Air dan Minyak

103 8 2
                                    

Nama adalah do'a. Orion--berarti sang pemburu raksasa di angkasa.
Orion yang kini tengah asyik duduk di samping sahabatnya dengan buku saku matematika di tangan kanannya adalah Orion si pemburu raksasa itu. Ia terkenal dengan kejeniusannya di sekolah, memburu semua olimpiade sains demi membidik cita-citanya untuk menjadi seorang dokter. Secara fisik, Orion memang tampan, manik matanya yang hitam sepaket dengan rambut legam yang selalu terpangkas rapi, ditambah dengan rahang kokoh dan tulang pipi yang tampak menonjol--khas seorang introvert--membingkai sempurna wajah maskulinnya. Ajaibnya lagi, walaupun bukan tim atlet atau tim basket di sekolahnya, ia tetap mempunyai tubuh yang mumpuni untuk disebut macho  dan proporsional. Tapi karena sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh, Orion menjadi sosok yang disegani di kalangan gadis-gadis calon sosialita di sekolahnya. Namun ia cukup terkenal di klub sains sejenis Physic atau Chemistry Lovers. Ia juga seorang aktivis keagamaan dan seorang pustakawan. Orion memang Orion, siswa yang cukup diperhitungkan karena memiliki segudang prestasi.

Lain halnya dengan Putri, gadis ini bahkan sudah mendengkur di samping Orion yang masih berkutat dengan buku matematikanya. Putri adalah satu-satunya teman perempuan Orion, merangkap menjadi sahabat, dan adik sekaligus. Nama Putri yang sesungguhnya adalah Putri Karin,  yang berarti anak perempuan  Karmila dan Darwin, orangtuanya. Namun karena kesalahan juru ketiknya, nama Putri Karin berubah menjadi Putri Karn. Kerancuan yang malah disetujui oleh kedua orangtuanya.  Putri memang berarti anak perempuan, tapi Putri bukanlah gadis gemulai yang penurut dan pendiam layaknya seorang anak perempuan, ia adalah tipikal gadis urakan yang daya imajinasinya terlampau tinggi. Hal itu dibuktikan dengan puluhan karikatur yang berakhir di tempat sampah ruang guru, karena ia memang gemar menyuarakan imajinasinya lewat sebuah gambar, walaupun terlampau frontal dan berlebihan. Putri masuk kelas science karena ingin terus sejalan seirama dengan Orion, walaupun pada akhirnya Orion jugalah yang kena imbas atas pelbagai keluhan tak berkesudahan Putri tentang betapa muaknya ia dengan segala macam rumus yang selalu saja membuat isi perutnya memberontak ingin kembali keluar, ia benar-benar payah kalau berusan dengan otak kiri. Karena itulah Putri mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dengan istilah 'otak kanan banget''. Ia memilih mading dan photography sebagai sasarannya, alhasil ia dapat sedikit menyamai kedudukannya dengan Orion, sebagai siswi yang cukup diperhitungkan di sekolah karena mempunyai cukup prestasi di bidangnya.

Putri berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Orion. Orion menyisir rapi rambut legamnya yang dipangkas pendek, sedangkan Putri hanya mencepol rambut ikalnya--yang sama sekali belum pernah disentuh pegawai salon--asal. Orion membawa buku-buku tebal dengan judul khas Matematikawan, dan Putri membawa buku sketsa kesayangannya. Berat ransel Orion mencapai lima kilogram, sedangkan Putri tidak sampai seper-empatnya. Orion steril, Putri jauh dari kata itu. Orion rapi, Putri tidak kenal kata itu. Dan masih banyak perbedaan lain yang seolah tabu jika menjadi satu. Seperti air dan minyak.

"Put," Orion mencolek bahu sahabatnya yang tengah mendengkur halus di sebelahnya.

Tidak ada jawaban.

"Put, bangun." Tetap hening.

"Putri, bangun,"

"Hmh..."

"Put, ada kodok nyetir kereta, Put!"

"Hmmm..."

"Put, Put, ada Kak Rangga, Put!"

"Hah?! Mana?! Mana Kak Rangga?! Hapus iler aku, Yo! Hapus iler akuuu!!!", Putri langsung beringsut dari duduknya, dan langsung mencondongkan pipinya pada Orion.

Orion bergidik jijik, "Kamu itu cewek super duper jorok yang pernah aku kenal!"

Putri menyipitkan matanya pada Orion. "Oriooonnn kamu bohong ya! Dasar jahil!", teriak Putri frustasi sambil mencubit perut rata Orion. Putri buru-buru melarikan diri setelah mendengar Orion meringis, ia harus segera kabur sebelum Orion memberikan serangan balik.

Orion keluar dari perpustakaan yang hampir tutup itu sembari memegangi perutnya yang terasa perih akibat cubitan maut dari Putri. Ia harus berlari mengejar Putri sebelum jauh, untuk memberinya pelajaran. Bukan, bukan pelajaran matematika, fisika, biologi, pun kimia yang sering ia ajarkan pada Putri. Pelajaran yang satu ini lebih mematikan. Orion menyeringai puas mendapati Putri yang tinggal selangkah lagi bisa ia dapatkan. Putri yang menyadari itu langsung berhenti sembari membungkuk untuk menyatukan tangan dan lututnya. Ia melampar cengiran lebar pada Orion, seolah mengibarkan bendera putih, permintaan perdamaian.

"Ssttt, kali ini nggak ada kata ampun lagi Tuan Putri," Orion berdesis menghampiri Putri, seringainya yang semakin jelas membuat Putri mundur teratur.

"Haaaa Oriooon aku nyerah. Oke oke, aku minta maaf," teriak Putri frustasi ketika mendapati tangan Orion terulur menyentuh perutnya, menggelitiknya. Orion tak acuh pada tatapan memohon Putri, ia terus menggelitik Putri sampai Putri sakit perut karena tertawa terpingkal-pingkal. "Orion, kumohon berhenti. Hahahaha. Kalau kamu berhenti, besok aku traktir otak-otak bakar. Hahaha Oriooonnn."

Tawa mereka menggema di sepanjang koridor sekolah yang lengang karena ditinggal pulang para siswanya. Tawa mereka mengakhiri sore ini, mengiringi tenggelamnya senja.

Mereka seperti air dan minyak. Air adalah senyawa kimia yang bersifat polar, sedangkan minyak adalah senyawa kimia yang bersifat nonpolar. Senyawa polar dan nonpolar jika disatukan tidak bisa bercampur, karena keduanya memiliki sifat-sifat khas yang berbeda. Tapi, jika ke dalamnya dimasukkan sabun, maka kedua senyawa kimia yang tidak bersatu itu bisa saling mengikat. Karena sabun memiliki stuktur yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala yang bersifat hidrofil dan polar, serta bagian ekor yang bersifat hidrofob dan nonpolar. Sabunlah yang membuat air dan minyak bersatu, karena sabun mempunyai kesamaan yang diinginkan oleh air, pun minyak. Sama halnya dengan Orion dan Putri, mereka mempunyai sifat khas yang sangat bertola belakang. Orion dengan otak kirinya, dan Putri dengan otak kanannya. Tapi ada kesamaan rasa yang menyatukan mereka. Rasa sayang, saling melindungi, dan saling ingin menularkan kebahagiaan.

Bersambung...
Vote and comment? But no copying :)
Thanks :)

Between Brush and StethoscopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang