5.ayah..dia..ciapa?

4K 332 82
                                    

"kamu ngapain disini?"

"Mas, kamu udh dateng aku tunggu kamu dari tadi loh"ucap sela sambil bergelayun manja ke Zelfan.

"Apa apaan kamu ini"saut Zelfan yang langsung melepaskan kaitan lengan mereka.

"Ayah...dia...ciapa...?"tanya Azka sambil menunjuk Sela.

"Bukan siapa siapa sayang cuma rekan kerja ayah"kata Zelfan.

"Oh,...tantee...ngapayin..dicini..?"tanya Azka turun dari gendongan Zelfan dan menarik narik sisi baju sela.

"Bukan urusan lu anak kecil pake manggil gw Tante Tante lagi lo"ucap Sela yang langsung mendorong Azka.

Zelfan yang melihat kejadian itu langsung menolong Azka.

"Hiks....ayah...tantee...icu...jahyat..."tangis Azka dengan lutut berdarah.

"Sela kamu berani nyakitin anak aku"bentak Zelfan.

"Hanya demi anak sialan itu kamu bentak aku"ucap sela dengan muka marah.

Plakk!

"Denger yah kita udh gak ada hubungan apapun sejak kamu menceraikan saya dan memilih sahabat saya yang brengsek itu"teriak Zelfan setelah menampar Sela lalu berjalan pergi.

"Dan saya ingatkan sekali lagi anak saya bukan anak sialan, Rey bawa wanita itu pergi dan jangan sampai ia bisa masuk kembali dirumah ini"ucap Zelfan tegas, dan pergi untuk mengobati luka Azka.

"His, sial dasar anak sialan ngacurin rencana gw, gw harus singkirkan dia "gumam Sela yang digeret pergi oleh Rey.

"Mana yang sakit sayang"ucap Zelfan.

"Hiks..lucut..Azka..cakit..ayah"rengek Azka.

"Maafin ayah ya nak ayah janji abis ini gak bakal ada yang ganggu Azka lagi"ucap Zelfan lalu mengecup kening Azka dan mengobati lutut Azka.

"Liat lukanya udah di obati sekarang Azka mau ketemu Lena, Semi, Sean?"tanya sambil mengelus kepala Azka.

"Ayoo..azka..mau..ketemyu..mereca...cemua..."ucap Azka merentangkan tangan minta gendong.

Zelfan langsung mengendong Azka lalu membawa keruangan bermain, terlihat muka suram Lena, Semi, Sean.

"Kaliyan...kenapya...?"ucap Azka yang langsung turun dari gedongan Zelfan.

"Abang"teriak mereka menubruk tubuh Azka dan memeluknya erat.

"Hey...jangyan...peyuk... Azka...eryat..eryat...Azka...gak...biasya napyas..."ucap Azka.

"Ih abang ko jadi cadel?"ucap Lena sambil mencubit pipi Azka,dan diangguki Sean dan Semi.

"Ih... Azka...gak...cadyel...iya...kan ayah"ucap Azka dengan mata berkaca-kaca.

"Enggak kok Azka kan anak istimewa"ucap Zelfan mensejajarkan tubuh mereka dan mengelus kepala Azka.

"Istimewa?"tanya Semi, Sean, Lena.

"Iya abang kalian sangat istimewa jadi kalian harus melindunginya"ucap Zelfan yang beralih mengelus kepala mereka bergantian.

"Emang kenapa kalo gak di jagain ayah"tanya Semi.

"Nanti kalo abang gak dijagain kalian mau kehilangan abang?"ucap Zelfan.

"Enggak dong"ucap Lena, semi, Sean, serentak.

"Maka dari itu kalian harus jagain abang"ucap Zelfan pengertian.

"Iya kita janji bakal jagain abang"ucap Sean,Semi,Lena, berbarengan.

"Emang...kenapya... Azka...hayus..di jagayin...?"kali ini Azka bertanya.

"Karena Abang cengeng"ledek Sean jahil.

"Enggyak...ya... Azka..gak...cengyeng.."ucap Azka kesal memukul mukul pelan dada Sean.

"Ih Abang kok cute banget sih"Saut Lena mengunyel ngunyel pipi Azka.

"Semi...liyat..kelacuan...adyek...camu"ucap Azka terlihat marah malah jatuhnya imut.

"Hem"Semi hanya bergidik acuh.

"Ih... Azka..kecal..."ucap Azka menghentak hentakan kakinya.

Zelfan yang melihat interaksi semua anaknya tanpa sadar tersenyum tipis.

Btw, doain aku yah supaya aku keterima di SMK yang aku pilih soalnya hari ini hasilnya keluar 🤧, dan terimakasih atas apresiasi dan dukungan kalian sama cerita aku ini😄

Gimana?

Penasaran?

Lanjut gak??

Rabu, 30 Juni 2021

Bumi🌍

Tekan pojok kiri 🌟🌟

ELDESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang