0.3

38 6 0
                                    

Please jangan jadi silent reader!

Selamat membaca!
****

Bel pulang berbunyi menandakan pelajaran telah usai, para murid kelas 12 MIPA 1 pun langsung bersiap untuk segera pulang atau ada yang bersiap untuk pergi eskul. Sama seperti Jevo dan dua temannya yaitu Haikal dan Alan, mereka bahkan sudah melepas atasan seragam mereka dan berganti menjadi kaos itu.

Nggak mereka nggak mau eskul tapi mereka mau main basket di lapangan kayak biasa. Jevo yang sudah merapikan barang barangnya itu pun berjalan menuju belakang kelas bersiap mengambil bola basketnya yang ia simpan disana.

Namun dahi Jevo mengkerut bingung saat melihat kondisi bola basketnya itu, tangannya langsung mengepal begitu melihat sebuah goresan dalam yang membekas di bola itu dan membuat bola itu menjadi kempes seketika.

sialan!

"ANJING!" seru Jevo mengejutkan Haikal, Alan dan Giselle yang masih ada didalam kelas itu.

Ketiga manusia itu yang tadinya asik sendiri langsung menoleh kearah Jevo dengan wajahnya memerah menahan marah itu, laki laki dengan kaos putih itu berjalan menuju bangku milik gadis yang tampak sangat santai sambil memasukan barang barangnya ke dalam tas.

"apa maksud lo?!" tanya Jevo sambil melempar sebuah bola yang sudah kempes ke bawah bangku milik Genevie.

Haikal, Alan dan Giselle hanya bisa menelan ludah mereka saat melihat kemarahan milik Jevo tapi juga salut dengan sikap santai milik Genevie itu.

Sial mereka emang cocok banget!

Genevie menoleh kearah Jevo yang menatapnya nyalang pertanda marah, dirinya tersenyum miring lalu mengambil bola itu, "ups sorry gak sengaja Jev" kata Genevie sebelum melempar bola yang ia pegang jauh ke depan.

Jevo benar benar tidak bisa menahan amarahnya apalagi saat melihat wajah songong milik gadis di depannya ini

"udah deh gak usah akting kayak lo yang paling tersakiti, ngaca dong kemarin dosa apa yang udah lo buat!" kata Genevie tajam, menginggatkan kalau sekarang mereka 1-1 sama sekarang. Emang Jevo pikir cuma laki laki itu aja yang bisa bikin Genevie kesel? duh maaf ini Genevie Wijaya ya.

"ya tapi nggak--"

"alah cuma gitu aja masa lo gak mampu beli lagi sih Jev, banyak duit juga"

"udah ya gue mau pulang. Semangat main basketnya" lanjut Genevie sembari tersenyum manis lalu berjalan melewati Jevo dengan wajah kemenangannya itu.

Genevie berjalan keluar kelas dengan Giselle di belakangnya, gadis itu bisa mendengar umpat umpatan kasar milik Jevo yang keluar saat dia dan Genevie berjalan keluar kelas.

Bener bener ya Genevie gila banget :(

Dia aja yang tadi cuma jadi penonton udah panas dingin liatnya lah nih orang malah santai banget apalagi sekarang malah tertawa senang tanpa beban seakan lupa kalau tadi dia habis terkena semburan amarah Jevo.

🍬🍬🍬

Kebanyakan anak anak yang punya otak cerdas dan segudang prestasi dalam hal akademik itu jarang banget punya temen atau sering keluar malem cuma buat nongkrong atau main game aja tapi, hal itu nggak berlaku buat Jevo Kanaka Prambudi. anak laki laki keluarga Prambudi itu malah suka banget nongkrong, main game, atau main sampe malem tapi ya gitu dia tetep jadi yang terpintar di kelas.

Kayak malem ini di sebuah kafe hitz ala anak muda di salah satu bangku disudut kafe sana terdapat sekumpulan anak anak muda lagi nongkrong bareng. Dibangku itu tak lain ada Jevo, Haikal, Alan, Juan, Kaffa, dan Jendra. ya kalau bisa dibilang sih mereka ini most wanted-nya IHSJ atau Internasional High School Jakarta.

Ya gimana nggak most wanted kalau mereka semua tentunya punya ketampanan diatas rata rata ditambah lagi disana ada Jevo si jenius kesayangan para guru itu.

"jadi tadi lo gak main basket Jev? mangakannya gue gak liat di lapangan" ucap Juan sambil mengaduk minuman pesanannya.

"ahahaha kalau gue ceritain sih gue gak bisa tahan ketawa lagi gimana mau main kalau bola nya aja kempes wkwkwkkwkw" seru Haikal tertawa saat harus kembali menginggat gimana keadaan bola itu. Jevo yang mendengar itu hanya mencibir saja dan kembali jadi kesal kalau ingat kejadian tadi.

"lah emang kenapa?" sahut Kaffa mulai kepo. Laki laki yang suka sekali makan nasi goreng itu sedari tadi asik bermain game.

"di anuin sama pacarnya Jevo nih ahahah"

"di anuin apa njing? ambigu banget" kata Juan tertawa. Emang pikiran jorok.

"tuh bola abis di kempesin sama Genevie gak tau deh gara gara apa" jawab Alan akhirnya membuat mereka semua yang disana langsung ber oh ria.

Jendra yang duduk disebelah Alan itu menurunkan ponselnya lalu menoleh kesamping, "Genevie? rivalnya Jevo itu?" tanyanya dan diangguki oleh Alan.

Sekedar info. Juan, Kaffa, dan Jendra nggak sekelas sama tiga anak yang lain ini. jika Jevo, Haikal, dan Alan anak MIPA 1 makan Juan adalah anak MIPA 3 bersama Jendra sedangkan Kaffa adalah anak MIPA 4. Mereka itu udah kenal dari bangku smp jadi walaupun beda kelas mereka tetep jadi temen deket dan sering main bareng.

Balik lagi sama pertanyaan Jendra tadi, laki laki yang juga sering menjadi perbincangan hangat para siswi itu tersenyum kecil saat menginggat siapakah Genevie.

Iya, Jendra udah lama kok merhatiin cewe cantik dan otak emas itu tapi, dia gak pernah ada niat buat deket sama cewe itu ya karena dia pikir Genevie tuh cewe ngebosenin gitu tapi setelah semua cerita Jevo yang sering bertengkar dengan gadis itu, membuat Jendra langsung merasa tertantang seketika.

"gue deketin boljug gak sih?" tanya Jendra tiba tiba membuat semua yang ada di meja menoleh kearah laki laki berkemeja biru tua itu

"ekhem ada yang panas nih"

"bau gosong apaan nih oh ternyata dari hatinya Jevo ahahaha" goda Juan dan Haikal bersahutan.

"apaansih gak jelas lo semua!" kata Jevo sebal

"Genevie jadi cewenya Jendra, lo gak papa Jev?" tanya Kaffa dengan wajah sok sedihnya

Sialan emang temen temennya ini.

"ya terus apa hubungannya sama gue sih?!"

"berarti boleh ya gue deketin dia?" tanya Jendra tersenyum menggoda temannya yang sudah menahan kesal itu.

Jevo meminum matchanya dulu sebelum membawa matanya kearah Jendra kemudian berkata yang setelah langsung membuat yang lain bersorak menggoda, "hak lo sih itu, but You should know she's not an easy girl to approach"

🍬🍬🍬

Hm Jendra, gpp ta Jev...

see u

Star BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang