(Play the music jutteyooo)
Hampir pukul dua belas malam hari Jum'at, Jaehyuk baru sampai dirumah. Begitu masuk, Jaehyuk langsung disambut bau masakan yang wangi sekali.
Sepertinya, Asahi baru selesai memasak. Ia melihat kesekeliling rumah yang nampak begitu bersih, mencari keberadaan Asahi.
Kadang, Jaehyuk merasa dia tidak pantas kalau disandingkan dengan Asahi. Seperti sekarang misalnya, rumah yang ia tinggal lima hari begitu bersih, bonus bau masakan menguar memenuhi rumah.
Coba kalau Jaehyuk tinggal sendiri seperti Haruto. Pasti, rumah yang ditinggal lima hari penuh debu, dan perut yang keroncongan hanya bisa ditolong dengan sepiring mie instan.
Ah, disana Asahi. Tertidur diatas sofa panjang dengan kaki tertekuk, ditemani suara televisi yang masih menyala. Jaehyuk refleks tersenyum, lalu membersihkan badannya.
Seperti biasa, Jaehyuk akan langsung menuju walk in closet. Pertama, ia memisahkan pakaian kotor kedalam mesin cuci, lalu kopernya ia pinggirkan bersama koper-koper yang lainnya. Kedua, Jaehyuk mengambil satu set piama tidur kotak-kotak berwarna hijau, lalu berjalan menuju kamar mandi.
Tidak butuh waktu lama bagi Jaehyuk untuk sekadar membersihkan diri. Usai mandi, ia langsung melirik meja makan, dan menemukan sepiring rose pasta yang dibungkus plastic wrap, juga chicken nugget di piring yang lainnya. Jaehyuk hanya mengambil sebuah chicken nugget, lalu mendekati Asahi yang terlelap di sofa.
Jaehyuk berlutut didepan Asahi, lalu mencium gemas wajah Asahi yang malam ini nampak begitu lucu. Karena ia tidur miring kekanan, jadi pipi sebelah kanannya maju karena tertekan bantal sofa.
"Asa, hei," Panggil Jaehyuk pelan, mengusap lengan Asahi yang ditutupi sweater rajut lengan panjang. "Kenapa tidur di sofa, hm?" Tanya Jaehyuk sambil menangkup wajah Asahi dengan tangannya.
Yang dipanggil langsung membuka mata, dan menemukan wajah Jaehyuk begitu dekat dengan wajahnya. "Kok nggak ada suaranya pas pulang?" Tanya Asahi dengan suaranya yang parau khas bangun tidur.
Jaehyuk mengusap pipi Asahi lembut, "Ada suaranya, paling nggak kedengeran saking lelap kamu boboknya." Jawab Jaehyuk kalem, "Makan dulu, yuk. Nanti abis makan tidur lagi," Lanjutnya.
Asahi malah menyamankan diri, pipinya yang dingin terasa begitu pas ditelapak tangan Jaehyuk yang hangat.
"Capek, ya?" Tanya Asahi mengalihkan pembicaraan, "Kelaperan?" Lanjutnya.
Jaehyuk mengangguk, "Tadi kerjaan agak delay, jadi aku sama Haruto waktu dijalan kayak udah capek aja ngobrol, tadi sempet makan sebelum pulang karena Haruto pas siang belom sempet makan, jadi sekarang belum begitu laper." Ceritanya panjang.
"Mau dipijit, nggak?" Tawar Asahi, tangannya terulur diatas pundak Jaehyuk.
"Nggak, ah. Kamu juga pasti capek kerja seharian." Jawabnya logis.
Asahi tersenyum, lalu beringsut maju untuk mengecup pucuk hidung Jaehyuk yang begitu mancung, "Sini masuk selimut," Ajak Asahi, menggeser badannya agar ada space untuk Jaehyuk ikut berbaring di sofa.
Karena ukuran badan Jaehyuk jauh lebih besar dibanding badan Asahi, jadi televisi yang menyala tidak terlihat sama sekali, tertutup badan Jaehyuk. Tapi, toh sedari tadi Asahi memang tidak begitu ingin menonton televisi.
"Kamu udah makan? Aku lihat di meja makan cuma satu piring rose pastanya?" Tanya Jaehyuk sambil memandang Asahi.
Asahi mengangguk, "Tadi di traktir Kak Jihoon sama Kak Hyunsuk pas pulang dari kantor, karena enak aku bungkusin sekalian deh buat Kak Jaehyuk." Ceritanya. "Gih cobain, pasti suka deh. Apa mau Asa panasin di microwave dulu?" Tawarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Remuk Redam (Jaesahi/Hasahi/Hajeongwoo)
FanfictionRutinitas yang berputar begitu saja menjadikan apa-apa yang seharusnya indah jadi membosankan. Yang tadinya dilalui dengan suka cita, kini dihabiskan dengan penuh luka. Asahi X Jaehyuk X Haruto bexgonisaur's proudly presents Remuk Redam Start 26-06...