Chapter 3: Insiden USJ

678 70 19
                                    

NARUTO (ナルト) © Masashi Kishimoto

Boku no Hero Academia (僕のヒーローアカデミア) © Kohei Horikoshi

Bright and Dark Future © ChickenRicheese
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah sampai di area yang dimana para penjahat tergeletak lemah, agar para penjahat tidak lepas tiba-tiba, Naruto mengeluarkan rantai dari tangan kanannya dan mengikat para penjahat yang tergeletak. Ia melihat salah satu penjahat yang sudah sadarkan diri dan tanpa belas kasihan, ia menjambak rambutnya dengan kencang.

"Hoi, hoi, siapa yang merencanakan ini semua?" Tanya Naruto dengan senyuman yang masih terpasang di mulutnya. Penjahat itu masih enggan untuk berbicara, karena ketakutan melihat wajah si remaja bermarga Uzumaki.

Karena penjahat yang ditanya itu enggan menjawab pertanyaan Naruto, mau tidak mau ia harus menerima konsekuensinya.Uzumaki itu memukul kepala tengkorak si penjahat, lalu menendang rahang bawahnya dengan lututnya hingga keluar suara retak tulang rahang penjahat yang menyebabkan si penjahat berteriak histeris dan minta ampun.

"Berisik sekali." Ia menginjak-injak kepala dan wajahnya tanpa ampun hingga bersimbah darah serta meludahi kepala dan wajahnya. Para penjahat yang melihat pemandangan yang sadis dari Naruto, hanya bisa bergedik ketakutan dan ada juga yang kencing di celana. Tak hanya para penjahat, para murid UA yang mendengar suara teriakan minta tolong dari si penjahat langsung melihat peristiwa itu, lalu menatap ngeri terhadap Uzumaki yang masih menampar keras si penjahat.

Perlu diingat lagi, jika nyawamu ingin selamat dari Naruto Uzumaki, tidak boleh ada yang menganggu seorang calon murid SMA UA itu.

Setelah memberikan sebuah 'hadiah' kepada si penjahat, ia membanting kepalanya dan menatap kepada para penjahat yang masih terikat. "Ayo~ jawab pertanyaanku yang tidak serumit soal matematika atau mau seperti rekan kalian ya--"

"BAIKLAH BAIKLAH KAMI AKAN MENJAWAB PERTANYAANMU!!" Teriak semua penjahat yang terikat secara ketakutan. Naruto tersenyum lebar dan memiliki perasaan yang senang.

"Baiklah, kalau begitu berbicaralah dengan jujur. Sebelum aku menyiksa temanmu lagi." Tanpa rasa bersalah, ia duduk di atas penjahat yang tadi ia siksa.
.
.
.
.
.
Di tempat area berkumpulnya para murid, sedari tadi mereka melihat pemandangan yang sangat mengerikan dari si pirang Uzumaki itu. Tak sedikit dari mereka mengira bahwa Naruto Uzumaki adalah seorang remaja yang menyerang penjahat dengan tindakan yang brutal. Yaa... Itu memang terlihat sadis dan menyeramkan bagi mereka.

"Itulah mengapa aku ingin menghentikan Uzumaki-kun." Mereka semua menatap Thirteen yang masih terbaring lemah. "Aku tidak ingin kalian menyaksikan pemandangan yang ia lakukan."

"Ta-tapi, siapa Naruto Uzumaki yang sebenarnya? Kenapa ia tidak begitu takut terhadap para penjahat?" Tanya si gadis berwajah bulat atau yang ketahui adalah Ochako Uraraka.

"Dia adalah seorang eksekutor yang berada di bawah naungan Kepolisian Jepang." Fakta pertama Naruto sudah terungkapkan. Ketika, mereka yang mendengar fakta tentang Naruto, mereka tidak percaya sama sekali. Eksekutor di bawah naungan kepolisian? Di umur sebelum 15 tahun? Seharusnya di umur segitu, mereka hanya belajar dan bermain bersama teman-temannya.

"Aku tahu kalian tidak akan bisa menerima fakta itu. Tapi itulah kenyataannya, Kalian juga bisa menanyakan semua para polisi, terutama detektif Tsukauchi dan rahasiakan informasi nya dari teman sekelasmu yang tidak mengetahuinya." Dengan usaha keras, Thirteen menatap Uraraka, Ashido, Sato, Sero, dan Shoji. "Bertemanlah dengannya Uzumaki-kun, dia anak yang sangat baik dan dia tidak jahat seperti yang kalian lihat tadi." Ucap Thirteen dengan senyum matanya.

Bright and Dark FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang