|2|

3.2K 288 9
                                    

Salahkan tugas yg setiap hari berdatangan tanpa henti :D

-

"Katsuki. Kau ada hutang atau bagaimana? "

Mitsuki langsung bersuara saat Katsuki barusaja membuka pintu utama rumah kediaman Bakugou, bahkan Katsuki saja belum menghela nafas lega karena telah sampai rumah nya.

"Kau pasti lebih peka terhadap sekitar kan? " Mitsuki melanjutkan bicara nya.

"Tidak ada urusannya dengan ku kusobaba. Jangan berisik aku lelah" Katsuki langsung melenggang masuk kedalam kamar nya.

"Setidaknya makan malamlah terlebih dahulu bodoh! "

Dasar anak itu, sekolah tinggi tapi etika rendah sekali.

-

Katsuki langsung merebahkan badannya dikasur miliknya. Akhir akhir ini waktunya seperti lebih banyak dikampus daripada dirumah. Barusaja hendak memejamkan mata chibi memanggil nya.

"Kat-ukii? "

Katsuki menoleh kearah chibi lalu menghampiri nya "kenapa? " chibi diam saja, dia memilih mendusel di dada Katsuki, mata Heterochrom nya nampak berkaca kaca.

Katsuki mengecup pipi gembil chibi "kau ingin tidur bersama? Iya? " chibi mengangguk. "Baiklah" Katsuki menaruh chibi dikasurnya.

Tangan mungil chibi menggenggam jari kelingking Katsuki "Shu berlmimpi, digendong sama olang yan lambut walna putih telus lambutnya panjang" mata nya memandang orang didepannya.

"Itu mungkin ibu mu, kalau enggak nenek mu" tentusaja Shun kecil mendengar itu terkejut, sampai sampai dia menangis.

"Apa yang kau lakukan Katsuki!! Ini sudah malam! "

Katsuki menghembuskan nafas lelah lalu mengalihkan pandangan nya ke arah Shun.

"Kata Mitcuki baa-chan kita hiks.. kelua-lga " mata heterochrom nya berlinang airmata.

"Hey.. Hey, aku bercanda oke? " tangan Katsuki bergerak mengusap airmata Shun.

"Sudahlah kau tidurlah" Shun mengangguk kecil.

-

-

-

-

"Sho.. apakah kamu akan menikahi omega itu? " Shouto beralih menatap ibunya.

"Maaf kaa-sama. Kalau itu terserah dia. Kalau dia atau keluarganya memintaku untuk menikahi nya, aku akan menikahinya" walau agak terpaksa.

Rei tersenyum "apa dia sudah memiliki kekasih atau mate? "

Shouto mengangkat bahu nya tentusaja. Dia tidak mencari tau lebih jauh, karena dirinya masih tau batas privasi. Rei tersenyum karena paham setelah melihat respon anak nya. "Baiklah. Ibu menerima apapun keputusan kalian nantinya" Shouto mengangguk kaku.

-

-

-

-

-

Siapa yang menelpon tengah malam begini. Sialan.

Katsuki mengerang pelan sambil mengangkat panggilan diponselnya. Setelah tersambung Katsuki tidak langsung memulai pembicaraan, seperti membiarkan si penelpon yang memulainya.

Katsuki yang tadinya ingin memutuskan panggilan karena dikira telpon iseng, diurungkan setelah sang penelpon telah berbicara setelah 30 detik terdiam.

"Katsuki Bakugou? "

"Siapa? " Katsuki menjawab sambil mengucek mata kirinya.

"Todoroki.... Shouto Todoroki"

"Jadi? " Katsuki mendecih.

"Saya ingin membawa Shun untuk menemui nenek nya. Itu tidak masalah kan? "

Katsuki seketika membeku, ternyata orang sialan yang Katsuki temui 1 minggu yang lalu benar benar serius mencari tau.

Extra's itu suruhan dia? Bodoh sekali ternyata. Katsuki tertawa dalam hati.

"Kau lupa Bakugou? Kita juga sudah pernah bertemu kalau anda lupa"

Alpha itu memang sungguh sungguh brengsek ya.

"Ah- iya gue lupa" Katsuki mendengar helaan nafas disebrang telpon. Akhir akhir ini hidupnya penuh dengan kebohongan.

"Saya akan membawa Shun besok, untuk menemui nenek nya"

Bahkan nama chibi dia tau?? Menjijikkan.

"Baiklah, silahkan saja. Besok gue juga ada kelas pagi dan nenek tua itu juga akan pergi. Gue malah berterimakasih sama lu tuan Todoroki, mau bawa chibi ke rumah lu. Jadi..biaya menyewa babysitter udah gak ada" Katsuki memaki didalam hati. Padahal nenek sihir itu yang membayar.

"Jam berapa saya mengambil Shun? "  Katsuki bergumam berpikir.

Dikira chibi barang, mengambil. Cih.

"Jam 8 "

"Baiklah. Terimakasih Bakugou" Katsuki memutuskan panggilan nya sepihak.

Cih-

Kaya orang bodoh gak sih, nyerahin begitu aja. Kan jelas jelas itu anak ibu nya. Si Alpha sialan itu. Akh-

"Kat-uki? Angis? " suara Shun mengejutkan Katsuki.

"Tentusaja tidak bocah" Katsuki mengusap kasar airmata nya. "Kenapa kau bangun? " Katsuki kembali duduk ditepi kasur.

"Haus. Kat-ukiiiiii" Shun mengatakan itu sambil menyengir lebar. Katsuki kekeh dibuatnya. "Baiklah-Baiklah" Katsuki menyodorkan segelas air dan membantu Shun untuk meminumnya. "Dah" Katsuki mengangguk kecil.

Katsuki menaikan selimut sampai dada Shun "sekarang tidurlah" Shun mengangguk antusias.

"Mat bobo, Kat-ukii " Katsuki mengiyakan sambil menepuk pelan kepala Shun.

||
||
||
||
||
||
||
||

Kuku-nya mengetuk ngetuk layar ponsel, pikirannya bergelut memilih antara menelpon atau tidak menelpon. Shouto mendecih.

"Ups.. Maaf "

Huh..kakak sialan ini.

30 detik terlewatkan hanya untuk mengusir Touya dari kamarnya, untung saja panggilan tidak diputus. Mereka itu sebenarnya sedang berada disofa kamar Shouto. Touya sedang tiduran dan Shouto duduk, kesimpulan nya kaki Touya berada dipaha Shouto. Dan disini kaki Touya gak sengaja menyenggol tangan Shouto yang sedang memegang ponsel.

Umur Shun berapa?

Alleyway  | TodobakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang