Chapter 2: Transfer ke SMA UA

735 71 23
                                    

NARUTO (ナルト) © Masashi Kishimoto

Boku no Hero Academia (僕のヒーローアカデミア) © Kohei Horikoshi

Bright and Dark Future © ChickenRicheese
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Semua berawal di Kota Qing Qing, Tiongkok. Ada berita tentang bayi yang bersinar. Sejak itu, banyak ditemukan kejadian di luar dugaan, dan waktu berlalu tanpa tahu penyebabnya.

Dengan 80 persen penduduk punya sifat supranatural, dunia telah menjadi perkumpulan paranormal. Di dunia yang kacau ini, satu profesi yang selalu diimpikan oleh semua orang, menarik perhatian. Profesi itu... Pahlawan.
.
.
.
.
.
14 Tahun Kemudian...

Suatu tempat yang dimana adanya rumah dengan lapangan dan dikelilingi oleh pepohonan, terdapat seorang remaja pirang yang sedang berlatih dengan katana di kedua tangannya dan mengayunkan dan menebang pohon-pohon yang berada di hadapannya.

Hasilnya, pohon-pohon itu tertebang habis menjadi potongan-potongan kayu. Naruto mendesah lelah, karena ayunan pedangnya kurang cepat.

"Kau sudah menebang kesekian kalinya, Naruto-kun. Apa tidak lelah?" Tanya seorang wanita sekaligus ibu tiri si bocah pirang tersebut sambil menaruh mampan yang terdapat teko teh hijau dan 2 gelas. Dia adalah Nemuri Kayama atau dikenal dengan nama pro hero, Midnight.

Remaja Uzumaki itu menatap ibu tirinya dengan wajah berkeringat dan tersenyum. "Tidak sama sekali, aku harus kuat dan lebih cepat lagi!!" Jawab si pirang dengan penuh semangat. Nemuri terkekeh melihat semangat dari anak tirinya yang tidak kenal lelah.

"Sudahlah kau istirahat terlebih dahulu, Naruto-kun. Sekarang kembalikan pohon-pohon yang kau tebang itu." Jawaban Naruto direspon dengan anggukan.

Naruto berlutut dan telapak tangannya menempel ke tanaman. Kemudian, ia menarik nafasnya dan kekuatan Quirk nya ke dalam tanah. Alhasil, tumbuh lah pepohonan yang tadi ditebang oleh Naruto tadi.

"Aihh... Aihh... Kau sangat berbakat yaa... Sini sini minum teh nya dulu." Naruto yang dipanggil oleh Midnight, berjalan kepadanya dan duduk di sebelahnya. Ia mengusap keringat-keringat yang mengalir di seluruh tubuhnya.

Setelah itu, Naruto mengambil gelas yang sudah terisi teh buatan Midnight dan menyeruput nya secara pelan-pelan.

"Naruto-Kun, kau sudah mendapatkan surat rekomendasi dari SMA UA kan? Jangan sampai menolak lagi, ini sudah keempat kalinya loh." Tanya Nemuri yang memastikan bahwa Naruto sudah menerima surat rekomendasi. Ia tidak tahu mengapa ia terus menolak rekomendasi dari SMA UA. Padahal, banyak dari orang lain yang ingin masuk ke SMA UA.

"Hah~ sebelum itu... Aku ingin tanya." Naruto menaruh gelasnya kembali ke nampan dan menatap ke langit. "Apa yang membuat SMA UA menginginkanku? Kaa-Chan tahu kan, kenapa aku menolak SMA UA apalagi sebagai pahlawan."

Nemuri kembali bersedih mendengar ucapan Naruto. Ia tahu bahwa remaja pirang itu sangat terpukul, karena kematian Minato saat melawan All for One bersama All Might. Itu lah yang menyebabkan Naruto enggan menjadi pahlawan. Apa lagi Midnight yang sudah berstatus janda 🌚🌝. Tapi dalam hidupnya, ia sudah berjanji kepada dirinya untuk tidak berpacaran atau menikah dengan laki-laki lain.

"Nak, aku tahu kamu sangat terpukul masa lalumu." Midnight menarik Naruto ke dalam dekapannya. "Kau memiliki potensi besar untuk menjadi pahlawan, apa lagi kekuatanmu yang sangat kuat, pengalamanmu bertarung dengan para penjahat hingga membunuhnya, dan....." Seketika tubuh remaja pirang itu bergetar ketakutan saat ia ketahuan bekerja menjadi pembunuh villain.

"Kau bekerja sebagai seorang eksekutor di salah satu unit yang berada di bawah naungan Kepolisian Jepang." Untuk sekarang, kondisi Naruto sudah mati kita dan tak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya bisa berharap agar tidak dicambuk oleh Midnight.

Bright and Dark FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang