• 04

26 6 0
                                    

"chrysanthemum"

________________________

Chapter 4

Cklek..

"Huahh.. nikmatnya aroma busuk khas kamar Lee Yongbok~"

"WOY ANJRIT BUJUBUSET MAIN MASUK KAMAR ORANG AJA!"

Soobin mengangkat bahunya dan berjalan ke arah kasur Felix, sementara tadi itu Felix yang sedang memakai bajunya terkejut mendapati tamu tak diundang yang tiba-tiba masuk ke kamarnya dengan tak tahu malu.

Hari ini Soobin berkunjung ke rumah Felix untuk main main saja seperti biasanya. Seperti biasanya pula, saking seringnya Soobin berkunjung ke rumah Felix, ia seperti sudah menganggap rumah Felix adalah rumahnya.

"Ketok pintu dulu gitu kek, salam salamualaikom akhi.. gitu." jelas Felix dengan senyuman kesalnya.

Soobin menjatuhkan badannya diatas kasur milik Felix. "Ahh.. samlekum wahai saudara.." balasnya.

Felix bergidik, "Saudara saudara, saubangau lu mah!" kesal Felix lalu melemparkan handuk yang bertengger di bahunya ke wajah Soobin.

Soobin terkekeh dan menyingkirkan handuk itu dari wajahnya.

"Tumben amat pagi pagi dah mandi, biasanya juga kalo libur mandi sekali mah udah syukur." Gelak Soobin.

Felix mencibir, "Ye suka suka gue dong.. mau mandi kek, mau kayang kek, mau jungkir balik atau mau nikahin Chaewon pun juga suka suka gue."

"Bajingan!" kesal Soobin dengan melemparkan bantal yang tadinya mengganjal kepalanya.

Mendapati sang sahabat yang kesal karena candaannya membuat Felix tertawa terbahak.

"Canda anjir hahahh.."

"Ga lucu candaan lo setan."

Masih dengan kekehannya Felix duduk di tepi kasur lalu memakai jam tangannya yang ada di nakas samping kasurnya.

"Anjayani rapi amat, presiden ngundang lo makan siang?"

"Yoi, presiden keluarga Kim Chaewon lebih tepatnya."

"ANJIR SERIUS?!" kejut Soobin hingga badannya menoleh ke arah Felix.

Felix mengangguk sebagai jawaban, "Bokapnya Chae masih kekeh sama rencana awal.."

Mendengarnya membuat Soobin berdesah dan membanting dirinya lagi di kasur Felix. "Ya.. setidaknya gue udah bisa ambil hati nyokapnya Chae.. sisanya nunggu rejeki." Keluh Soobin dengan kekehannya.

Felix terkekeh lalu memutar badannya untuk menepuk pundak Soobin. "Tenang, gue juga masih stay sama pendirian gue buat batalin perjodohan gajelas itu. Yakali hari gini masih ada aja yang namanya perjodohan, y gk sie?"

"Hahahh, ya.. itupun kalo bisa.."

"Terus lo mau nyerah gitu aja? Dan endingnya Chaewon sama gue? Mau lo gitu?"

Soobin menghembuskan nafasnya kasar, "Ya enggak.. tapi baru liat muka bokapnya aja udah kaya kode lampu merah padam selamanya gitu anjir."

Mendengar pernyataan Soobin yang blak-blakan itu membuat Felix tertawa hingga perutnya merasakan sakit. "Astaga anjir sesek napas gue.. bokap dia emang gitu mukanya, tapi serius deh anjir.. kalo udah kena pelet jadi jinak dia, beuh lembutnyaa.."

"Jinak dong anjir gasopan lo sama orang tua! Hahaahhahhh.." ucap Soobin lalu melempar handuk Felix yang mengenai wajahnya tadi ke wajah Felix, membuat keduanya tertawa karna guyonan kurang ajar keduanya tadi.

chrysanthemum [chaelix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang