• 09

15 5 0
                                    

chrysanthemum
__________________
⚠️3k word⚠️

Chapter 9

"Jangan pegang!"

"Jangan deket deket Chae ih!"

"Subiinnn minggir ga?!"

Pria disebelah Chaewon itu berpindah ke sofa didepannya dengan senyuman bodoh yang membuat Kim Chaewon itu tambah merasa kesal dengannya.

"APA LIAT LIAT?"

"Cantiknya Subin cantik banget, masa gaboleh diliat? Sayang banget kalo ga diliatin hehe.."

"Gausah ngebaperin, ga ngaruh." Ucap Chaewon mengalihkan pandangannya.

Soobin dibuat terkekeh oleh kalimat itu, "Baperin apaloh sayang? Emang bener kok, coba kalo senyum dikit dong, pasti lebih cantik lagi.. ayo sini senyuuum um??"

"Apaloh Biiinn!" kesal wanita itu kala Soobin mengejar arah pandangnya demi menarik perhatiannya terus menerus.

Soobin tertawa lagi, merasa gemas dan ingin menelan wanita itu hidup-hidup.

"Masih ngambek hm?"

"Gausah sok pake hm, ga lucu."

Sialnya Soobin kembali terkekeh, "Apa yang ga lucu, HM?"

"Subin ih!" kesal Chaewon dan menghentakan kakinya. Pandangannya menajam ke arah Soobin yang sialnya pria itu malah terkekeh lebih menyebalkan di mata Chaewon.

Ceritanya adalah, setelah Kim Chaewon membuka matanya lebar lebar dan melihat sosok kekasihnya berdiri sambil memegang sebuah selang disebelah ibunya dengan keadaan seperti korban bencana alam, singkatnya ia sedikit shock karena tampilan terburuknya dilihat oleh sang 'Mas Pacar'. Yang lebih membuatnya ingin tenggelam karena mengingat dirinya yang mengup lebar sambil meregangkan otot-otot nya setelah bangun tidur itu. Sungguh, saat Chaewon tersadar akan kehadiran Soobin disana ingin rasanya dia menjadi air dan meresap pada pori-pori bumi, Chaewon malu.

Masih dengan kekehannya, "Kenapa Chae marah sama Subin? Sini bilang ke Subin biar Subin tau kesalahan Subin apa.." ucapnya lalu memajukan badannya condong ke arah kekasihnya yang sedang 'ngambek' itu.

Chaewon berdecak lalu mendaratkan punggungnya di sofa. "Kenapa tiba-tiba dateng ke rumah?! Kenapa ga bilang bilang Chae dulu semalem?! Kenapa harus pagi di hari Minggu?! Kenapa Mama ga bangunin aku?! Kenap-"

"Heh ssttt ssstt.." potong Soobin dengan menempelkan jari telunjuknya di bibir wanita itu.

"Ish!" decak Chaewon lagi.

"Pelan-pelan tanyanya ya, nanti kamu keselek lalet lewat gimana?" ucap Soobin dengan kekehannya, membuat kekasihnya yang sedang marah itu menambah decakannya lagi untuk yang kesekian kalinya.

"Subin sengaja ga bilang bilang datengnya hehe.. Subin kesini pagi biar bisa liat Chae lebih lama, boleh kan? Tadi Tante juga suruh Subin bangunin Chae, tapi Subin gamau biar Chae tidurnya puas hehe.." jelasnya.

Heha hehe adalah gaya Soobin, kebiasaan.

"Ih kan jadinya Chae malu bangun tidur diliat Subin!" ucap Chaewon masih dengan nada merajuknya.

Soobin menyunggingkan senyumnya, "Emang kenapa hm?"

"Ih dikata gausah sok pake HM!"

Kali ini Soobin terbahak, untung saja Soohee masih asik di halaman rumahnya berkutat dengan tanaman miliknya dan juga Sang kepala keluarga Kim Jaewon yang masih belum menampakan batang hidungnya, beliau sedang joging ngomong-ngomong.

chrysanthemum [chaelix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang