anti romantic

587 63 5
                                    

seperti biasa pemuda manis bernama lengkap kang taehyun itu akan pergi ke kampus, hari ini sangat melelahkan baginya. taehyun sebenarnya tidak ingin berangkat sekarang karena ia malas bertemu pemuda yang akhir-akhir ini muncul di pikirannya, ia sudah lelah untuk menaruh harapan padanya. ya... pemuda itu adalah choi beomgyu, seseorang yang terkenal di kampus, siapa yang tidak mengenalnya? ketua BEM sekaligus manusia yang mudah bergaul dan mempunyai banyak teman. lalu taehyun? hanya seorang pemuda kutu buku yang dengan lancang menyukai beomgyu.

"hah, aku takut mencintai seseorang, aku tidak siap akan segala resikonya" ucap taehyun dengan nada putus asa.

"mencintai hanya akan membuat hatiku hancur, apa yang kau harapkan dari seorang prince kampus kang? kau akan mendapat banyak musuh jika itu terjadi" taehyun tersenyum kecut.

seperti yang diketahui, taehyun sebenarnya bukan seorang anti-romantic, hanya saja ia takut untuk menaruh hati pada orang lain. setiap tindakan pasti akan mendapatkan resikonya masing-masing, dan taehyun belum siap jika merasakan hatinya akan hangus perlahan dan tidak percaya akan adanya cinta.

"taehyun, ada yang ingin bertemu denganmu!" teriak salah satu teman sekelasnya.

"siapa?" tanya taehyun dengan nada tidak tertarik.

"ketua BEM"

deg!

entah kenapa ketika mendengar sesuatu hal yang berhubungan dengan choi beomgyu jantung nya selalu berdebar dua kali lebih cepat? taehyun selalu mengelak, mungkin itu efek gugup biasa dan tidak ada sangkut pautnya dengan _jatuh cinta._ ia berdiri lalu menghampiri ketua BEM itu di luar kelasnya, sejujurnya ia takut akan jatuh cinta, perasaannya tidak menentu saat ini.

"yaa, kenapa kau mencari ku?" ucapnya seraya menunduk

"jika berbicara dengan orang lain biasakan menatap nya, kang taehyun" suara beomgyu menginterupsi di pendengaran taehyun

"maaf, lantas ada apa kau mencari ku?" ucap taehyun dengan menatap yang lebih tua

"sebenarnya aku tidak ingin bertele-tele dan aku ingin menanyakan sesuatu"

"kau mau menanyakan hal apa?"

"kenapa kau akhir-akhir ini seperti menghindari ku?"

taehyun terdiam, ia harus menjawab apa? sebenarnya ia hanya takut jatuh cinta karena pemuda di depan nya ini gencar sekali mendekati nya secara terang-terangan, tanpa di sadari ada yang menjentikkan jarinya di depan wajahnya, itu cukup untuk membuat taehyun tersadar dari lamunannya

"aku butuh jawaban mu, kau malah melamun" ucap beomgyu

"sebenarnya a- aku tid-"

kringg!

ucapan taehyun menggantung karena bel telah berbunyi, sebentar lagi ada dosen pengajar yang masuk ke kelas

"sepertinya lain waktu, aku ada matkul sebentar lagi" ucap taehyun

"baiklah" beomgyu perlahan pergi menuju ke aula

***

"baiklah, sampai disini pelajaran hari ini dan sampai bertemu minggu depan" setelah berpamitan dosen pengajar lekas kembali ke ruang guru

sekarang kembali lagi ke taehyun, matkul hari ini sudah selesai, ia ingin mampir ke toko buku untuk membeli beberapa buku novel. taehyun suka membaca novel, alur cerita yang berujung happy ending adalah favoritnya, ia membenci jika akhir alurnya sedih, ia tidak suka alur berat dan menyedihkan, itu membuatnya ikut merasakan sesak di dadanya. seperti yang diketahui, taehyun hanya takut jika resiko-resiko itu akan terjadi di dunia nyata, ia tau yang ia baca hanyalah fiksi, tetapi tidak salah jika takut?.

taehyun akan pulang menaiki bis kota, karena sudah biasa naik bis sejak dirinya sekolah menengah. setelah menunggu setengah jam, bis kota tidak lewat-lewat, sepertinya niat untuk membeli novel harus di urungkan, karena takut sampai di rumah dalam keadaan hari sudah gelap

tidak di sengaja, taehyun melihat mobil beomgyu yang berhenti tepat di depan halte, bisa terlihat beomgyu sengaja membuka kaca mobilnya

"kau belum pulang?" tanya beomgyu.

"aku masih menunggu bis" jawab taehyun seadanya

"ayo kuantar pulang, kau pasti sudah lama menunggu"

"yaa baiklah, aku ikut denganmu"

taehyun akhirnya ikut ke dalam mobil beomgyu, mau bagaimana lagi? bis kalau sore akan lama datang nya dan satu lagi, ia tidak mau bunda nya cemas jika ia pulang terlambat. di perjalanan ke rumah taehyun, suasana di dalam mobil sangat hening, tidak ada salah satu yang membuka suara.

sebenarnya taehyun tidak suka jika canggung begini, itu terasa sepi, akan lebih baik jika di selingi pembicaraan random

"kau tadi baru selesai rapat ya?" taehyun membuka suara.

"iya, baru saja selesai rapat"

"ah begitu"

hening untuk kesekian kalinya, hanya suara kendaraan yang terdengar di indra pendengaran mereka berdua.

"oh ya, bagaimana jawaban mu untuk pertanyaan ku yang tadi siang?" kini beomgyu yang membuka suara terlebih dahulu.

"sebelum aku jawab, kau harus jawab pertanyaan ku dulu" ucap taehyun.

"baiklah, apa yang akan kau tanyakan?"

"kenapa kau kelihatan ingin sekali dekat dengan ku?"

"bagaimana ya, jadi saat pertama kali bertemu dengan mu aku melihat sesuatu di matamu, dari binar itu aku melihat ketulusan, dari situ aku memperhatikan mu dan kadang juga kita tidak sengaja bersitatap saat berpapasan, kurasa aku menyukai mu, aku juga melihat harapan di binar matamu itu"

"ternyata kau peka sekali ya, kau terlambat untuk mengatakan ini semua, aku sudah tidak bisa berharap kepadamu, aku takut jatuh terlalu dalam, ku harap kau mengerti hyung" jelas taehyun.

"jadi kau butuh waktu?"

taehyun menggelengkan kepalanya "aku butuh pembuktian"

"pembuktian cinta maksudmu?"

"benar! buatlah orang anti-romantic ini untuk menerima dirimu"

"it's okay, i'll do it. just wait" ucap beomgyu dengan percaya diri

"ku pegang ucapan mu"

***

Pendek dulu yh, mau menghilang. gatau, kayaknya ga nyambung sama judul(?)

Beomtae's love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang