[5] CHANDARA :: LEE HAECHAN

547 56 0
                                    

'Anak siapa sih..'

CHANDARA - LEE HAECHAN

"Loh kak disini, tak kirain tadi sama kak Theo,"

Chandra berjalan ke arah mereka sebelum akhirnya berhenti dan menatap Jaydan. Menatap Jaydan dengan rokok menyala ditangannya. Jaydan menatapnya bingung.

"Ah, sorry Chan lupa. Ga suka bau rokok ya?" Jaydan buru buru mematikan rokoknya.

"Ga usah dimatiin gapapa kali kak. Chandra cuma ga suka, bukan benci," Chandra duduk disamping Marvin. Ia merogoh sakunya, mengambil benda pipih itu dari sana.

"Ganti hp kamu dek?"

"Engga, punya kak Juli," dia membuka kunci lockscreen, menampilkan foto mereka berdua -Chandra dan Julian- sebagai wallpaper. 

"Kak bagus kaan," Chandra mengarahkan layar hpnya ke Marvin. Memamerkan wallpapernya itu. Jaydan juga melihatnya.

"Iya dek bagus. Terus Juliannya mana?" Chandra mengedarkan pandangannya.

"Itu lagi beli sempolan," dia menunjuk Julian yang sedang mengantre beli sempolan kesukaannya sambil mencemili arum manis tadi.

"Terus kamu tinggal gitu dek?" Chandra mengangguk. Kayanya enak jadi Chandra, kakak kakaknya mau banget disuruh.

"Kak, let's fotbar," Chandra merogoh kantong Marvin buat ambil hp nya. "Kak pinjem. Hp kakak bagus kalo buat foto," sial, Marvin nyesel beli hp yang cameranya bagus.

"Dari kak Jidan aja. Tangan Chandra tremor," Jaydan mengambil alih hpnya.

'Ckreek'

"Lagi kak, yang banyak. Habisin aja memonya," Chandra langsung dihadiahi geplakan dikepalanya. Ga keras kok, pelan. Mana berani Marvin. Pawangnya maung euy.

"Nih sempolannya ndut. Mana hp kakak," Julian dateng sambil bawa 2 bungkus sempolan yang masing masing bugkusnya ada sepuluh tusuk.

"Buat apa? Nih dikantong Chandra," ini yang punya hp Julian, kenapa serasa Chandra yang punya?

"Laporan ke bunda, pulangnya malem main dulu sama kamu. Ntar pulang pulang dikunciin pintu," Chandra cuma ber-oh ria doang. Emang bener kok, dulu Julian pernah pulang malem terus dikunciin pintunya. Bundanya ga mau bukain pintu karena mager katanya. Dan berakhir Julian tidur dirumah Yudha.

"Gila mbul, perutmu perut apasih. Ga kekenyangan kamu?" 

"Weteng bagor," timpal Tara.

"Mumpung dijajain," jawabnya.


"Kak, tidur sini aja kenapa sih. Nanggung udah malem," Theo mau mau aja sebenernya, tapi dia inget kalo dia belum pulang semenjak adiknya dateng. Julian? dia bakal tidur sini, bundanya yang nyuruh ga usah pulang. Marvin ga usah ditanya. Jawabannya pasti 'ikut kak Theo' kalo ga 'terserah kak Theo aja'.

"Lagian besok ketemu mbul," Theo tau, rumah Chandra itu sepi.

"Besok minggu kalo lupa," jawab Marvin pake nada sebel.

"Naah udah ayo, lagian bunda piket malem, ayah juga ga pulang minggu ini." Chandra menarik ketiganya -Theo, Mark, Jaydan- masuk ke dalem. 

"Sini kak hpnya, biar Chandra yang ijin ke mama." Theo menyerahkan hpnya. Chandra menscroll mencari kontak mama Theo.

'Mama is calling...'

"Halo? Kak dimana? Kok belum pulang," tanya mama Theo disebrang.

[1] CHANDARA :: LEE HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang