Lo rela kena pukul demi ngelindungi gue? Bodoh!
-Bintang
🌙⭐
Bulan bingung harus kemana, "duh laper," gumam Bulan sembari memegang perutnya.
Ia melangkahkan kakinya ntah kemana, sehingga ada seruan didalam ruangan, ia memundurkan langkah kakinya. Guru itu keluar dari ruangan itu dengan membawa satu map berwarna merah.
"Nak, ibu minta tolong. Ini tolong fotokopikan kertas ini dua puluh lembar di tempat fotokopian pak ucup. Nah, ini uangnya," ujar bu Susi sembari memberikan map merah itu beserta selembar uang lima puluh ribu pada Bulan.
"Oh iya, kamu habis ini pelajaran siapa?" tanya guru itu pada Bulan.
"Bu Rieke," jawab Bulan
"Bu, saya pinjam Bulan sebentar, mau fotokopi," teriak bu Susi, lalu dijawab iya oleh bu Rieke.
Bulan segera melenggang pergi menuju tempat fotokopian yang berada diluar sekolah.
Ia memilih melewati gerbang belakang, karena tempatnya tak terlalu jauh bila melewati gerbang bagian belakang.
Bel masuk berbunyi, ia sedang menyebrang untuk menuju tempat fotokopian itu. Ia melihat disebelah tempat fotokopian terdapat banyak anak cowo yang sedang berkumpul, sepertinya geng motor.
Ia pun menyebrang jalanan itu ketika tak ada kendaraan yang melintas lagi, ada beberapa anak cowo yang melihat Bulan lalu menyenggol temannya untuk memberitahu.
"Liat tuh, cantik banget," bisik salah satu anak cowo yang berambut gondrong.
Bulan tak tahu jika dirinya menjadi bahan obrolan. Akhirnya sampai juga di tempat fotokopian, ia segera masuk kedalam.
"Kak, tolong fotokopi yang ini dua puluh lembar," ucap Bulan lalu menyerahkan kertas itu pada pegawainya.
Disini sangat ramai, sehingga ia terpaksa menunggu diluar. Ia melihat ada tempat duduk yang kosong, Bulan pun duduk disana lalu memainkan ponselnya.
Salah satu dari mereka menghampiri Bulan yang sedang fokus pada ponselnya.
"Ekhem," deheman itu membuat Bulan melirik ke arah sumber suara.
"Iya?" ucap Bulan pada cowo tersebut.
"Boleh duduk disini?" ujar cowo itu yang menggunakan seragam sekolahnya. Bulan melihat seragam yang digunakannya berbeda dengannya.
"Boleh kenalan?" ucap cowo tersebut dengan menaikkan satu alisnya keatas. Bulan hanya diam, ia tak berani merespon. Ia tak akan melayani seseorang yang baru ia kenal.
"Gue nanya loh?" ujar cowo itu yang terus menatap Bulan.
Bulan tetap diam, ia lebih baik memainkan ponselnya.
"Sok jual mahal lo," ujarnya lagi, Bulan hanya melirik sekilas. Ia malas untuk merespon cowo asing seperti dia.
"Ekhem," ia berdehem sebentar, "kenalin gue Aksa," ujarnya yang memperkenalkan dirinya, namun Bulan tetap diam. Ia tak tertarik pada cowo didepannya.
"Hh, jadi cewe kok jual mahal banget. Kalo murah ya tetep murahan," ujar cowo tersebut yang bernama Aksa, membuat Bulan memutarkan bola matanya malas.
"Mba, ini fotokopiannya," teriak salah satu pegawai itu, lalu Bulan beranjak dari duduknya menghampiri pegawai itu, mengambil fotokopian lalu menyerahkan uangnya, ia menunggu sebentar untuk mengambil kembaliannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan (HIATUS)
Teen Fiction(REVISI SETELAH END) ☺ ⚠ ADA SEDIKIT KATA-KATA KASAR ⚠ 🚫 DON'T PLAGIAT!! 🚫 Gadis Blasteran yang bernama Bulan yang sangat menyukai cowok yang bernama Bintang Melviano yang memiliki sifat dingin dan cuek. Bulan adalah gadis yang ceria, cerewet, m...