat sangat imut dan mungil karena pakaian yang ia pakai, apalagi ditambah model rambut yang berponi itu sangat menambah kelucuan seorang gulf ka...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hemm win itu sih mew harus banget ada disini ya?" tanya gulf sambil berbisik.

Win pun melihat ke arah mew yang sedang menatap gulf dengan tatapan lapar "hahaha phi mew emang gitu gulf, overprotektif banget sama aku, anggep aja dia gaada disini ya gulf"

Gulf pun mengangguk setuju dan memulai acara mengajarnya kembali.

Ya bagaimana bisa mew tidak memandang gulf dengan tatapan lapar, paha mulus gulf yang ter ekspos itu membuat sesuatu dalam diri mew terbangun.

Setelah beberapa jam berlalu akhirnya acara belajar gulf dan win pun selesai, saat ini mereka hanya sedang mengobrol santai untuk saling mengenal satu sama lain.

"ekhem" dehem mew lalu berjalan ke arah mereka dan duduk di samping gulf.

"kalian udah belajarnya?" tanya mew.

"udah dong phi, phi tenang aja win janji bakal rajin belajar dan ngejar ketertinggalan materi di kampus" jawab win semangat.

"baguslah kalau begitu, semangat na nong" ucap mew sambil mengelus kepala win lembut.

Gulf sedikit tertegun melihat sikap mew yang sangat lembut terhadap win, cara mew mengelus kepala win benar-benar gentle dan penuh kasih sayang, entah mengapa itu membuat gulf merasa iri, ia iri kepada win yang mendapatkan kasih sayang dari orang terdekatnya.

Gulf sedari dulu selalu membayangkan hidup bersama keluarga yang utuh, di masaki makanan favorit oleh papa, di antar sekolah oleh daddy, dan bermain bersama saudara yang ia miliki.

Ya memang betul gulf memanggil orang tuanya dengan sebutan papa dan Daddy, gulf terlahir dari seorang omega laki-laki yang memiliki hati yang sangat baik dan tulus, tapi sayangnya gulf sama sekali belum pernah bertemu dengan sosok yang ia panggil 'papa' tersebut, sebab sehabis melahirkan gulf ia kehilangan banyak darah dan mengakibatkan ia harus pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya.

Sedangkan daddy nya, gulf sendiri tidak tahu siapa dan dimana sosok yang ia panggil 'daddy' itu, gulf hanya sering di ceritakan oleh ibu panti yang merupakan teman dekat dari papa nya itu, ia bilang bahwa daddy gulf pergi meninggalkan papa gulf saat ia mengetahui bahwa papa gulf sedang mengandung bayi mereka.

I'm selfish I know (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang