• 07

20 4 0
                                    

chrysanthemum
_______________________

chapter 7

"Felix!"

"Ha?" jawab Felix dengan membuka mulutnya.

"Ho ha ho ha, kaya orang linglung aja." Cibir Soobin.

"Lo siapa?"

"Amiin.."

"Becanda anjir, apaan?" ucapnya lalu tertawa menanggapi Soobin.

Mereka sedang ada di perpustakaan ngomong ngomong. Eh jangan salah sangka! Mereka adalah murid rajin yang sangat suka pergi ke perpustakaan untuk menambah ilmu? BIG NO HAHA. Anti sekali mereka dengan ruangan pengap penuh bau buku ini, hanya saja kali ini guru mereka meminta Felix dan juga Soobin membantu kepala perpustakaan untuk memilah buku yang sudah rusak karena keduanya sudah menyelesaikan tugas mereka di kelas. Dan daripada mereka hanya ribut, guru meminta mereka ke perpustakaan. Sebenarnya bukan hanya mereka berdua sih, ada 4 murid lainnya dan akan terus bertambah seiring waktu.

Oh ya, mereka sekelas ngomong-ngomong. Dan Chaewon berada di kelas sebelah, berbeda dengan mereka.

Dan jangan harap juga mereka akan dengan rajin memilah buku buku usang berdebu itu. Keduanya saat ini ada di bagian perpustakaan yang belakang, tertutupi oleh banyak rak rak tua penuh buku. Mereka disana hanya untuk berdiam saja sebenarnya. Dan juga mereka tadinya tidak mengira akan disuruh seperti ini. Kata mereka, tahu begitu tadi ngerjainnya di lambat-lambatin.

Awalnya Soobin berada di tengah, tapi begitu melihat Felix yang membawa satu buku usang di tangannya berjalan menuju bagian belakang membuat Soobin mengikutinya dan berakhirlah mereka disini bersama.

"Gimana?" tanya Soobin.

"Gimana apanya anjir ga mikir dulu apa? kalo mau nanya tuh kalimatnya yang lengkap, jangan tiba-tiba nanya 'gimana' lo pikir gue dukun bisa tau maksud lo." Geram Felix sampai-sampai ia memukulkan buku yang ada di tangannya ke kepala Soobin.

"Santai kenapa sih buset.."

"Ya abisnya lo tuh aneh banget, gue nanya 'apaan' lo bales nanya 'gimana'. Terus kalo gitu gue kudu bales apaan?" ucap felix kesal.

Soobin mengerutkan alisnya, "Elo itu yang aneh banget anjir, kenape lo tiba-tiba mencak mencak gini njir, lo pms? Berantem sama Yuna? Apa Chae minta lo yang aneh-aneh lagi?"

"Hooh noh pacar lo minta yang aneh-aneh lagi."

"Apaan emang? Gue ganti deh duit lo."

"Gabisa.."

"Maksudnya?" bingung Soobin.

"Soalnya dia minta kawin.." balas Felix dengan wajah masam.

"ANJIR SERIUS?!" heboh Soobin.

"HEH sssttt!! Diem anjir, ntar kepregok." Panik Felix dengan kepala yang mengawasi sekitar.

Soobin mengangguk dan menutup mulutnya kemudian berbicara dengan suara pelan kepada Felix. "Serius anjir Chae minta kawin? Kemarin Chae setuju buat nerima perjodohan? Terus lo juga setuju? Anjir terus gue gimana.." ucap Soobin hampir menangis.

Sialnya tak lama dari itu Felix menahan tawanya, "Becanda dong anjir.. lagian sih lo bikin gue kesel aja."

"Bajingan lo!" marah Soobin dengan memukul kepala Felix dengan telapak tangan besarnya di kepala Felix berulang kali.

Felix menghindarinya dengan gelak tawanya, "Stop anjir ntar gue jadi goblok!"

"ITU YANG RIBUT KALIAN NIAT BANTUIN APA NIAT MAIN MAIN?!" ucap sang penjaga perpustakan dari depan sana.

chrysanthemum [chaelix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang