[11] CHANDARA :: LEE HAECHAN

361 35 0
                                    

ternyata 1000 word pendek ya :'

'Pendekatan ya?'

CHANDARA - LEE HAECHAN

"Kak, hei, ayo banguun," sekarang sudah terhitung tiga puluh menitan Marvin tidur -sambil memeluk Chandra-. Jujur aja, capek. Poor baby bear..

"Tinggal aja deng," bukannya bangun, Marvin cuma ganti posisi tidur aja. 

"Sstt, ayo bangun," telaten banget Chandra, calon pendamping hidup idaman. Eh ?  

"Eum," Marvin membuka matanya, ia mengedarkan pandangnya ke sekitar, melihat teman temannya sedang sibuk dengan ponselnya sendiri sendiri. 

"Bangun, cuci muka dulu sana," Marvin mengangguk. Dia beranjak dari duduknya, mematuhi apa yang diperintahkan Chandra tadi. 

"Sampun le sare kanjeng raden?" Marvin menghiraukan apa yang dikatakan teman seangkatannya itu. 

"Habis ini mau kemana?" Theo menatap Chandra. "La kamu meh kemana?" Chandra memikirkan tempat yang ingin ia kunjungi di sekitar sini. Oh tolonglah, ia sudah bosan main disini sini aja.

"Beli bobatime ayo! Apa meh ke Bandungan?" Bukan, bukan Chandra yang minta. Itu Yudha. 

"Ngapain ke Bandungan?" 

"Ke Gedung Songo," sabi juga sih..

"Heh dingin, jaketku tipiis. Beli boba aja yaa?" Chandra itu cuma pake kaos sama jaket jeans aja. Mungkin kah dia kuat buat ke Gedung Songo yang tempatnya agak dingin? Mungkin engga. 

"Beliin bensin lagi loh ya! Tadi cuma isi dua liter," harusnya cukup to kalo cuma ke kota sebelah yang jaraknya pulang pergi 29,6 km aja? Udah punya sim semua kok, cuma Chandra yang belum, wuu masih kecil.. 

"Mau kemana?" Marvin mengelap air dari wajahnya. "Ke Salatiga!" jawab Chandra antusias.

Chandra mengemasi barang barang Marvin, mencangking jaket dan tasnya. "Ayo kak!" 

"Heh kamu sama aku," Yudha memegang tangan Chandra. Emang dari awal Chandra bareng Yudha kan? Ga salah..

"Ga ah, kalo sama kakak medeni," Chandra ga sadar diri ya? Kalo naik motor dikomplek kecepatannya hampir 40(an) km/jam.

"Loh nanti Jaydan?" Marvin menoleh. "Dia bawa motor sendiri kok," mereka dateng barengan kenapa ga boncengan coba ?

"Dika sendiri, Jaydan sendiri,  ku sama Jo, Marvin sama Candra, Yudha sendiri?" Boros ? Jelas. 

"Jangan, habis bensin banyak nanti. Aku sama ka Marvin to, kak Theo sama Kak Jo, nanti motor kak Dika kembaliin aja, bareng sama kak Jidan atau Kak Yudha," Dika ga keberatan sama usul Chandra. Rumahnya ga ada setengah kilometer dari sekolahan.

"Ini Julian kemana? Kok ga ikut?" Kerasa banget ada yang kurang.. 

Semua saling menatap satu sama lain. Ga ada yang tau Julian kemana. Bahkan Chandra juga yang semalem bareng dia ga tau. Dia ga nimbrung di grup, bahkan di chat pribadi ga dibaca. Mungkin Riyan tau?

"Ga tau kak, nanti tak tanya Riyan," Dika hanya mengangguk dengan penjelasan Chandra.

Mereka semua siap berangkat. Marvin melaju duluan didepan. Kepala Chandra masih dipenuhi pertanyaan tentang Julian. Dia kenapa? Ayah sama bundanya juga kenapa? Tetehnya gimana? Sekarang mereka berdua dimana? Chandra masih memutar otaknya. 

Chandra memilih memeluk lelaki didepannya ini. membuang jauh jauh pikiran negatifnya tentang Julian. Bukankah dia harusnya senang sekarang? Dika sialan, dia yang ngingetin Chandra ke Julian. 

[1] CHANDARA :: LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang