"P'Mix khab"
"Khab N'Forth, ada apa ?"
"Aku tadi baru saja bertemu dengan P'Sing, dia berkata kepadaku untuk menemui phi dan memberitahu bahwa phi harus pergi ke klub jam 10 nanti"
"Ohhh, oke khab, aku juga ada urusan kesana nanti jadi sekalian saja"
"Oke phi, kalau begitu aku izin duluan ya"
"Khab N'Forth"
Huft, hari pementasan sudah semakin dekat dan aku merasa jauh lebih tertekan karena pasti akan lebih banyak hal yang harus disiapkan agar pementasan kali ini berjalan dengan lancar. Tapi persetan dengan hal itu dulu, aku ingin menikmati teh botol ini sambil berjalan mengitari kampus. Kebiasaanku memang aneh tapi aku menyukainya.
Oh ya aku hampir lupa, aku akan mengunjungi gedung penyewaan untuk mahasiswa semester 3 karena sudah lumayan lama aku terlalu sibuk untuk mengunjunginya. Jadi aku langsung berjalan dari area kantin sekitar 9 meter menuju gedung B.
Untung saja tadi pagi aku teringat untuk membawa kunci kamar, jika tidak aku harus kembali ke condo dan menguras habis makanan yang baru saja sampai ke perutku. Atau tidak ya aku akan berjalan-jalan saja hari ini.
Aku berjalan ke arah tangga dan naik ke lantai kamarku. Sesampainya disana, aku mengambil kunci yang berada di tas ku. Kunci itu mungkin terselip di tas ku bagian paling bawah jadi aku sedikit kesusahan untuk mencarinya.
Aku mengangkat beberapa buku yang aku bawa dan tanpa sadar kuncinya menyelip di antara buku-buku tersebut dan saat aku mengangkatnya keatas, kunci itu jatuh ke lantai. Pintar bukan. Ya, aku memang sangat pintar.
*huft
aku meletakkan kembali buku ku kedalam tas dan aku mau menekuk lututku untuk mengambil kuncinya. Tapi aku terdiam karena seseorang mengambilkannya untukku. Aku melihat ke arah tangan tersebut perlahan ke atas dan melihat bahwa itu adalah.. ya.. P'Earth. Orang yang menyebalkan.
"P'Earth.. "
"Eum, nih, ku ambilkan untukmu"
"K-khob khun naa"
*P'Earth mengangguk
Aku mengambil kuncinya dari tangan P'Earth dan segera memasukkannya ke lubang kunci pintu untuk membukanya. Segera setelah pintunya terbuka, aku langsung masuk ke dalam tapi langkahku terhenti karena P'Earth tiba-tiba menyahut tanganku dan menahannya.
"Mix"
"Ee..khab ?"-Aku takut
"Boleh aku berbicara denganmu berdua sebentar ?"
"B-boleh, kita bicara di dalam saja"
"Eum"
Aku merasa tidak enak jika harus berbicara berdua di luar ruangan karena aku takut mahasiswa lain yang melihat aku berdua dengan P'Earth berpikir aku sedang berkencan dengannya. Bisa mati malu aku. Jadi aku mengajaknya untuk masuk saja walau aku tau pilihan ini juga tidak baik tapi ya sudahlah.
Aku masuk ke dalam ruangan dan berjalan ke arah balkon untuk melihat pemandangan persis seperti apa yang aku lakukan dengan P'First saat itu. Saat aku sudah keluar ke area balkon, P'Earth menyusulku dan berdiri bersandar di besi sepertiku.
P'Earth melihat pemandangan sebentar dan ia tiba-tiba meraih kedua tanganku. Tentu itu membuatku terkejut sekaligus takut. Aku tidak bisa berpikir apa yang akan dilakukan oleh P'Earth karena jika dia melakukan hal itu, aku tidak bisa menjamin bisa kabur darinya. Bodohnya pintu ruangan malah aku kunci.
"Mix"
"K-khab ?"
"Maafkan tingkahku kemarin"
"Tingkah yang mana phi ?"-Aku pura-pura melupakannya
"Kamu lupa ? Saat aku menciummu kemarin"
"Ohh, eumm, sudah ku maafkan"
"Benarkah ?"
"Chai phi, tidak perlu khawatir"
Sekarang aku ingin tanya bagaimana aku bisa membenci orang yang aku cintai. Hah.
Saat P'Earth tau aku sudah memaafkan tingkahnya kemarin, wajah miliknya yang awalnya sangat suram berubah menjadi tersenyum bersinar terang. Ia terlihat sangat senang jika aku memaafkannya. Jujur saja, senyumannya sangat manis.
Aku melirik ke arah langit dan pandanganku menjadi sepenuhnya teralihkan karena aku melihat awan hitam lumayan pekat yang datang ke arah sini. Jadi aku berbicara kepada P'Earth apakah kita harus tetap disini atau menunggu di tempat lain.
"Ohho phi, lihat itu awannya begitu hitam, kita tunggu disini apa bagaimana ?"
"Saat kita tiba dibawah mungkin sudah turun hujan jadi bagaimana jika kita tunggu saja disini ?"
"Benar juga sih, t-tapi.."
"Tapi apa ? Tidak perlu takut, aku tidak akan melakukan apa-apa, aku janji"
"hah ? B-bagaimana phi bisa tau jika aku memikirkan itu"
"Pipi mu merah Mix. Itu selalu terjadi saat kamu memikirkan hal kotor"
Aku sangat terkejut mendengar ucapan P'Earth. Kami termasuk lumayan jarang berkomunikasi tapi dia memperhatikan hal detail seperti ini ?. Hatiku semakin lama semakin tidak aman. Jantungku berdegup jauh lebih kencang saat aku berada di dekatnya. Win pernah berkata padaku bahwa kondisi ini disebut kondisi jatuh cinta.
yah, aku memang jatuh cinta, ku akui saja. sekarang aku mencintai P'Earth.
lupakan jika aku pernah berkata bahwa aku menyukai wanita. hahahaha.
"Eh, hujannya sudah mau turun, ayo masuk ke dalam"
"Khab phi"
P'Earth memegang tanganku dan ia menuntunku untuk masuk ke dalam. Tangannya berukuran sangat besar tapi dia memegang tanganku dengan lembut seperti berusaha untuk tidak melukaiku. Aku perlahan mulai mempertanyakan kebenaran tentang rumor yang dikatakan oleh P'First saat itu.
Jika kalian ingat, P'First pernah berkata padaku bahwa orang semacam P'Earth harus dihindari karena ia sangat suka mempermainkan hati banyak orang. Tapi ku rasa tidak, dia tidak mempermainkan aku sama sekali. Bahkan aku melihat dia tulus mencintaiku. Sepertinya sih, kurang tau ya. Aku bukan cenayang. Author yang tau masalah gini-ginian biasanya. Cuman saat ini kan aku yang bercerita jadi ya aku ga tau deh.
Oke lanjut.
P'Earth menyuruhku untuk duduk di atas sofa dan dia tidur di pahaku. Ya tuhan, hatiku seperti bergetar. Semakin lama aku semakin jatuh cinta dengannya. Dia begitu manis saat aku melihat dengan posisi ini.
"Apa boleh aku tidur di pahamu seperti ini ?"
"Ee... Boleh"
"Kamu tidak akan marah ?"
"Tidak phi, santai saja"
Sebenarnya aku ingin marah karena P'Earth membuat hatiku tidak tenang.
"Phi, aku ingin bertanya"
"Silahkan"
"Bagaimana rasanya menjadi primadona banyak orang ?"
"Biasa saja, aku malah merasa bosan menjadi incaran banyak orang"
contoh ucapan buaya..
"Lalu, jika boleh aku bertanya, tipikal orang yang disukai P'Earth itu bagaimana ?"
"Orang yang cerewet, menggemaskan, mudah baper, pipinya mudah merah saat berpikiran kotor, doyan makan, pinter"
"Ohho phi siapa yang phi maksud"
"Entahlah, mungkin orang yang membiarkanku tidur di pahanya"
P'Earth meraih tanganku dan diletakkan ke dadanya kemudian digenggam dengan erat. Aku juga sangat terkejut saat P'Earth mencium tanganku. Kecupan manis itu membuat setengah tubuhku bergetar.. P'Earth begitu manis..
To be continued..
Eaeaeaea ada yg kencan wkwkwk
Dah kali Mix jadian aja hahahaha, okelah kita lanjut ke next part
Jangan lupa buat spam comment and vote ya, terima kasih !!
Happy reading and god bless u <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mechanics : Why It Must Be Love To Hate ? || EarthMix [FR]
RomanceKehidupan mahasiswa kampus, dikatakan sebagai kisah hidup yang rumit dengan bumbu-bumbu cinta sebagai pemanisnya. Itu juga dirasakan oleh geng susu bubuk yang beranggotakan beberapa siswa yang unggul ini. Mereka tampan dan memiliki keahliannya masi...