***
Dalam kamar nuansa putih abu-abu itu terdapat seorang gadis berambut coklat yang tertidur pulas di atas kasurnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul Delapan pagi.
Seorang wanita yang berumur sekitar tiga puluhan itu memasuki kamar tersebut, kepala wanita itu menggeleng-geleng melihat anak gadisnya masih tertidur. Wanita itu berjalan menuju gorden, menyibakkan gorden tersebut hingga terbuka lebar, sinar matahari masuk membuat gadis yang sedang tidur itu terganggu karena cahaya matahari.
Gadis itu membalikkan badannya ke arah lain sembari memeluk guling kesayangannya, lalu mendengkur pelan.
"Bulan, bangun. Ini udah siang, anak gadis ngga boleh bangun siang," ujar wanita yang berumur masih tiga puluh itu seraya membangunkan gadis itu.
Namun, gadis itu sama sekali tak terusik oleh suara dari wanita tersebut.
"Bulan, bangun! Mau mama siram pake air?" kata wanita itu yang melihat anak gadisnya belum bangun juga.
"Mama hitung sampe tiga, kalo ngga bangun mama siram pake air," ujar wanita itu yang berdiri di samping kasur gadis itu.
"Satu."
"Dua."
Gadis itu masih tidak terusik, ia semakin mengeratkan pelukkannya di bantal gulingnya itu.
Wanita itu geram, ia melihat ada air didalam gelas, lalu menyipratkan air itu ke tepat wajahnya.
"Bangun!" ujar wanita itu sambil menyiprat-nyipratkan air ke wajahnya.
"Apa sih ma," ujar gadis itu dengan suara seraknya, matanya masih tertutup.
"Bangun! Mau jadi apa kamu kalo bangun siang? Anak cewe ngga boleh bangun siang!" tegur wanita itu dengan kesal, karena melihat anak gadis nya itu tak kunjung bangun.
Wanita itu kembali menyipratkan air ke wajah gadis itu, membuat gadis itu terusik dan bangun dari tidurnya. Namun, matanya masih tetap terpejam.
"Ayo! Wake up!" ujar wanita itu yang menarik paksa tangan anaknya untuk menuju kamar mandi.
Dengan terpaksa, gadis itu beranjak dari kasurnya, menggaruk tengkuk lehernya, dan menguap.
"Bulan masih ngantuk ma," rengek gadis itu yang terus menguap karena masih ngantuk.
"Ini itu udah siang! Kamu tadi malem ngapain aja hah? Sampe kamu paginya masih ngantuk? Begadang lagi?" ujar wanita itu yang tak lain adalah mama-nya.
Gadis itu tak menjawab, Mama-nya menatap ke arahnya dengan helaan nafas.
"Mama kan udah bilang. Jangan begadang, Bulan! Kamu di bilangin ngeyel banget," omel mamanya dengan nada kesal.
"Coba mama tanya, kamu udah sholat subuh?" tanya mama-nya, gadis itu menggeleng dengan mata yang masih terpejam.
"Iikhh, buka mata kamu," ujar mama-nya.
Gadis itu tak mendengar ucapan mama-nya.
Dengan sangat kesal, mama-nya membuka paksa mata anaknya agar melek kembali.
"Mama apa-apaan sih!" gerutu Bulan dengan mata yang setengah terbuka.
"Mama lagi ngomong Bulan! Dengerin, mau jadi anak durhaka kamu!" tegur mama-nya yang sudah sangat jengkel.
"Iya ma," sahut gadis itu dengan setengah matanya terbuka sambil menguap.
"Menguap aja terus! Lama-lama mama guyur kamu pake air," omel mama-nya
"Yaudah, mama keluar sana. Bulan mau cuci muka."
"Kamu ngusir mama?" ujar mama-nya seraya mendelik tak terima.
"Bukan gitu ma," ujar gadis itu seraya menggaruk kepalanya dengan kesal.
"Mama dari tadi ngomel mulu iihh, pusing Bulan dengerinnya. Pagi-pagi udah ngomel aja," gerutu Bulan, lalu mengikat rambutnya dengan sembarangan.
"Gimana mama mau ngomel, kamu aja belum bangun. Anak gadis itu ngga boleh bangun siang," ujar mama-nya yang menatap gadis itu dengan kesal.
"Yaudah, sekarang mama keluar dulu. Bulan mau cuci muka ma, sekalian mau mandi."
Gadis itu mendorong pelan tubuh mama-nya agar keluar dari kamar mandi, lalu menutup pintu kamar mandi.
"Cepet mandinya, nanti temenin mama ke supermarket!" teriak mama-nya dari arah luar kamar mandi.
Ia tak menjawab, gadis itu memilih menggosok giginya.
Jangan lupa Vote🌟
Jaga kesehatan kalian ya☺
See you👋🏻❤
Tertanda
🌙 Allisya Shaenette
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan (HIATUS)
Teen Fiction(REVISI SETELAH END) ☺ ⚠ ADA SEDIKIT KATA-KATA KASAR ⚠ 🚫 DON'T PLAGIAT!! 🚫 Gadis Blasteran yang bernama Bulan yang sangat menyukai cowok yang bernama Bintang Melviano yang memiliki sifat dingin dan cuek. Bulan adalah gadis yang ceria, cerewet, m...