Part 15

1K 147 13
                                    

Emi harus menahan kekesalannya lagi karena Ibu tirinya lagi-lagi bisa memenuhi permintaannya. Ia benar-benar mengantar Emi mengendarai motor. Bagaimana sih caranya agar Cindy itu kapok tinggal bersama dengan keluarganya?

Sampai Emi mendapatkan ide dari kehadiran teman-temannya yang menaiki mobil mewah mereka. Tentu saja mereka merasa heran melihat Emi menaiki motor ke sekolah. Seperti bukan Emi yang mereka kenal.

"Emi, kamu naik motor?" tanya salah satu temannya. Cindy berusaha tersenyum ke arah mereka. Namun, mereka nampak aneh dengan senyum Cindy dan cenderung curiga.

"Emi, itu siapa?" tanya mereka lagi karena merasa aneh dengan sikap Cindy.

"Siapa kira-kira?" tanya Emi balik yang membuat Cindy heran.

"Kalau di lihat dari penampilannya sepertinya sih bukan keluargamu, apa dia pelayan barumu?" tebak mereka. Emi langsung tersenyum lebar dan melirik Cindy yang terkejut mendengar itu.

"Hm, bagaimana ya menjelaskannya, kalau di bilang pelayan nanti Ayahku marah, tapi di bilang Ibu aku juga agak tidak sudi, hahaha," tawa Emi membuat Cindy shock. Terlebih teman-temannya yang sama shock nya dengan Cindy karena tak percaya jika wanita yang berpakaian layaknya orang miskin itu adalah Ibu tiri Emi?

 Terlebih teman-temannya yang sama shock nya dengan Cindy karena tak percaya jika wanita yang berpakaian layaknya orang miskin itu adalah Ibu tiri Emi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"E-Emi ...." Cindy nampak bingung harus bagaimana dalam kondisi seperti ini.

"Iya, Mama tiriku?" jawab Emi dengan nada merendahkan.

Karena Emi merendahkan Ibu tirinya teman-temannya pun tak segan untuk merendahkannya juga.

"Duh, Emi kuat juga ya punya Ibu tiri model gini. Ayah kamu payah banget deh, Emi."

"Iya, aku kira Ayah kamu yang tampan itu bisa dapat istri selevel artis."

"Yah, mungkin karena Ayahku sudah tua jadi tidak tahu mana yang selevel dan tidaknya." Emi melirik Cindy yang hanya diam itu.

"Kalian masuklah, jangan mengobrol terus," ujar Cindy yang membuat Emi kesal karena Cindy tak menunjukkan amarahnya sama sekali.

"Jangan mengatur kami ya Tante," jawab teman-teman Emi. Dan mereka pun langsung meninggalkan Cindy begitu saja dengan wajah merendahkan.

"Jangan lupa jemput lagi, Ibu tiriku," ingat Emi pada Cindy dengan senyum tipis di mana salah satu sudut bibirnya di tarik ke samping hingga memperlihatkan senyum jahatnya.

Cindy hanya mengangguk dan tersenyum lebar. Emi masuk dan Cindy pulang.

****

Setelah Cindy kini giliran Matteo yang minta antar jemput. Matteo bahkan lebih rumit lagi karena banyak sekali permintaannya. Cindy harus bolak-balik demi bisa memenuhi semua keinginan Matteo.

Tas dan alat gambar semua Cindy yang membawakan. Bahkan Matteo tak segan untuk memukul Cindy bila Cindy tak mendengar ucapannya. Setiap kali Cindy mencoba untuk menasehati Matteo akan langsung ngambek dan tak mau bergerak sedikit pun dari tempatnya.

Cinderella Mom (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang