Part 2 (pindah kelas?)

47 24 25
                                    

"Banyak yang beringin seperti seseorang yang punya tekad kuat dan semangat yang tinggi. Akankah seseorang menyadari kalau itu semua adalah sebuah motivasi. Sehingga kata motivasi ini mudah disebut dan bisa membangkitkan semangat pejuang yang terjatuh."
~Sm

******

Mereka berdelapan yang masih menjalani hukuman dari Bu Della, dan yang masih dipantau dengan Pak Haris.

"Gilaaa, kaki gue pegel bangett sumpah." Ucap keano

"Yaelah gitu doang aja pegel.."

"Ehh bacot lu, dari tadi ngajak ribut Mulu lu Bram." Ucap Azka yang langsung melihat Abram.

"Udahlah Bram, kita udah dihukum ini. Capek tau kaki gue, gara-gara tingkah kalian"

"Yupss, kali ini gue setuju Ama ucapan Arfan. Bener sekali bro, kaki udah kagak kuat ini." Ucap Julian yang menggerai mereka berdua agar tidak terjadi keributan.

"Kalo bukan mereka yang usik, gue juga bakal diem Jul." Ucap keano yang tidak setuju sama pendapat Abram.

"Siapa yang ngusik?" Ucap Bryan

"Oh iya kenalin 2in1 boy, 2in1? Maksudnya? Gini loh yaaa, mereka bertiga itu punya geng namanya boy. Tapi sikap mereka ada 2 orang yang sama dan 1 orang yang berbeda, ya jadi gitu wkwkw. Mereka namanya Bryan Adams, Abram ramadhani, dan Muhammad Arfan."

"Udahhhhh!! Diemm, kalian para cowok Gausah memperebutkan aku. Aku tau disini wanita yang paling cantik everybody" teriak Shafira dengan pedenya.

"Najis, huuuuuuu....." Ucap mereka bersamaan kecuali Renata yang sedang memikirkan bagaimana dia bisa keluar dari hukuman ini.

"Ada apa ini ribut-ribut?" Ucap Pak Haris dengan tegas

"Ga ada apa-apa pak, saya ngehibur mereka biar tambah semangat" Ucap Arfan dengan tersenyum.

"Oke baik, jangan ada keributan lagi. Waktu kalian tinggal 2 jam lagi." Balas pak Haris dengan melihat mereka satu persatu.

"Ha serius pak?" Ucap mereka bertujuh secara bersamaan.

"Renata..."teriak pak Haris dengan tegas dan mereka melihat ke Renata.

"Iya pak? Ada apa pak?" Tanya Renata berbicara dengan lemas.

"Kamu tumben ga ikut ribut sama mereka?" Ucap Pak Haris dengan tegas

"Yaampunnn pak, saya salah Mulu. Memangnya salah ya pak? Ga nimbrung sama para terong?" Jawab Renata dengan lemas

"Ehhh kamprett, kita bukan terong-terongan." Ucap Keano

"Dahlah terserah saya dong, saya kan Renata" balas Renata yang semakin lemah dan mereka bingung dengan sikap Renata yang tidak biasanya seperti itu.

"Ayok dong pak, kasihanilah diri Renata ini. Kalo gue pingsan pasti ketauan boong, soalnya pak Haris ini tau betul mana yang boong dan mana yang bener" ucap dalam hati Renata yang masih hormat bendera.

"Renata.." Ucap pak Haris dengan tegas

"Iya pak?" Jawab Renata dengan lemas

The Mission ArtefakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang